Terbit: 6 January 2020 | Diperbarui: 6 July 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Dislokasi bahu adalah kondisi dimana bagian atas tulang lengan Anda keluar dari sendi bahu Anda yang umumnya terjadi akibat cedera traumatis. Ketahui apa itu dislokasi bahu, gejala, faktor risiko, penyebab, diagnosis, cara mengatasi, dll.

Dislokasi Bahu: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Apa Itu Dislokasi Bahu?

Dislokasi bahu adalah kondisi bahu terkilir dimana tulang lengan bagian atas keluar dari soket atau sendi bahu.

Sendi bahu berbentuk seperti cangkir, sementara ujung tulang lengan berbentuk seperti bola. Rancangan bahu dan tulang lengan ini cocok sehingga membentuk rangka bahu untuk lengan agar dapat bergerak fleksibel. Ketika ujung tulang lengan yang berbentuk seperti bola itu keluar dari cangkir sendi, itulah yang disebut dengan dislokasi bahu.

Kondisi ini umumnya terjadi akibat cedera traumatis dan efek dari ligamen kapsuler bahu yang longgar. Kondisi ini dapat sangat menyakitkan dan mengganggu fleksibilitas dan sistem kerja bahu dan lengan.

Walaupun demikian, bahu yang terkilir dapat diobati dengan perawatan yang tepat selama beberapa minggu dengan kompres bahu, pemasangan alat penyangga, hingga metode operasi bagi penderita dislokasi penuh.

Gejala Dislokasi Bahu

Berikut ini adalah gejalanya, yaitu:

  • Bahu terasa nyeri dan sangat menyakitkan.
  • Bengkak dan memar pada bahu di bagian lengan atas.
  • Lengan sulit digerakan.
  • Otot bahu terasa tegang.
  • Kondisi bahu terasa tidak normal seperti biasanya.
  • Merasa lemah pada lengan, leher, dan jari-jari.

Ciri-ciri dislokasi lainnya adalah bahu terasa seperti mati rasa atau kesemutan yang diikuti dengan rasa sakit yang intens dan terus meningkat.

Faktor Risiko Dislokasi Bahu

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang dapat mengalami dislokasi bahu adalah bagi pria muda yang melakukan olahraga atau kegiatan fisik berat lainnya tanpa pemanasan yang baik atau melakukan gerakan yang tidak sesuai.

Wanita dewasa juga memiliki faktor risiko dislokasi bahu yang lebih tinggi karena mereka lebih cenderung sering jatuh dan cedera, serta orang-orang dengan kondisi ligamen kapsuler bahu yang longgar dan kesehatan tulang yang buruk.

Penyebab Dislokasi Bahu

Apa saja penyebab yang paling umum? Berikut ini adalah penjelasannya, yaitu:

  • Cedera olahraga.
  • Cedera akibat kecelakaan.
  • Jatuh dengan posisi bahu lengan Anda terentang.
  • Tersengat listrik yang mengakibatkan kontraksi otot.
  • Cedera traumatis lainnya yang terjadi berkali-kali.
  • Ligamentum kapsul yang longgar.
  • Kelainan genetik dimana mengalami ketidakstabilan multi-arah dimana sendi terasa longgar.

Penyebab dislokasi bahu lainnya adalah apabila Anda pernah mengalami dislokasi pada bahu sebelumnya atau mengalami cedera di bagian sekitar bahu dan tulang lengan berkali-kali.

Diagnosis Dislokasi Bahu

Apabila Anda mengalami cedera traumatis akibat olahraga, jatuh, atau kecelakaan yang membuat Anda mengalami gejala bahu terkilir tersebut, harap segera hubungi dokter.

Dokter akan membuat diagnosis berdasarkan riwayat medis dan memeriksa bahu Anda. Dokter juga mungkin akan meminta Anda untuk melakukan melakukan rontgen untuk memastikan diagnosis apabila terdapat indikasi bahu terkilir parah.

Cara Mengatasi Dislokasi Bahu

Apabila Anda memerlukan waktu lama untuk pergi ke dokter pasca cedera dengan gejala nyeri pada bahu, Anda dapat melakukan pertolongan mandiri untuk meredakan rasa nyeri bahu, berikut ini:

  • Pastikan bahu berada pada posisi rileks.
  • Istirahatkan bahu Anda.
  • Jangan menggerakan lengan.
  • Anda mungkin dapat melakukan kompres bahu dengan es batu selama 20-30 menit.
  • Meminum obat-obatan pereda rasa nyeri yang aman dan dijual bebas, seperti obat analgesik dan jenis obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Setelahnya, Anda disarankan segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut dan mengurangi kondisi bertambah parah dalam durasi kurang dari 12 jam setelah mengalami gejala.

Setelah memastikan diagnosis, dokter akan memberikan pilihan perawatan dan pengobatan terbaik berdasarkan kondisi Anda. Pertama-tama dokter akan memberikan obat-obatan pereda nyeri untuk indikasi bahu yang terkilir parah, selanjutnya ada beberapa metode penyembuhan bahu yang terkilir.

Berikut ini adalah cara mengatasi dislokasi bahu secara medis, yaitu:

1. Reduksi Tertutup atau Reposisi Bahu

Setelah diagnosa dengan rontgen X-ray, dokter akan mengembalikan posisi tulang lengan atas pada posisi semula dengan teknik reduksi tertutup. Dokter akan memberikan pasien obat pereda nyeri untuk membantu melegakan otot-otot di sekitar bahu selama prosedur ini.

Cara ini biasanya dapat dilakukan di ruang UGD seperti biasa, namun untuk kondisi yang lebih parah pasien memerlukan anestesi umum di ruang operasi. Metode ini efektif untuk mengembalikan posisi tulang pada sendi, namun pasien memerlukan waktu beberapa minggu kondisinya benar-benar pulih.

2. Menggunakan Alat Penyangga Bahu

Setelah posisi tulang lengan atas sudah kembali pada soket bahu, dokter akan merekomendasikan pasien untuk menggunakan alat penyangga bahu atau disebut juga dengan immobilizer bahu.

Alat ini berfungsi sebagai alat bantu untuk mengurangi gerakan dan gesekan pada bahu serta membantu agar tulang lengan atas tetap berada dan kokoh di posisi yang tepat.

Durasi penggunaan alat penyangga ini disesuaikan dengan kondisi dan tingkat keparahannya. Umumnya, alat ini digunakan selama 3-4 bulan sampai pasien merasa pulih total dan sendi bahu sudah kembali normal serta tidak nyeri lagi saat menggerakan lengan.

3. Terapi Fisik

Selama menggunakan alat penyangga, pasien juga dianjurkan untuk melakukan terapi fisik, yaitu latihan pasif untuk memperkokoh otot bahu dan mengembalikan rentang gerak dan mobilitas bahu yang didampingi oleh ahli terapis fisik.

Terapis fisik akan berkonsultasi dengan dokter untuk memutuskan latihan apa yang tepat untuk kondisi bahu Anda. Pilihan latihan dapat berupa gerakan kecil pada otot sekitar bahu, berenang hingga terapi yang lebih kuat seperti penggunaan bobot ringan, penggunaan band resistensi, dll selama 6 minggu atau lebih.

4. Operasi

Tindakan operasi mungkin disarankan untuk pasien yang mengalami dislokasi bahu penuh, yaitu kondisi dimana bola tulang lengan bagian atas benar-benar keluar dari cangkir sendi bahu. Operasi juga ditujukan untuk dislokasi bahu yang terjadi berkali-kali.

Perawatan Pasca Dislokasi Bahu

Masa pemulihan dari kondisi ini paling cepat dilakukan selama 3-6 minggu dimana pasien harus tetap mengikuti saran dokter dan terapis fisik untuk tetap melakukan latihan rentang gerak dan penguatan isometrik.

Pemulihan total dilakukan sekitar 12-16 minggu hingga pasien dapat bergerak normal dan mungkin sudah diperbolehkan untuk melakukan olahraga ringan, namun pencegahan cedera akan terjadi lagi harus terus dilakukan.

Komplikasi Dislokasi Bahu

Berikut ini adalah komplikasi yang mungkin terjadi akibat dislokasi pada bahu, yaitu:

  • Otot, ligamen, dan tendon bahu robek.
  • Pembuluh darah dan saraf di sekitar bahu dapat rusak.
  • Bahu tidak stabil.

Kondisi dislokasi pada bahu yang parah atau sudah terjadi berkali-kali dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat dapat menimbulkan komplikasi seperti yang disebutkan. Komplikasi juga dapat terjadi apabila Anda meregangkan lengan yang terkilir terlalu kuat hingga merusak jaringan di dalamnya.

Cara Mencegah Dislokasi Bahu

Berikut ini adalah cara mencegahnya, yaitu:

  • Menghindari aktivitas berat yang dapat menyebabkan cedera bahu, seperti jatuh, kecelakaan, benturan, mengangkat benda berat, dan risiko cedera lainnya.
  • Apabila Anda melakukan olahraga, pastikan untuk melakukan pemanasan dan gerakan-gerakan olahraga dengan benar.
  • Apabila Anda sudah pernah terkilir di sekitar bahu, harap selalu hati-hati agar gejala tidak kambuh.

Selalu berhati-hati dalam melakukan kegiatan-kegiatan berat yang mungkin memiliki risiko cedera tinggi dan menyebabkan bahu terkilir atau gangguan otot lainnya. Bila perlu, Anda mungkin menggunakan proteksi tubuh yang tersedia untuk mencegah benturan atau cedera sendi lainnya.

Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu dislokasi bahu, gejala, faktor risiko, penyebab, diagnosis, cara mengatasi, dll. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami kondisi ini. Semoga informasi ini bermanfaat.

 

  1. Cunha, John P. DO, FACOEP. 2018. Shoulder Dislocation. https://www.emedicinehealth.com/shoulder_dislocation/article_em.htm#what_is_the_prognosis_for_a_dislocated_shoulder. (Diakses pada 6 Januari 2019).
  2. MayoClinic. 2018. Dislocated shoulder. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dislocated-shoulder/symptoms-causes/syc-20371715. (Diakses pada 6 Januari 2019).
  3. Medline Plus. 2018. Dislocated Shoulder. https://medlineplus.gov/dislocatedshoulder.html. (Diakses pada 6 Januari 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi