Terbit: 23 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Emotional numbness adalah perasaan hampa secara emosional saat seseorang sedang melalui masa-masa sulit. Simak penjelasan mengenai gejala hingga penanganan yang bisa Anda lakukan, selengkapnya di bawah ini. 

Emotional Numbness: Gejala, Penyebab, hingga Perawatan

Apa itu Emotional Numbness?

Emotional numbness adalah kondisi di mana seseorang mati rasa terhadap emosi dan perasaan apa pun. Perasaan ini sering dideskripsikan sebagai kekosongan dalam diri atau tidak terpengaruh oleh kejadian tertentu. Saat seseorang menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasa bahagia atau sedih seperti yang semestinya, hal itu bisa membuatnya tertekan.

Biasanya emotional numbness adalah gejala dari penyakit mental lain yang lebih serius seperti depresi, post-traumatic stress disorder (PTSD), atau penyalahgunaan zat terlarang.

Perlu diketahui juga, kondisi ini muncul sebagai respon protektif, misalnya saat Anda mengalami kejadian yang traumatis seperti kecelakaan. Otak mungkin mematikan ingatan dan perasaan yang intens, sehingga seseorang menjadi mati secara emosional.

Umumnya kondisi ini bersifat sementara. Namun bagi sebagian orang, hal ini bisa dijadikan strategi untuk melindungi diri dari rasa sakit secara emosional atau fisik yang lebih parah lagi.

Gejala Emotional Numbness

Seseorang yang memiliki keadaan ini mungkin menunjukkan gejala seperti:

  • Gagal mengenali perasaan diri sendiri.
  • Merasa jauh dengan orang lain.
  • Merasa datar, baik itu secara fisik maupun emosional.
  • Merasa kesulitan mengalami perasaan positif seperti kebahagiaan.
  • Kehilangan minat pada hal-hal yang dulunya disukai.
  • Lebih suka mengasingkan dan mengisolasi diri dibandingkan berbaur dengan orang lain.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, orang dengan emotional numbness mungkin menggunakan hal tersebut sebagai senjata untuk menghindari emosi yang dirasakannya. Penderita mungkin saja mengelak sebagai mekanisme bertahan untuk menghindari sesuatu yang memicu emosional dan perasaan negatif.

Baca Juga: Pentingnya Manajemen Stres bagi Kesehatan Mental dan Fisik

Penyebab Emotional Numbness

Merasa mati secara emosional bisa jadi merupakan dampak dari luka secara emosional atau fisik. Dalam upaya melindungi diri dari luka yang sama, penderita memilih untuk menghindar, melepaskan diri, dan mengelak semua perasaan yang berhubungan dengan situasi tersebut.

Hal ini bisa memberikan kelegaan untuk sementara pada seseorang. Namun seiring berjalannya waktu, perisai perlindungan ini akan menghalangi seseorang berhubungan dengan orang lain dan merasakan perasaannya sendiri, baik itu positif atau negatif.

Beberapa hal yang menyebabkan munculnya emotional numbness, di antaranya:

1. Kecemasan

Orang yang didiagnosa dengan gangguan kecemasan akan mengalami mati rasa emosional sebagai respon atas tingkat stres, ketakutan, dan rasa khawatir yang berlebihan. Tingkat kecemasan yang tinggi dikaitkan dengan perilaku cenderung menghindar dari emosi, baik itu positif atau negatif.

2. Borderline Personality Disorder (BPD)

Orang yang mengidap BPD mengalami periode mati rasa secara emosional. Hal ini membuat seseorang merasa semua emosi yang dirasakan bukanlah miliknya sendiri.

3. Kedukaan

Ketika seseorang dipisahkan oleh kematian dengan orang yang disayanginya, hal tersebut meninggalkan bekas trauma mendalam dalam dirinya. Hal ini membuatnya bisa memutuskan diri dari segala macam emosi.

4. Depresi

Siapa saja yang mengalami periode depresi kemungkinan besar tidak mampu mengenali perasaannya sendiri dan mengalami ketumpulan emosi. Semakin tinggi tingkat depresi dan suasana hati yang tidak menentu, hal tersebut juga dapat menghasilkan emotional numbness yang lebih parah.

5. Pengobatan

Ketumpulan emosional bisa jadi merupakan efek samping obat untuk mengatasi kecemasan dan depresi. Jika Anda mengonsumsi obat antidepresan dan merasakan emotional numbness, segera konsultasi dengan dokter untuk dilakukan penyesuaian dosis atau mengganti jenis obat.

6. Mengalami pelecehan

Sebuah studi mengungkapkan, seseorang yang mengalami pelecehan emosional saat masih kecil memiliki potensi yang lebih besar untuk mengalami ketidakteraturan emosi, termasuk mati rasa emosional saat dewasa.

7. Stres berlebihan

Emotional numbness bisa jadi merupakan dampak dari tingkat stres yang tinggi. Jika Anda merasakan burn out, kelelahan secara fisik dan emosional, maka Anda akan merasa terlepas dari perasaan Anda.

8. Kekerasan fisik

Orang yang mengalami kekerasan fisik kemungkinan besar akan merasa mati rasa emosional. Mati rasa ini bisa jadi merupakan mekanisme koping untuk menghindari situasi yang mengerikan dan menimbulkan trauma bagi penderita.

9. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Sebagian orang akan memilih kondisi ini sebagai jalan untuk mengelola rasa sakit secara fisik dan emosionalnya. Bagi orang-orang dengan PTSD, mati rasa emosional ini terwujud dalam bentuk menghindari pikiran, perasaan, atau percakapan yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.

10. Skizofrenia 

Penderita skizofrenia mungkin akan mengalami periode di mana ia merasa benar-benar apatis atau sama sekali tidak tertarik pada segala sesuatu di sekelilingnya. Periode inilah yang disebut dengan emotional numbness.

11. Penyalahgunaan zat

Penyalahgunaan zat seperti ganja atau kokain memengaruhi kinerja otak. Hal ini bisa membuat seseorang sulit merasakan kesenangan atau kebahagiaan tanpa mengonsumsinya. Penggunaaan zat-zat tersebut dapat menghilangkan motivasi dan minat secara keseluruhan.

Baca Juga: 15 Cara Memaafkan dan Manfaatnya untuk Kesehatan (Fisik dan Mental)

Perawatan Emotional Numbness

Ini adalah kondisi yang tidak permanen. Berbagai perawatan tersedia untuk memberikan bantuan yang sifatnya segera maupun jangka panjang. 

  • Konsultasi dengan psikiater/psikolog

Seorang psikiater dapat mengganti obat atau meresepkan obat baru untuk Anda. Psikiater/psikolog juga dapat menawarkan teknik koping yang akan membantu mengatasi penyebabnya dan mendapatkan kembali perasaan emosional Anda.

  • Minta dukungan orang terdekat 

Meskipun Anda merasa kesulitan untuk merasakan kedekatan emosional seperti sebelumnya, hubungilah orang-orang yang menyayangi Anda. Mereka bisa membantu untuk mengembalikan perasaan dan Anda akan merasakan kelegaan saat mengatakan apa yang Anda alami pada orang-orang tersebut.

  • Olahraga

Olahraga seperti lari, berenang, yoga, atau hanya sekedar berjalan-jalan dapat meningkatkan endorfin dalam tubuh. Untuk mendapatkan hasil terbaik, lakukan olahraga setiap hari.

  • Tidur cukup

Tidurlah setidaknya delapan jam sehari untuk meningkatkan suasana hati. Kurang tidur bisa menyebabkan suasana hati menjadi berantakan dan berpengaruh pada emosi Anda.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami emotional numbness, beri pengertian atau pahamilah bahwa kondisi ini tidak akan bertahan lama. Segera cari perawatan yang tepat untuk mengembalikan kepekaan emosi sebelum menjadi semakin parah dan berlarut.

 

  1. Gotter, Ana. 2018. Understanding Emotional Numbness. https://www.healthline.com/health/feeling-numb. (Diakses pada 19 Maret 2022).
  2. Huizen, Jennifer. 2020. Feeling numb: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320049. (Diakses pada 19 Maret 2022).
  3. Lindberg, Sara. 2021. What Is Emotional Numbness?. https://www.verywellmind.com/emotional-numbing-symptoms-2797372#toc-causes-of-emotional-numbness. (Diakses pada 19 Maret 2022).
  4. Wegner, Bobbi. 2021. Why Do I Feel Numb?. https://www.buoyhealth.com/learn/emotional-numbness. (Diakses pada 19 Maret 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi