Deviasi septum adalah suatu kondisi di mana septum hidung—tulang rawan yang membagi rongga hidung menjadi dua (rongga kiri dan kanan)—bengkok atau menyimpang dari posisi seharusnya. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Apa Itu Deviasi Septum?
Kondisi ini terjadi ketika dinding tipis (nasal septum) di antara saluran hidung bergeser ke satu sisi. Deviasi septum hidung yang parah dapat menyumbat satu sisi hidung dan mengurangi aliran udara.
Efek lanjutan dari keadaan ini juga dapat menyebabkan pengerasan kulit atau pendarahan pada orang-orang tertentu. Septum yang menyimpang memerlukan perhatian medis jika menyebabkan masalah kesehatan lain atau berdampak negatif pada kualitas hidup.
Gejala Deviasi Septum
Pada sebagian besar kasus, keadaan ini tidak menimbulkan gejala. Beberapa orang tidak menyadari memiliki septum yang menyimpang. Namun pada beberapa kasus, kelainan bentuk septum dapat menyebabkan tanda dan gejala berikut:
- Obstruksi pada salah satu atau kedua lubang hidung. Penyumbatan ini bisa membuat sulit bernapas melalui lubang hidung. Saat Anda menderita flu atau alergi, saluran hidung akan membengkak dan menyempit.
- Mimisan. Permukaan septum hidung bisa menjadi kering, sehingga meningkatkan risiko mimisan.
- Wajah terasa nyeri. Penyebab yang mungkin dari nyeri wajah satu sisi adalah kelainan septum parah, di mana permukaan dalam hidung bersentuhan dan menyebabkan tekanan.
- Pernapasan bising saat tidur. Septum yang menyimpang atau pembengkakan pada jaringan intranasal dapat menjadi salah satu dari banyak penyebab bisingnya pernapasan saat tidur.
- Siklus hidung. Jika salah satu lubang hidung tersumbat secara bergantian, hal tersebut adalah sesuatu yang normal. Namun jika siklus menimbulkan gejala lain yang tidak umum, hal itu bisa mengindikasi penyumbatan hidung.
- Preferensi posisi tidur. Beberapa orang mungkin lebih suka tidur pada sisi tertentu, hal itu hanya untuk mengoptimalkan pernapasan melalui hidung, khususnya pada malam hari jika salah satu saluran hidung menyempit.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Segera dapatkan penanganan dari dokter jika Anda mengalami:
- Lubang hidung tersumbat yang tidak merespons pengobatan.
- Sering mimisan.
- Infeksi sinus berulang.
Penyebab Deviasi Septum
Pada dasarnya, keadaan ini disebabkan oleh dua penyebab. Berikut penyebab septum menyimpang, di antaranya:
- Kondisi saat lahir. Dalam beberapa kasus, septum yang menyimpang terjadi selama perkembangan janin dan terlihat jelas saat lahir.
- Cedera pada hidung. Septum yang menyimpang juga bisa disebabkan oleh cedera yang menyebabkan septum hidung bergeser dari posisinya. Pada bayi, cedera bisa terjadi saat melahirkan. Pada anak-anak dan orang dewasa, beragam kecelakaan dapat menyebabkan cedera hidung dan pembengkakan septum.
Selain itu, proses penuaan normal juga dapat memengaruhi struktur hidung, memperburuk septum yang menyimpang dari waktu ke waktu.
Pembengkakan dan iritasi pada rongga hidung atau rongga sinus (rinosinusitis) juga dapat mempersempit saluran hidung dari septum yang menyimpang, di mana hal ini mengakibatkan penyumbatan hidung.
Faktor Risiko Deviasi Septum
Keadaan ini dapat terjadi selama perkembangan janin atau karena cedera saat melahirkan. Setelah lahir, septum yang menyimpang paling sering disebabkan oleh cedera. Faktor lain yang memengaruhi deviasi septum adalah:
- Melakukan olahraga kontak fisik.
- Tidak mengenakan sabuk pengaman atau menggunakan helm saat berkendara.
Diagnosis Deviasi Septum
Guna menentukan diagnosis septum yang menyimpang, dokter akan memeriksa lubang hidung dengan spekulum hidung. Dokter akan memeriksa posisi septum dan bagaimana pengaruhnya terhadap ukuran lubang hidung. Selain itu, dokter juga akan menanyakan pertanyaan tentang tidur, mendengkur, masalah sinus, dan kesulitan bernapas.
Pengobatan Deviasi Septum
Berikut adalah beberapa pengobatan yang bisa Anda lakukan, di antaranya:
Mengelola Gejala
Perawatan awal dari septum yang menyimpang dapat diarahkan untuk mengelola gejala yang muncul. Dokter mungkin akan meresepkan:
- Dekongestan. Ini adalah obat yang mengurangi pembengkakan jaringan hidung dan membantu menjaga saluran udara di kedua sisi hidung tetap terbuka. Dekongestan tersedia dalam bentuk pil atau semprotan hidung. Dekongestan oral memiliki efek stimulan dan dapat menyebabkan gelisah serta membuat tekanan darah dan detak jantung meningkat.
- Antihistamin. Ini adalah obat yang membantu mencegah gejala alergi, termasuk hidung tersumbat atau meler. Kadang-kadang obat ini juga dapat membantu kondisi nonalergi seperti yang terjadi dengan pilek.
- Nasal steroid spray. Obat ini dapat mengurangi pembengkakan di saluran hidung dan membantu mengeluarkan lendir.
Penting untuk dipahami, beberapa pengobatan di atas hanya mengatasi selaput lendir yang bengkak dan tidak memperbaiki septum yang menyimpang.
Selain itu, penggunaan dekongestan yang sering dan terus menerus dapat membuat ketergantungan serta menyebabkan gejala menjadi lebih parah setelah Anda berhenti menggunakannya.
Beberapa antihistamin juga menyebabkan kantuk dan dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan tugas yang memerlukan koordinasi fisik, seperti mengemudi.
Septoplasty
Jika Anda masih mengalami gejala meskipun sudah menjalani terapi medis, Anda dapat mempertimbangkan operasi untuk memperbaiki septum yang menyimpang. Septoplasty adalah cara untuk memperbaiki septum yang menyimpang.
Selama septoplasty, septum hidung Anda diluruskan dan diposisikan ulang di tengah hidung. Tingkat perbaikan yang dapat Anda harapkan tergantung pada tingkat keparahan penyimpangan. Metode ini adalah cara efektif untuk mengatasi sumbatan hidung, namun tidak mengatasi sumbatan yang disebabkan oleh alergi.
Rhinoplasty
Dalam beberapa kasus, pembedahan untuk membentuk kembali hidung (rhinoplasty) dilakukan bersamaan dengan septoplasty. Metode ini melibatkan modifikasi tulang rawan hidung untuk mengubah bentuk/ukurannya atau keduanya.
Pada umumnya, biaya operasi deviasi septum berkisar antara Rp11.000.000 hingga lebih dari Rp17.000.000. Namun biaya tersebut belum ditambahkan beberapa tes pendukung sebelum operasi.
Komplikasi Deviasi Septum
Jika Anda memiliki septum yang menyimpang parah yang menyebabkan penyumbatan hidung, hal ini dapat menyebabkan:
- Mulut kering, disebabkan karena pernapasan mulut kronis.
- Perasaan tertekan atau tersumbat di saluran hidung.
- Tidur yang terganggu, tidak bisa bernapas dengan nyaman melalui hidung di malam hari.
Pencegahan Deviasi Septum
Anda mungkin dapat mencegah cedera pada hidung dengan tindakan pencegahan berikut:
- Kenakan helm atau pelindung wajah saat bermain olahraga kontak.
- Kenakan sabuk pengaman saat mengendarai mobil.
- Anonim. Deviated septum. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deviated-septum/symptoms-causes/syc-20351710. (Diakses pada 4 Maret 2021).