Terbit: 24 June 2020 | Diperbarui: 25 February 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji

Eritema multiformis adalah jenis penyakit kulit akibat infeksi yang tergolong ringan, namun bisa berbahaya jika kondisinya parah. Baca terus untuk mendapatkan informasi lengkap tentang definisi, gejala, penyebab, pengobatan dan pencegahannya!

Eritema Multiformis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Apa Itu Eritema Multiformis?

Eritema multiformis adalah reaksi kekebalan kulit sebagai respons terhadap infeksi tetapi terkadang dapat terjadi akibat dari pengobatan. Penyakit ini ditandai dengan ruam ringan dan akan hilang setelah beberapa minggu.

Jenis penyakit kulit ini juga menyebabkan kondisi yang jauh lebih parah dan mengancam jiwa, terutama terjadi pada mulut, mata, dan bahkan alat kelamin.

Penyakit langka ini dapat terjadi pada siapa pun, namun lebih sering terjadi pada anak-anak dan cenderung pada pria daripada wanita. Setelah mengetahui apa itu eritema multiformis, ketahui gejala hingga pencegahannya di bawah ini!

Gejala Eritema Multiformis

Kebanyakan penderita eritema multiforme hanya akan mengalami kondisi kulit berupa ruam, tetapi gejala lainnya terkadang dapat terjadi.

Kemunculan ruam bisanya secara tiba-tiba dan berkembang selama beberapa hari. Kondisi ini cenderung dimulai pada tangan atau kaki, yang terkadang menjalar ke anggota tubuh bagian atas dan wajah.

Berikut ciri-ciri ruam akibat eritema multiformis yang perlu dikenali:

  • Ruam biasanya dimulai sebagai bintik-bintik merah kecil, yang menjadi bercak-bercak berukuran beberapa sentimeter.
  • Bercak yang terlihat bulat, dengan pusat merah gelap yang mungkin memiliki lepuh atau kerak, dikelilingi oleh cincin merah muda pucat dan cincin terluar yang lebih gelap.
  • Ruam terasa sedikit gatal atau tidak nyaman.
  • Ruam biasanya memudar lebih dari 2 hingga 4 minggu.
  • Dalam kasus yang lebih parah, bercak ruam dapat menyatu sehingga membentuk area yang lebih besar, berwarna merah, dan menyakitkan.

Gejala lainnya yang menyertai eritema multiformis, di antaranya:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Perasaan tidak sehat.
  • Luka di dalam mulut yang menyebabkan sulit makan dan minum.
  • Bibir bengkak tertutup kerak.
  • Luka pada alat kelamin yang membuatnya menyakitkan ketika kencing.
  • Mata merah dan terasa sakit.
  • Sensitivitas terhadap cahaya dan penglihatan kabur.
  • Sendi yang sakit.

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Segera periksakan ke dokter jika Anda atau anak mungkin mengalami gejala eritema multiforme. Dokter mungkin dapat mendiagnosisnya hanya dengan melihat ruam, tetapi dokter dapat merujuk ke dokter kulit atau spesialis kulit untuk secara khusus mendapatkan pemeriksaan dan perawatannya.

Jika diduga mengalami jenis eritema multiformis mayor atau sindrom Stevens-Johnson, segera dirujuk ke rumah sakit karena kondisi ini bisa serius!

Penyebab Eritema Multiformis

Sampai saat ini, eritema multiformis adalah penyakit yang belum diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, beberapa penelitian menyebutkan bahwa faktor genetik dapat menjadi salah satu pemicunya.

Meski penyebabnya tidak jelas, tetapi beberapa kasus terjadi akibat dari reaksi terhadap infeksi atau obat-obatan. Penyakit ini tidak dapat ditularkan dari orang ke orang!

Berikut beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab eritema multiformis:

1. Infeksi

Sebagian besar penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, biasanya karena virus herpes simpleks (HSV). Virus ini sering kali tidak aktif dalam tubuh, tetapi dapat kembali aktif dari waktu ke waktu. Beberapa penderitanya akan mengalami demam beberapa hari sebelum ruam.

Eritema multiforme juga dapat dipicu oleh bakteri mikoplasma, sejenis bakteri yang terkadang mengakibatkan infeksi dada.

Infeksi virus lainnya yang memicu eritema multiformis, di antaranya:

  • Adenovirus.
  • Influenza atau flu.
  • Epstein-Barr, yang menyebabkan mononukleosis.
  • Hepatitis.
  • Coxsackie yang dapat menyebabkan penyakit tangan, kaki, dan mulut.
  • Parvovirus.
  • HIV.

Sedangkan infeksi bakteri lainnya yang menyebabkan eritema multiforme, termasuk:

  • Tuberkulosis (TBC).
  • Streptococcus, yang menyebabkan radang tenggorokan dan penyakit lainnya.

2. Mycoplasma Pneumonia

Penyebab lainnya adalah mikoplasma pneumonia, infeksi pernapasan menular dengan bakteri Mycoplasma pneumoniae. Eritema multiformis yang terjadi pada anak-anak merupakan komplikasi pada 2 hingga 10 persen kasus pneumonia mikoplasma.

Jika diduga mengalami mycoplasma pneumonia yang menjadi penyebab eritema multiforme, penderitanya harus segera diobati.

3. Obat-obatan

Beberapa jenis obat terkadang dapat menyebabkan jenis eritema multiformis yang lebih parah. Berikut beberapa obat yang mungkin memicu penyakit ini:

  • Antibiotik, termasuk sulfonamides, tetracyclines, amoxicillin, dan ampicillin.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen.
  • Antikonvulsan yang digunakan untuk mengobati epilepsi, seperti phenytoin dan barbiturates.

Faktor Risiko Eritema Multiformis

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena eritema mulitiformis, di antaranya:

  • Anak-anak.
  • Memiliki usia 20 dan 30 tahun.
  • Pria lebih berisiko dari wanita.
  • Memiliki masalah kekebalan tubuh.
  • Menderita kanker.

Diagnosis Eritema Multiformis

Guna mendiagnosis eritema multiforme, awalnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat gejalanya, termasuk ruam, warna, ukuran, bentuk, dan luka pada kulit. Selain itu pemeriksaan lanjutan dapat dilakukan, di antaranya:

  • Biopsi. Terkadang dokter melakukan biopsi kulit untuk mengesampingkan kondisi lain. Prosedur ini melalui pengambilan sedikit sampel kulit dari area yang terkena dan dikirimkan ke laboratorium untuk dianalisis.
  • Rontgen dada. Dokter mungkin juga akan melakukan rontgen dada jika mencurigai penyakit ini disebabkan oleh pneumonia mikoplasma.

Terkadang penderitanya atau dokter bingung terhadap eritema multiformis dengan sindrom Stevens-Johnson atau nekrolisis epidermal toksik karena reaksi kulit jenis ini memiliki gejala yang serupa.

Jenis Eritema Multiformis

Penyakit kulit ini terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:

  • Eritema multiformis minor. Jenis ini ditandai lesi yang menutupi area yang terkena. Ruam akan terjadi kedua bagian tubuh. Misalnya ruam di kedua kaki.
  • Eritema multiformis mayor. Selain ruam, jenis ini menimbulkan gejala lain, termasuk kelelahan, sakit sendi, warna kecokelatan pada ruam setelah memudar. Ruam juga terjadi pada selaput lendir tubuh mana pun, paling sering pada bibir dan bagian dalam pipi (kondisi serius).

Pengobatan Eritema Multiformis

Penyakit ini biasanya akan sembuh sendiri tanpa meninggalkan bekas luka. Adapun pengobatan dilakukan untuk mengendalikan penyakit yang mendasarinya, mencegah infeksi, dan mengobati gejalanya.

Dokter mungkin akan meminta pasien menghentikan penggunaan obat-obatan yang dicurigai memicu gejalanya. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter tentang dosis yang tepat untuk Anda.

Pengobatan untuk kondisi yang ringan, di antaranya:

  • Obat pereda nyeri nonresep seperti paracetamol untuk meredakan demam dan rasa nyeri.
  • Anestesi lokal (terutama untuk sariawan di mulut) untuk meredakan rasa nyeri yang mungkin muncul saat makan atau minum.
  • Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.
  • Kompres dingin pada kulit yang terkena.
  • Obat kumur yang mengandung antinyeri serta antiseptik untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi sekunder pada rongga mulut.
  • Kortikosteroid oral, obat yang dapat diberikan pada tahap awal pengobatan jenis mayor.

Pengobatan berdasarkan penyebabnya, meliputi:

  • Antiviral. Jika diketahui penyebab eritema multiformis adalah virus, maka pasien dapat diberikan antiviral, seperti acyclovir oral atau suntikan, terutama yang diakibatkan oleh virus herpes simpleks.
  • Antibiotik. Jika disebabkan bakteri, maka pasien dapat diberikan antibiotik untuk menangani infeksi bakteri pemicu penyakit ini.
  • Menghentikan penggunaan obat pemicu. Jika disebabkan obat-obatan tertentu, pasien harus segera menghentikan konsumsi obat tersebut.

Komplikasi Eritema Multiformis

Kebanyakan penderita penyakit ini pulih dalam beberapa minggu. Biasanya tidak menimbulkan masalah lebih lanjut dan kondisi kulit akan tampak seperti semula.

Namun, ada risiko kondisi ini bisa kambuh, terutama jika disebabkan oleh virus herpes simpleks. Penderitanya mungkin akan diberikan obat antivirus untuk mencegah serangan virus jika sering mengalaminya.

Jika penyakit ini dalam kondisi parah, kemungkinan menyebabkan komplikasi berikut:

  • Sepsis.
  • Infeksi kulit (selulitis)
  • Kerusakan kulit permanen dan jaringan parut (bekas luka).
  • Kerusakan mata permanen.
  • Radang organ dalam, seperti paru-paru atau hati.

Pencegahan Eritema Multiformis

Eritema multiformis adalah penyakit yang dapat dicegah dengan mengendalikan infeksi herpes simpleks yang sering mendahului penyakit ini beberapa hari sebelumnya.

Caranya dengan menggunakan acyclovir, obat anti-virus yang diminum dalam dosis penuh untuk mencegah kekambuhan herpes simpleks dan eritema multiformis.

Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang obat yang cocok untuk Anda, dan juga mendiskusikan tentang kondisi kesehatan untuk memastikan bahwa sistem kekebalan tubuh dalam kondisi baik.

 

  1. Anonim. 2019. Erythema multiforme. https://www.nhs.uk/conditions/erythema-multiforme/. (Diakses pada 24 juni 2020)
  2. Citroner, George. 2018. Erythema Multiforme Information and Treatment. https://www.healthline.com/health/erythema-multiforme#treatment. (Diakses pada 24 juni 2020)
  3. Stinson, Adrienne. 2018. What to know about erythema multiforme. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323801#diagnosis. (Diakses pada 24 juni 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi