Terbit: 9 January 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Sakit perut pada anak memiliki beberapa penyebab potensial, yang memengaruhi beberapa sistem organ, masing-masing membutuhkan seperangkat uji diagnostik. Dokter akan mendapatkan riwayat menyeluruh dan memeriksa anak, yang kemungkinan akan mencakup pemeriksaan dubur untuk mengevaluasi adanya darah.

Sakit Perut Pada Anak – Diagnosis dan Pengobatan

Diagnosis Sakit Perut pada Anak

Untuk mendiagnosis, dokter akan melakukan tes tambahan:

  • Darah diambil dan dikirim ke laboratorium untuk mengetahui jumlah sel darah (darah lengkap, CBC), tes fungsi hati, kultur darah, kadar amilase/lipase. Sampel urine dapat diambil dan dikirim untuk urinalisis dan kultur urine
  • Sampel tinja dapat diambil untuk memeriksa apakah di tinja ada darah, bakteri, atau parasit
  • Pemeriksaan pencitraan (sinar-X dan pemeriksaan terkait) dapat dilakukan untuk mengevaluasi perut. Pemeriksaan lainnya mungkin termasuk:
    • USG abdomen atau testis
    • CT scan perut
  • Tes khusus dapat dipesan berdasarkan kondisi anak, termasuk pemeriksaan sinar-X dengan barium enema, manometri anal, atau pemeriksaan panggul
  • Seorang spesialis bedah anak, atau bedah umum, atau bedah digestif dapat dikonsultasikan terkait hal ini.

Mengobati Sakit Perut pada Anak

Sakit perut pada anak biasanya dapat diobati di rumah. Pastikan anak cukup istirahat, cukup minum untuk mencegah dehidrasi, hindari makanan padat, pengobatan antibiotik – resep dokter, dan suplemen herbal. Parasetamol dapat diberikan jika anak memiliki demam ringan. Namun jika anak demam tinggi, diare lebih dari 24 jam, atau muntah lebih dari 24 jam, orangtua perlu mencari penanganan dokter.

Pengobatan akan ditentukan sesuai dengan riwayat pasien, pemeriksaan fisik, hasil tes, dan individu anak. Perawatan dapat dimulai dari yang sederhana seperti mendapat penanganan mandiri  di rumah dengan instruksi untuk istirahat, minum yang cukup, dan makan makanan hambar. Untuk kondisi serius, pengobatan dapat semakin rumit sehingga anak perlu masuk rumah sakit dan operasi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi