Terbit: 10 November 2017 | Diperbarui: 28 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Penghentian alkohol secara tiba-tiba (gejala putus obat/ withdrawal syndrome) membutuhkan perawatan darurat. Ketika menahan tidak meminum alkohol, seseorang secara klasik akan mengalami 4 tahap: tremulousness (getar), kejang, halusinasi, dan delirium tremens (DT). tahap ini dijelaskan lebih lanjut secara rinci:

Kecanduan Alkohol/ Alkoholisme – Efek Putus Alkohol

  • Selama tahap gemetar, orang tersebut akan menunjukkan tremor (gemetaran) tangan dan kaki. Hal ini dapat dilihat jika seseorang meluruskan (ekstensi) lengan dan tangan dan mencoba untuk tetap mempertahankan tangan dan lengan yang lurus. Gejala ini sering disertai dengan kecemasan dan kegelisahan.
  • Kejang menjadi gejala setelah tahap gemetar. Kejang menyebabkan seluruh tubuh bergetar tak terkendali, dan orang dapat kehilangan kesadaran dan kehilangan kontrol kandung kemih atau perut mereka. Jika Anda melihat seseorang mengalami kejang, telepon 119. Kemudian coba untuk memiringkan posisi orang tersebut ke satu sisi sehingga orang yang sedang kejang tidak menghirup muntahannya sendiri ke dalam paru-paru mereka. Jika memungkinkan, lindungi kepala atau bagian tubuh seseorang yang sedang bergetar agar tidak terbentur ke lantai atau benda berbahaya lainnya. Jangan letakkan sesuatu di dalam mulut seseorang ketika sedang kejang.
  • Halusinasi mempengaruhi banyak orang yang menjalani tahap akhir dari penghentian alkohol. Halusinasi visual adalah jenis yang paling umum dari halusinasi yang dialami selama penghentian alkohol. Orang akan “melihat” serangga atau cacing merayap di dinding atau di atas kulit mereka. Seringkali halusinasi ini juga dikatikkan dengan halusinasi taktil (perasaan) di mana pecandu alkohol berpikir bahwa mereka merasa serangga merangkak di kulit mereka. Fenomena ini disebut formikasi. Halusinasi auditory (pendengaran) juga dapat terjadi selama penghentian alkohol, meskipun kurang sering dari jenis halusinasi lainnya.
  • Tahap yang paling berbahaya dari penarikan alkohol disebut tremens delirium (DT) dan merupakan suatu keadaan darurat medis. Sekitar 5% dari orang yang menghentikan alkohol sendiri mengalami DT. Kondisi ini biasanya terjadi dalam waktu 72 jam setelah minum berhenti tetapi dapat terjadi hingga tujuh sampai 10 hari kemudian. Ciri khas dari tahap ini adalah delirium mendalam (kebingungan). Orang terjaga tapi benar-benar bingung. Hal ini disertai dengan agitasi, delusi (keyakinan yang tidak memiliki dasar dalam kenyataan), berkeringat, halusinasi, denyut jantung cepat, dan tekanan darah tinggi. Bahkan dengan perawatan medis yang tepat, kondisi ini dikaitkan dengan tingkat kematian 5%.

DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi