Terbit: 4 October 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Fotopsia adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh kelainan pada mata atau otak. Gangguan tersebut bisa berupa benda yang mengambang di depan mata, kilatan cahaya, atau perubahan lain di bidang visual. Ketahui lebih lanjut tentang apa itu fotopsia, gejala, penyebab, dan cara perawatannya di sini.

Fotopsia: Gejala, Penyebab, Cara Perawatan, dll

Apa Itu Fotopsia?

Fotopsia didefinisikan sebagai efek pada indera penglihatan yang menyebabkan munculnya anomali pada penglihatan. Fotopsia biasanya muncul berupa cahaya yang berkedip-kedip, cahaya berkilauan, bentuk-bentuk mengambang, titik yang bergerak, atau salju di area penglihatan.

Gangguan yang muncul di area penglihatan ini bersifat subyektif, bukan karena adanya cahaya di sekitar atau sesuatu yang secara langsung dalam merusak mata. Fotopsia bukanlah sebuah kondisi mandiri, namun sebagai tanda adanya penyakit lain dalam tubuh.

Gejala Fotopsia

Gejala umum dari fotopsia adalah munculnya bintik-bintik kecil pada area penglihatan, yang sering muncul ketika mata atau kepala digerakkan. Bintik kecil ini sering disebut sebagai floaters.

Floaters nampak seperti benda yang sangat kecil di depan mata atau sangat dekat dengan area penglihatan. Padahal floaters ada di dalam organ mata, saraf penglihatan, atau otak yang menyebabkan perubahan di area penglihatan.

Selain floaters, gejala lain yang menandakan adanya fotopsia adalah:

  • Cahaya berkedip atau gemerlapan pada penglihatan.
  • Titik-titik yang bergerak, terutama ketika mata digerakkan.
  • Kilatan atau kedipan cahaya berbentuk zigzag.
  • Salju pada area penglihatan.

Gejala tersebut bisa muncul di siang hari, malam hari, atau keduanya. Penyebab munculnya gejala adalah saat penderita menggerakan kepala, menggerakkan mata, kadar gula rendah, atau muncul begitu saja tanpa ada alasan khusus.

Gangguan penglihatan yang muncul biasanya tidak berwarna, namun pada beberapa kasus menunjukkan warna putih, kuning, perak, kontras tinggi, atau kombinasi semua warna tersebut.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Setiap orang disarankan memeriksakan mata secara rutin untuk menjaga kesehatannya. Oleh karena itu, ketika Anda melihat kilatan cahaya pada mata, segera temui dokter mata untuk menerima pemeriksaan komprehensif. Kilatan cahaya pada mata bukan hanya indikasi fotopsia saja, tetapi juga bisa merupakan gejala pelepasan retina atau masalah serius mata lainnya.

Penyebab Fotopsia

Fotopsia adalah gejala dari penyakit lain yang ada di dalam tubuh. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan fotopsia antara lain adalah:

  • Degenerasi Makula Karena Usia

Degenerasi makula karena usia sering disebut sebagai AMD (age-related macular degeneration), yaitu kondisi yang umum menyerang orang yang sudah berusia 50 tahun atau lebih. Makula adalah bagian yang membantu mata agar bisa melihat dengan jelas.

AMD adalah degenerasi lambat yang bisa menyebabkan kehilangan penglihatan sentral. Salah satu gejala dini AMD adalah munculnya fotopsia.

  • Migrain Mata

Banyak orang beranggapan bahwa migrain adalah sakit kepala biasa. Padahal ada kondisi lain yang membuat migrain lebih dari sekedar penyakit biasa. Perubahan pada penglihatan yang disebut dengan aura (salah satu jenis fotopsia), dikaitkan dengan migrain yang menyerang mata. Saat migrain mata terjadi, penderita akan melihat adanya bintik-bintik salju pada area penglihatannya.

  • Neuritis Optik

Ini merupakan peradangan yang merusak saraf optik, hingga menyebabkan perubahan citra visual yang diproses oleh otak. Penyebab paling umum dari kondisi ini adalah multiple sclerosis. Kedipan atau kilatan cahaya di area penglihatan yang disertai rasa nyeri, hilangnya kemampuan mengenali warna, dan kehilangan penglihatan adalah bagian dari kerusakan saraf optik yang terjadi selama neuritis optik.

  • Pelepasan Vitreous Perifer

Vitreous humor pada mata adalah gel yang menyelimuti seluruh bagian dalam mata, menjaga bentuk mata, dan membantu struktur di dalam organ mata. Terlepasnya vitreous humor dari organ mata dapat menyebabkan masalah struktural yang serius.

Jika retina tidak lagi dilapisi oleh gel, maka secara perlahan penderita akan kehilangan penglihatan di bagian tepi. Penyakit ini banyak diderita oleh lansia atau orang dewasa yang lebih tua. Munculnya juga bisa disebabkan oleh trauma spontan seperti kecelakaan atau karena penyakit tertentu.

  • Pelepasan Retina

Retina berada di bagian belakang mata, yaitu bagian yang terdiri dari serangkaian sel reseptor fotosensitif yang mengumpulkan informasi dari cahaya, meneruskannya ke otak untuk diubah menjadi bentuk dan gambar. Jika retina terlepas karena penyakit atau cedera, maka penglihatan akan ikut terpengaruh bahkan hilang sama sekali. Pelepasan retina adalah kondisi medis serius yang memerlukan perawatan segera.

  • Insufisiensi Vertebrobasilar

Aliran darah yang tidak memadai ke bagian belakang otak bisa menyebabkan berbagai kerusakan otak. Salah satu gejala kerusakan otak adalah fotopsia. Bagian belakang otak bertugas dalam memproses gambar visual serta koordinasi keseimbangan dan gerakan, jikai area ini rusak, penderita bisa mengalami kesulitan berjalan dan kesulitan menggerakkan beberapa bagian tubuh secara bersamaan.

  • Diabetes

Diabetes bisa menyebabkan perubahan penglihatan, salah satunya adalah retinopati diabetes. Kadar gula tinggi dapat merusak pembuluh darah di retina. Kondisi ini memicu fotopsia yang diawali dengan gejala munculnya floaters pada area penglihatan.

 

Perawatan Fotopsia

Karena fotopsia bukan merupakan penyakit sendiri, maka perawatannya harus ditargetkan pada penyakit yang menyertainya. Dokter akan memberi saran perawatan terbaik.

Itulah pembahasan tentang fotopsia. Fotopsia adalah gangguan penglihatan yang bisa menjadi indikasi penyakit bawaan yang lebih serius. Bila Anda melihat cahaya berkedip di bidang penglihatan, segera periksakan kondisi Anda ke dokter mata.

 

  1. Health Jade Team. 2015. Photopsia. https://healthjade.net/photopsia/. (Diakses pada 3 Oktober 2021)
  2. Johnson, Allie. 2021. Flashing lights in the eyes (photopsia): What causes them? https://www.allaboutvision.com/symptoms/flashing-lights-in-eyes/. (Diakses pada 3 Oktober 2021)
  3. NVISION. 2021. Photopsia: Is It Dangerous? (How to Treat It). https://www.nvisioncenters.com/neurological-disorders/photopsia/#causes. (Diakses pada 3 Oktober 2021)
  4. Sawyers, Tessa. 2018. What Is Photopsia and What Causes It? https://www.healthline.com/health/photopsia. (Diakses pada 3 Oktober 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi