Terbit: 12 January 2018 | Diperbarui: 9 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Saat anak Anda mengalami disleksia, sebagian besar orang tua pasti akan mencemaskan perkembangan kemampuan membaca dan menulis anaknya. Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai kemampuan membaca:

Disleksia – Fakta Membaca

  • Membaca merupakan proses yang kompleks, meliputi pengenalan simbol bahasa dalam bentuk yang tercetak. Membaca bukanlah kemampuan yang ada dari lahir sehingga perlu dipelajari. Menulis kata-kata tidak akan berarti apapun sampai pembaca membangun arti dengan mengolah dan menginterpretasikannya.
  • Akuisisi keterampilan membaca sangat terkait dengan perkembangan bahasa pada anak-anak. Kemampuan untuk memecah kata menjadi suara atau fonem adalah keterampilan inti yang perlu dikuasai agar bisa menjadi pembaca yang fasih.
  • Membaca disebut juga ‘kesadaran fonemik’. Misalnya, dalam membaca kata ‘Ibu’, seseorang harus menyadari komponen grafemnya, lalu memecahnya menjadi fonem “i/ eb/ u”. Kemudian, seseorang harus memadukan fonem kembali ke kata yang diucapkan ‘Ibu’ yang kemudian diproduksi melalui suara.
  • Proses ini disebut pengejaan kata. Namun, kebanyakan anak yang memiliki akses terhadap instruksi dan tidak adanya defisit sensorik atau neurologis lainnya, mampu menguasai keterampilan ini dengan mudah.

Disleksia dan Menurunnya Kemampuan Belajar

Diagnosis disleksia ditegakkan berdasarkan adanya perbedaan kemampuan intelegensi (yang menggambarkan kemampuan anak untuk belajar) dengan hasil yang diperoleh (yang menggambarkan prestasi anak sebenarnya). Tentunya, kemampuan intelegensi anak harus diuji untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya kelainan fungsi intelektual.

Selain itu, perlu juga dilakukan pemeriksaan terhadap hal-hal yang mungkin menjadi penyebab kesulitan belajar. Misalnya kemungkinan adanya gangguan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), gangguan pada perkembangan otak, gangguan mata dan telinga, atau gangguan lain.

Disleksia yang paling umum terjadi adalah membuat seseorang kesulitan untuk membaca. Faktanya, beberapa orang yang mengalami disleksia juga mengalami keterbatasan untuk belajar matematika, berbicara, menulis, dan keterampilan pragmatik/non verbal (sosialisasi).

Disleksia – Halaman Selanjutnya: 1 2 3 4 5 6 7

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi