Selama siklus pernapasan normal, pita suara secara parsial melakukan gerakan abduksi (gerakan menjauh) ketika inhalasi (menghirup napas) dan sebagian adduksi (gerakan penutupan pita suara) pada akhir pernafasan.
Gerakan pita suara phasic adalah fisiologis yang memungkinkan gerakan tanpa hambatan udara ke dalam dan ke luar paru-paru untuk menjaga patensi alveolar paru-paru dengan memberikan positive airway pressure (tekanan positif) selama ekspirasi (yaitu, tekanan positif akhir ekspirasi [PEEP]).
Untuk diketahui, laring yang berfungsi sebagai katup saluran napas bagian atas untuk membantu menjaga ekspansi paru-paru. Untuk fungsi ini, laring dipersarafi, dan ukurannya diatur oleh aktivasi otot lurik yang berada di bawah kontrol sukarela dan refleksif.
Laring dan saraf motor neuron pernapasan memengaruhi ukuran pita suara, yang pada gilirannya, dapat dipengaruhi oleh aktivitas refleks vagal yang timbul dari reseptor paru dan laring.
Mekanisme yang menyebabkan penyempitan celah pita suara (glotis) atau penutupan intermiten selama inspirasi independen dari setiap perubahan kaliber saluran napas bagian bawah tidak diketahui. Pada pasien yang terkena, fungsi terintegrasi dari pita suara berhenti episodik, yang mengarah ke episode intermiten obstruksi jalan napas akut fungsional.
Tanda-tanda dan gejala klinis mirip dengan yang diamati pada gangguan seperti kelumpuhan pita suara, asma, epiglottitis, spasme laring, dan angioedema sekunder untuk anafilaksis.
Sementara itu, beberapa kasus mengungkapkan bahwa penyebab lain dari VCD seperti seperti patch inlet dari mukosa lambung heterotopic di kerongkongan bagian atas dan paparan zat kimia seperti glutaraldehyde dan klorin yang terhirup oleh perenang atau penyelam.
Sebuah studi baru-baru mengevaluasi peran tes psikologi pada pasien dengan disfungsi pita suara paradoks dan menemukan pola yang konsisten dengan gangguan mental pada beberapa pasien. Namun, sebagian pasien tampaknya tidak terkait dengan psikopatologi.
Pada intinya, penyebab pasti kondisi ini tidak jelas terlihat dan mungkin multifaktorial. Sebuah hipotesis menyatakan bahwa mediasi dari saraf vagus dapat mengubah nada laring dan menurunkan ambang batas untuk rangsangan yang menghasilkan spasme pita suara atau gerakan adduksi abnormal pita suara.
Penelitian terbaru menunjukkan penekanan lebih besar pada penyebab organik seperti refluks gastroesophageal dan refluks laryngopharyngeal (kondisi asam lambung yang berbalik naik ke saluran napas atas) karena laringofaring yang sangat sensitif terhadap iritasi asam lambung.