Terbit: 27 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Galaktorea adalah kondisi yang terjadi akibat terlalu banyak prolaktin (hormon yang bertanggung jawab terhadap produksi air susu/laktasi). Prolaktin diproduksi oleh kelenjar pituitari, kelenjar yang berukuran sebesar kelereng yang berada di dasar otak dan bertugas mengeluarkan serta mengatur sejumlah hormon.

Galaktorea – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Kondisi ini menyebabkan payudara dapat mengeluarkan cairan bila disentuh atau dengan rangsangan. Ini dapat terjadi pada wanita maupun pada pria, tetapi kurang umum pada pria. Seorang wanita yang memiliki galaktorea dapat menghasilkan susu meskipun dia tidak sedang menyusui.

Penyebab Galaktorea

  • Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat antidepresan, , antipsikotik, dan obat darah tinggi.
  • Penggunaan kokain, mariyuana, dan opioid.
  • Konsumsi pil KB.
  • Tumor pituitari non-kanker (prolaktinoma) atau gangguan kelenjari pituitari lainnya.
  • Tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).
  • Gangguan ginjal kronik.
  • Stimulasi payudara yang berlebihan, yang dikaitkan dengan aktivitas seksual tertentu, atau gesekan dengan pakaian yang terlalu lama.
  • Kerusakan saraf di dinding dada karena operasi dada, terbakar, atau trauma dada lainnya.
  • Operasi pada sumsum tulang belakang, adanya kerusakan atau tumor pada sumsum tulang belakang.

Gejala Galaktorea

  • Keluarnya cairan ASI persisten atau intermiten.
  • Kebocoran ASI terjadi secara spontan atau secara manual (bisa satu atau kedua payudara).
  • Siklus haid tidak teratur
  • Timbul sakit kepala
  • Gangguan penglihatan

Kapan Anda harus mengunjungi dokter?

Jika ASI dari puting susu secara terus menerus dan spontan keluar dari salah satu atau kedua payudara—dan  Anda tidak sedang hamil atau menyusui, maka Anda perlu mengunjungi dokter.

Jika pengeluaran ASI terjadi ketika sedang dalam aktivitas seksual, maka hal ini adalah sesuatu yang tidak perlu dikhawatirkan. Keluarnya cairan ASI bukanlah sesuatu yang membahayakan. Namun Anda perlu mengunjungi dokter untuk dilakukan evaluasi.

Akan tetapi, jika cairan yang keluar adalah non-ASI, seperti darah, atau cairan kekuningan yang datang dari satu duktus atau benjolan di payudara, maka bisa jadi itu karena suatu tanda dari kanker payudara.

Klasifikasi Galaktorea

  • Galaktorea idiopatik

Terkadang dokter tidak dapat menemukan penyebab galaktorea. Hal ini disebut galaktorea idiopatik. Kondisi ini menandakan bahwa jaringan payudara Anda sensitif terhadap hormon prolaktin. Saat jaringan payudara meningkat sensitivitasnya terhadap prolaktin, hal inilah yang kemudian memicu galaktorea.

  • Galaktorea pada laki-laki

Pada laki-laki, galaktorea dapat dikaitkan dengan kekurangan testosteron (hipogonadisme pria) dan biasanya mereka mengalami pembesaran payudara (ginekomastia). Disfungsi ereksi dan kurangnya keinginan seksual juga dapat dikaitkan dengan kondisi defisiensi testosteron.

  • Galaktorea pada bayi

Galaktorea kadang-kadang terjadi pada bayi yang baru lahir. Kadar estrogen yang tinggi pada ibu akan melintasi pembuluh darah plasenta ke dalam aliran darah bayi. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran kelenjar payudara bayi, dan juga dikaitkan dengan pengeluaran ASI pada bayi.

Diagnosis Galaktorea

Menemukan penyebab galaktorea bisa menjadi tugas yang rumit karena ada begitu banyak kemungkinan. Beberapa pengujian biasanya melibatkan:

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan mencoba untuk mengungkapkan beberapa kemungkinan jenis cairan yang keluar dari putting dengan memeriksa daerah sekitar puting. Selain itu, dokter mungkin juga memeriksa benjolan payudara atau daerah lainnya yang mengarah ke jaringan payudara yang menebal.
  • Analisis cairan yang keluar dari puting susu. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah tetesan lemak yang ada dapat membantu memastikan diagnosis galaktorea.
  • Tes darah. Tes ini dilakukan untuk memeriksa tingkat prolaktin dalam tubuh. Jika tingkat prolaktin Anda tinggi, dokter kemungkinan besar akan memeriksa kadar thyroid-stimulating hormone Anda (TSH) juga.
  • Tes kehamilan. Tes ini dilakukan untuk mengecualikan kehamilan sebagai kemungkinan penyebab keluarnya cairan pada puting.
  • Mamografi atau USG. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan gambar dari jaringan payudara. Hal ini dilakukan saat dokter menemukan benjolan payudara atau mengamati adanya perubahan payudara atau puting yang mencurigakan selama pemeriksaan fisik.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI) otak untuk memeriksa tumor atau kelainan lain dari kelenjar pituitary. Hal ini biasanya dilakukan jika tes darah menunjukkan tingkat prolaktin yang tinggi.

Sementara itu, jika dokter mencurigai obat yang Anda konsumsi sebagai kemungkinan penyebab galaktorea, ia mungkin akan meminta Anda untuk berhenti minum obat untuk beberapa waktu.

Pengobatan Galaktorea

Pengobatan galaktorea akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Kadang dokter tidak dapat menentukan penyebab pasti dari galaktorea. Biasanya, dokter akan merekomendasikan  untuk menjalani terapi. Contohnya, mungkin Anda akan mendapatkan pengobatan untuk memblok efek prolaktin atau menurunkan kadar prolaktin dalam tubuh. Menurunkan kadar prolaktin di dalam tubuh akan mengurangi kondisi galaktorea.

Pengobatan yang sesuai dengan penyebab yang mendasarinya seperti:

  • Bila penyebab adalah penggunaan obat, maka dokter akan menyarankan penghentian obat atau penggantian dosis obat tertentu.
  • Hipotiroidisme sebagai penyebab, maka dokter akan meresepkan obat levotiroksin untuk mendapatkan kadar tiroid yang cukup pada tubuh (terapi pengganti hormon tiroid)
  • Jika penyebab adalah tumor pituitari (prolaktinoma), maka penggunaan obat untuk mengatasi tumor, atau operasi pengangkatan tumor dapat menjadi solusi.
  • Penyebab tidak diketahui, maka dokter akan memberikan obat untuk menurunkan kadar prolaktin, seperti bromokriptin atau kabergoline, dan meminimalisir atau menghentikan keluarnya ASI dari puting. Efek samping dari obat tersebut seringkali mual, sakit kepala, dan pusing.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi