DokterSehat.Com – Fobia adalah perasaan takut yang berlebihan terhadap objek, situasi, makhluk hidup dan tempat. Orang yang fobia akan mengalami tekanan hebat ketika dihadapkan dengan yang ia takuti, dan kondisi ini dapat membuatnya panik. Orang yang memiliki fobia adalah seseorang yang sebenarnya memahami bahwa ia memiliki rasa takut yang berlebihan dan sering kali tidak beralasan.
Upaya untuk melawan rasa takut tersebut hanya akan membawa lebih banyak kecemasan. Fobia adalah penyakit yang sering dimulai pada masa anak-anak. Ketakutan yang dialami terkadang tidak rasional dan melumpuhkan kemampuan seseorang. Ketakutan ini juga menghasilkan keinginan yang kuat untuk menghindari objek atau situasi yang ditakuti.
Jenis Fobia
Secara umum, fobia terbagi menjadi tiga jenis berikut:
1. Fobia Spesifik
Adalah bentuk fobia yang paling umum, dan penderita jenis fobia mungkin takut pada hal berikut:
- Binatang tertentu (seperti anjing, kucing, laba-laba, ular)
- Orang (seperti badut, dokter gigi, dokter)
- Lingkungan (seperti tempat gelap, badai, tempat tinggi)
- Situasi (seperti terbang di pesawat, naik kereta, berada di ruang terbatas).
Kondisi-kondisi tersebut setidaknya sebagian bersifat genetis (diturunkan) dari keluarga.
2. Fobia Sosial atau Kecemasan Sosial
Orang yang mengalami gangguan kecemasan sosial takut akan situasi sosial di mana ia mungkin dihina, dipermalukan atau dihakimi oleh orang lain. Orang dengan jenis fobia ini bahkan bisa menolak makan di rumah makan umum. Mereka menghindari berbicara di depan umum, pesta, dan toilet umum. Situasi dan tempat-tempat tersebut membuat mereka takut, muka memerah, jantung berdebar, berkeringat, gemetar, gagap atau pingsan.
3. Agoraphobia
Jenis fobia ini mirip dengan fobia sosial, tetapi memiliki perbedaan. Agoraphobia adalah rasa takut berada di tempat umum di mana akan sulit atau malu untuk keluar secara tiba-tiba. Seseorang dengan agorafobia dapat menghindari menonton film atau konser, atau bepergian dengan kendaraan umum seperti bus atau kereta api.
Banyak orang yang mengalami agoraphobia juga memiliki gejala panik atau gangguan panik. Kondisi ini menimbulkan rasa takut yang intens ditambah gejala fisik yang tidak nyaman, seperti gemetar, jantung berdebar dan berkeringat.
Penyebab Fobia
Belum dapat dijelaskan secara pasti apa yang menyebabkan fobia. Fobia adalah penyakit yang sering kali tidak bisa dijelaskan secara rasional dan tidak sesuai dengan realita. Misalnya, seseorang yang fobia terhadap lingkungan sosial, hal itu akan membuatnya tidak berani datang ke tempat yang ramai. Seseorang bisa saya mengalami salah satu dari macam macam fobia akibat
Padahal, tidak semua situasi yang ramai adalah berbahaya dan tidak semua orang memberikan penilaian negatif pada dirinya. Namun, seorang penderita fobia sosial akan beranggapan bahwa berada di keramaian adalah sesuatu yang berbahaya dan menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Terlepas dari jenis fobia di atas, terdapat beberapa faktor yang diduga kuat dapat memicu penyakit fobia, di antaranya:
1. Fobia Spesifik
Penyakit fobia ini biasanya berkembang sebelum usia 4 hingga 8 tahun. Dalam beberapa kasus, fobia ini mungkin berasal dari pengalaman awal yang traumatis. Salah satu contoh dari macam-macam fobia adalah klaustrofobia, yang berkembang seiring waktu setelah seorang anak yang lebih muda memiliki pengalaman tidak menyenangkan di ruang terbatas.
Fobia yang dimulai selama masa anak-anak juga dapat disebabkan dari salah satu anggota keluarga yang mengalami fobia. Seorang anak yang ibunya memiliki arachnofobia (ketakutan pada laba-laba), misalnya, jauh lebih mungkin mengembangkan fobia yang sama.
Seorang anak secara tidak langsung dapat ‘mempelajari’ apa yang terjadi dari setiap anggota keluarganya yang menghindar, berteriak atau menjauh, karena laba-laba menjadi sesuatu yang membahayakan dirinya.
2. Fobia yang Kompleks
Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memastikan dengan pasti mengapa seseorang mengembangkan agoraphobia dan kecemasan sosial. Para peneliti saat ini percaya fobia yang kompleks disebabkan oleh kombinasi pengalaman hidup, zat kimia di otak, dan genetika.
Selain ketakutan akan objek tertentu, seseorang yang mengalami fobia kompleks aktivitas hariannya juga bisa terganggu. Contoh fobia kompleks adalah fobia sosial dan agorafobia. Seseorang dengan agorafobia memiliki kombinasi beberapa jenis fobia yang saling berkaitan, seperti tinggal sendirian di rumah atau berada di tempat sempit dan tertutup.
Pada akhirnya, kedua fobia ini memiliki efek yang bisa merugikan kesehatan mental dan kehidupan sehari-hari.
Beberapa fobia spesifik ternyata juga dapat disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada fungsi otak.
Faktor Risiko Fobia
Orang yang kecenderungan genetik terhadap kecemasan berisiko tinggi mengalami fobia. Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko fobia tertentu:
- Usia
- Status sosial ekonomi
- Jenis kelamin
Misalnya, wanita lebih cenderung memiliki fobia hewan. Anak-anak atau orang dengan status sosial ekonomi rendah lebih mungkin mengalami fobia sosial. Sementara pria, mayoritas memiliki fobia dokter gigi dan dokter. Bahkan seseorang bisa saja mengalami salah satu dari macam-macam fobia akibat mengalami trauma berat.
Kerja Otak Selama Fobia
Beberapa area di otak menyimpan dan mengingat hal-hal yang pernah membahayakan Anda. Saat seseorang menghadapi peristiwa serupa di kemudian hari, area otak tersebut mengambil memori yang penuh stres, kadang-kadang lebih dari satu kali. Ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi yang sama.
Dalam fobia, area otak yang menangani rasa takut dan stres terus mengambil peristiwa yang menakutkan secara tidak tepat. Para peneliti telah menemukan bahwa fobia sering dikaitkan dengan amygdala, yang terletak di belakang kelenjar pituitari di otak. Amygdala dapat memicu pelepasan hormon ‘fight or flight’. Kondisi ini menempatkan tubuh dan pikiran dalam keadaan yang sangat waspada dan stres.
Gejala Fobia
Gejala fobia yang paling umum dan melumpuhkan adalah serangan panik. Fitur serangan panik meliputi:
- Jantung berdebar atau berdetak kencang
- Sesak napas
- Bicara cepat atau tidak mampu berbicara
- Mulut kering
- Sakit perut
- Mual
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Gemetar
- Nyeri dada atau sesak
- Sensasi tersedak
- Pusing
- Berkeringat banyak
Diagnosis Fobia
Kebanyakan orang yang mengalami fobia sepenuhnya menyadari masalahnya. Fobia biasanya tidak didiagnosis seperti penyakit lainnya. Penderitanya terkadang memilih untuk membiarkan hidup dengan fobia, dan sangat berhati-hati untuk menghindari objek atau situasi yang ditakuti.
Tetapi jika memiliki fobia, terus-menerus berusaha menghindari apa yang ditakuti akan memperburuk kondisi. Jadi, carilah bantuan dokter jika memiliki fobia. Dokter mungkin merujuk Anda ke spesialis, seperti ahli terapi dan psikolog.
Pengobatan Fobia
Biasanya semua macam-macam fobia dapat diobati dan disembuhkan. Cara menghilangkan fobia ringan dapat diobati melalui pajanan secara bertahap terhadap objek, tempat, hewan, atau situasi yang menyebabkan ketakutan dan kecemasan.
Pengobatan ini disebut desensitisasi atau terapi pajanan diri. Cara menghilangkan fobia ini bisa melalui bantuan seorang profesional atau bantuan dari keluarga atau teman.
Sementara cara mengobati fobia kompleks biasanya membutuhkan waktu lebih lama dan melibatkan terapi bicara, seperti:
- Konseling
- Psikoterapi
- Terapi perilaku kognitif
Obat biasanya tidak diberikan untuk mengobati fobia. Namun, kadang-kadang obat diresepkan untuk membantu orang untuk mengatasi efek kecemasan.
Berikut obat-obatan yang dapat digunakan:
- Antidepresan
- Obat penenang
- Beta blocker
Apakah Fobia Bisa Dicegah?
Meski banyak dari fobia spesifik tidak dapat dicegah, namun bantuan dan pengobatan dini setelah mengalami traumatis, seperti serangan hewan, dapat mencegah penderita fobia mengalami gangguan kecemasan yang parah.
Sumber:
- Anonim. 2018. Specific Phobias. https://www.webmd.com/anxiety-panic/specific-phobias#1. (Diakses 18 Desember 2019)
- Anonim. 2018. Phobias. https://www.nhs.uk/conditions/phobias/. (Diakses 18 Desember 2019)
- Anonim. 2018. Phobia. https://www.health.harvard.edu/a_to_z/phobia-a-to-z. (Diakses 18 Desember 2019)
- Brazier. Yvette. 2017. Everything you need to know about phobias. https://www.medicalnewstoday.com/articles/249347.php#causes. (Diakses 18 Desember 2019)
- Wodele, Andrea dan Matthew S. 2017. Phobias. https://www.healthline.com/health/phobia-simple-specific. (Diakses 18 Desember 2019)