Terbit: 25 October 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dan ditularkan melalui darah dari vektor arthropoda terutama nyamuk. Penyakit yang disebut juga dengan penyakit kaki gajah ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mungkin menjadi sesuatu yang dirasa memalukan bagi penderita penyakit ini, sekalipun kondisi ini bukanlah penyakit yang mematikan.

Filariasis (Kaki Gajah): Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Jenis Filariasis

Sebagian besar kasus filariasis adalah penyakit disebabkan oleh parasit yang dikenal sebagai Wuchereria bancrofti dengan inang nyamuk. Filariasis sendiri diklasifikasikan menjadi:

1. Filariasis Limfatik

Filariasis limfatik disebabkan oleh cacing beberapa cacing, seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Cacing ini menghuni sistem limfatik, termasuk kelenjar getah bening. Ketika kondisi menjadi kronis, cacing ini mengarah ke sindrom elephantiasis.

2. Filariasis Subkutan

Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing mata), Mansonella streptocerca, dan Onchocerca volvulus. Cacing ini tinggal di lapisan kulit subkutan, di lapisan lemak. Loa loa menyebabkan Loa loa filariasis, sedangkan Onchocerca volvulus menyebabkan kebutaan sungai atau Robles.

3. Filariasis Rongga Serosa

Filariasis rongga serosa (serous cavity) disebabkan oleh cacing Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi, yang mendiami rongga serosa di perut. Sementara dirofilaria immitis, heartworm (cacing jantung pada anjing dan kucing), jarang menginfeksi manusia.

Filariasis bukanlah infeksi yang mengancam jiwa tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik secara permanen. Penyakit filariasis adalah penyakit yang biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.

Oleh karena itu, kebanyakan orang pada awalnya tidak menyadari bahwa mereka memiliki filariasis. Lymphedema (pembengkakan saluran kelenjar getah bening) dengan penebalan kulit dan jaringan di bawahnya adalah gejala klasik dari kaki gajah.

Penyebab Filariasis

Filariasis disebabkan oleh cacing Filarioidea  yang menginfeksi kelenjar getah bening. Cacing ini masuk ke tubuh manusia dengan perantara nyamuk, yang terdiri dari Culex, Aedes atau Anopheles. Larva cacing filaria kemudian akan tinggal di dalam pembuluh getah bening.

Saat nyamuk mengisap darah seseorang yang mengandung cacing filaria, maka cacing tersebut akan turut menginfeksi nyamuk. Selanjutnya, nyamuk yang telah terinfeksi ini akan menyebarkan cacing filaria ketika menggigit orang lain hingga cacing ini kemudian menular ke lebih dari satu orang.

Penyakit filariasis dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun dan dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko penyebab penyakit ini. Jadi, konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Faktor Risiko Filariasis

Penyakit ini dapat diderita siapa saja yang terpapar parasit penyakit. Berikut ini beberapa risiko paling tinggi terkena filariasis:

  1. Tinggal atau menetap di daerah tropis dan subtropis
  2. Sering digigit nyamuk
  3. Hidup dalam kondisi yang tidak higienis

Wilayah di mana cacing gelang dapat ditemukan, di antaranya:

  1. Afrika
  2. India
  3. Amerika Selatan
  4. Asia Tenggara
  5. Gejala Kaki Gajah

Gejala Filariasis

Kaki gajah atau penyakit filariasis hampir tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Infeksi biasanya menyerang kaki, namun juga dapat menyerang bagian lainnya seperti lengan, dada, dan alat kelamin. Gejala muncul dalam beberapa tahun hingga akhirnya disadari.

Berikut adalah beberapa gejala penyakit ini berdasarkan jenisnya, antara lain:

1. Gejala Filariasis Limfatik

Edema (pembengkakan) dengan penebalan kulit dan jaringan di bawahnya adalah gejala klasik dari penyakit kaki gajah. Hal ini biasanya memengaruhi ekstremitas (anggota gerak) bawah.

Sementara itu, lengan, vulva, payudara dan skrotum juga dapat terpengaruh. Edema di payudara atau daerah genital dapat mengakibatkan organ-organ tersebut membesar beberapa kali dari ukuran normal karena penyumbatan pembuluh sistem limfatik.

2. Gejala Filariasis Subkutan

  • Ruam kulit
  • Hiper atau hipopigmentasi macula
  • Kebutaan (disebabkan oleh Onchocerca volvulus)

3. Gejala Filariasis Serosa

  • Sakit perut
  • Ruam kulit
  • Radang sendi 
  • Hiper atau hipopigmentasi macula

Diagnosis Penyakit Kaki Gajah

Diagnosis dasar terhadap kaki gajah dilakukan dengan pemeriksaan mikroskopik untuk mengidentifikasi mikrofilaria. Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada malam hari di beberapa negara, karena mikrofilaria hanya berpindah di dalam darah pada waktu malam. Tes darah ini bertujuan untuk mendeteksi adanya mikrofilaria.

Metode yang umum digunakan untuk mendiagnosis penyakit kaki gajah meliputi:

  • Demonstrasi langsung dari mikrofilaria dalam darah atau kulit spesimen. Sampel darah dikumpulkan di malam hari karena mikrofilaria (larva filaria) memiliki periodisitas nokturnal.
  • Deteksi antibodi dengan uji imunodiagnostik.
  • Deteksi antigen filarial (CFA) yang beredar.

Anda mungkin memiliki rontgen dan ultrasonografi untuk menyingkirkan kemungkinan masalah lain yang menyebabkan gejala kaki gajah yang sama.

Fase Filariasis

Selain beberapa gejala filariasis di atas, beberapa kasus penyakit ini tidak bisa langsung dipastikan karena penyakit ini memiliki beberapa fase, di antaranya:

1. Fase Kronis

Saat memasuki fase kronis, pembengkakan jaringan limfa dan penebalan kulit pada kaki dan testis bisa terjadi. Sepentara pada wanita dapat mengalami pembengkakan di payudara dan organ kelamin.

Selain itu, penumpukan cairan bisa berdampak pada rongga perut, testis pada penderita laki-laki dan payudara pada penderita wanita.

2. Fase Akut

Fase ini ditandai dengan adanya peradangan pada kelenjar getah bening, kulit, dan pembuluh getah bening. Hal ini disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh terhadap parasit.

Beberapa gejala yang dapat muncul pada fase akut ini meliputi demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembengkakan pada tungkai kaki dan kantung testis.

3. Fase Tanpa Gejala

Saat seseorang terinfeksi cacing filaria, tubuhnya tidak akan langsung menunjukkan gejala tertentu. Meski demikian, pada fase ini sebenarnya telah terjadi kerusakan sistem aliran getah bening dan limpa, seiring terjadinya perubahan pada sistem kekebalan tubuh.

Komplikasi Filariasis

Bila tanpa perawatan secara medis, parasit mikroskopis dapat hidup selama bertahun-tahun dalam sistem limfatik, yang menyebabkan kerusakan.

Sistem getah bening berfungsi untuk mengangkut kelebihan cairan dan protein serta melawan infeksi. Ketika fluida menumpuk tidak berfungsi dengan benar. Penumpukan cairan menyebabkan pembengkakan jaringan dan penurunan fungsi kekebalan tubuh.

Filariasis dikaitkan dengan beberapa komplikasi fisik dan emosional, di antaranya:

1. Cacat

Penyakit ini adalah penyebab utama cacat permanen di seluruh dunia. Mungkin sulit untuk mengangkat bagian tubuh yang terkena. Kondisi ini yang membuat penderitanya sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

2. Infeksi Sekunder

Infeksi jamur dan bakteri lazim di antara mereka yang menderita penyakit ini karena kerusakan pada sistem getah bening.

3. Emotional Distress

Kondisi ini dapat menyebabkan penderita filariasis khawatir terhadap penampilannya, yang dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.

Pengobatan Filariasis

Mungkin Anda penasaran apakah penyakit kaki gajah bisa disembuhkan. Pada dasarnya, ada beberapa cara mengobati kaki gajah atau mengobati penyakit  ini.

1. Obat-obatan

Berikut beberapa obat filariasis yang dapat diberikan untuk mengatasi penyakit ini:

  • Dietilkarbamazin

Cara mengobati kaki gajah yang bisa Anda coba adalah menggunakan Dietilkarbamazin (DEC). Dietilkarbamazin adalah obat yang direkomendasikan untuk mengobati penyakit ini. DEC mampu membunuh mikrofilaria namun tidak memiliki efek pada cacing dewasa. Dengan demikian, DEC hanya membantu untuk mengontrol penularan infeksi dari satu orang ke lainnya.

  • Ivermectin

Cara mengobati kaki gajah lainnya adalah dengan obat ivermectin atau albendazole, obat filariasis ini mungkin berguna pada beberapa pasien. Selain itu, obat krim anti-nyamuk, aerosol, dan mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan menjaga kebersihan sanitasi adalah cara terbaik.

2. Operasi

Sementara itu, apabila infeksi cacing filaria menyebabkan pembengkakan di bagian kantung testis atau mengenai bagian mata, mungkin tindakan operasi harus segera dilakukan.

Pencegahan Filariasis

Kebersihan yang baik merupakan bagian penting untuk mencegah memburuknya limfedema dan infeksi kulit bakteri sekunder. Lingkungan yang kotor, seperti banyak barang bekas dan genangan air merupakan tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak.

Karena nyamuk adalah hewan yang menjadi perantara cacing penyebab filariasis, maka tindakan utama yang harus dilakukan adalah menghindari gigitan (terutama pagi dan sore hari) sekaligus mencegah lingkungan menjadi tempat berkembang biak nyamuk,

Caranya, Anda bisa menerapkan gerakan 3 M yaitu menguras, menutup, dan mengubur untuk mencegah nyamuk bersarang. Pencegahan filariasis juga bisa menggunakan obat oles penangkal nyamuk, menggunakan pakaian panjang saat menjalankan aktivitis di luar ruangan atau tidur menggunakan kelambu. Cara ini harus dilakukan untuk memutus mata rantai dan penularan penyakit ini.

 

  1. Anonim. 2009. Elephantiasis. https://rarediseases.org/rare-diseases/elephantiasis/. (Diaskses 25 Oktober 2019).
  2. Anonin. 2019. Filariasis. https://en.wikipedia.org/wiki/Filariasis#Cause. (Diaskses 25 Oktober 2019).
  3. Bandoim, Lana. 2017. What Is Elephantiasis?. https://www.healthline.com/health/elephantiasis#risk-factors. (Diaskses 25 Oktober 2019).
  4. Leonard , Jayne. 2018. Can you treat elephantiasis?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321797.php. (Diaskses 25 Oktober 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi