Data menunjukkan, tingginya insiden VCD pada orang yang memiliki masalah dengan kejiwaan (depresi, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan kepribadian borderline, neurosis), dikaitkan dengan peningkatan indeks massa tubuh. VCD juga mempersulit pernapasan seseorang yang memiliki asma.
Sementara itu, hingga kini angka kematian belum diketahui jumlahnya, namun angka morbiditas mengalami peningkatan dari tahun ke tahun setelah penggunaan kortikosteroid, sehingga menyebabkan kondisi yang menyerupai sindrom Cushing–gangguan kepadatan tulang yang pengaruhi pertumbuhan anak.
Berikut ini adalah hal-hal yang memengaruhi disfungsi pita suara:
- Jenis kelamin. Disfungsi pita suara pada umumnya banyak terjadi pada wanita.
- Usia. Meski gangguan ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia 20-40 tahun, namun hal ini juga bisa terjadi pada semua rentang usia. Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa seseorang yang berisiko mengalami gangguan ini adalah anak-anak dan remaja.
- Kondisi pasien
- Riwayat:
- Mengi
- Batuk
- Sesak di tenggorokan
- Suara serak dan perubahan suara
- Stridor
- Sesak napas
- Dispnea saat aktivitas
- Episode sesak napas yang tiba-tiba
- Tidak respon terhadap obat bronkodilator dan kortikosteroid
Pemeriksaan Fisik:
- Auskultasi (mendengarkan dengan stetoskop) laring dapat menunjukkan suara stridulous keras.
- Mengi dapat didengar di dada (ditransmisikan dari saluran napas atas).
Penyebab Disfungsi Pita Suara
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan masalah disfungsi pita suara
- Penyakit refluks gastroesophageal, refluks laryngopharyngeal (kondisi asam lambung kembali ke atas, ke kerongkongan/esofagus dan ke laring/saluran napas atas)
- Peradangan saluran napas bagian atas karena alergi (rhinitis), sinusitis, atau infeksi virus berulang
- Olahraga berat
- Alergen lingkungan dan polutan
- Penyebab psikogenik (stres emosional yang berat)
Untuk diketahui, jika Anda merasakan tenggorokan tercekat, disertai bersin dan batuk, hal itu bisa memperburuk gejala disfungsi pita suara.