Terbit: 11 September 2020 | Diperbarui: 17 March 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Dermatographia adalah penyakit yang ditandai dengan kulit menonjol seperti bentol setelah tergores atau digaruk. Ketahui informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, cara mengatasi, dan lainnya di bawah ini!

Dermatographia: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Apa Itu Dermatographia?

Dermatographia adalah suatu kondisi yang menyebabkan permukaan kulit timbul atau menonjol kemerahan atau putih setelah tergores atau digaruk. Sekitar 5 persen orang memiliki kondisi ini dan paling sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Kondisi yang juga disebut dermographism atau dermatographic urticaria ini tidak diketahui penyebabnya, tetapi pada beberapa orang dapat dipicu oleh infeksi, gangguan emosi, atau obat-obatan (penisilin).

Kondisi ini biasanya akan hilang dalam waktu 30 menit. Goresan yang timbul berwarna putih atau  memerah di kulit. Namun kondisi akan semakin memburuk dan menyebabkan luka dalam atau bahkan reaksi seperti alergi.

Tanda dan Gejala Dermatographia

Gejala dermatografi terjadi ketika permukaan kulit tergores, maka dari itu gejalanya tidak muncul dengan sendirinya. Gejala ini bisa muncul disengaja dengan menggaruk kulit atau tidak disengaja akibat gesekan dari pakaian.

Berikut ini beberapa gejala dermatographia:

  • Kemerahan di kulit yang tergores.
  • Kulit menonjol atau timbul mengikuti garis goresan.
  • Luka yang dalam.
  • Gatal di kulit.
  • Pembengkakan atau peradangan di kulit.

Gejala ini biasanya dapat berlangsung selama sekitar 30 menit. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejalanya bisa berlangsung satu hari atau lebih. Namun, kondisi ini sendiri dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Gejala dapat memburuk pada suhu yang ekstrem dan mandi air hangat atau sauna. Cuaca yang panas dan kering juga dapat meningkatkan risiko dermatografia.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika tanda dan gejala yang dirasakan sangat mengganggu. Begitu pun jika memiliki riwayat gatal-gatal harus berkonsultasi dengan dokter atau dokter spesialis kulit.

Penyebab Dermatographia

Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kulit mudah menonjol atau timbul setelah tergores. Namun, kondisi ini diduga dipicu oleh kondisi berikut:

  • Stres.
  • Memiliki riwayat alergi.
  • Gesekan berlebihan dari pakaian atau tempat tidur.
  • Infeksi.
  • Obat-obatan tertentu, misalnya penisilin.
  • Olahraga yang menyebabkan gesekan kulit berlebihan (misalnya gulat).

Meskipun tidak diketahui penyebabnya, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko mengalami dermatographia, di antaranya:

  • Remaja dan dewasa.
  • Kulit kering.
  • Memiliki riwayat dermatitis, yaitu peradangan kulit.
  • Sering mengalami goresan di kulit.
  • Memiliki penyakit tiroid.
  • Memiliki kelainan saraf atau penyakit dalam yang memicu kulit gatal.

Diagnosis Dermatographia

Kondisi ini dapat didiagnosis dengan tes kulit. Sebelum dilakukan tes, dokter akan menanyakan gejala atau gaya hidup. Ini akan membantu dokter membuat diagnosis yang akurat dan membantu mengidentifikasi pemicu potensial dermatographia.

Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau riwayat medis pribadi dan keluarga pasien.

Dermatographia digambarkan sebagai urtikaria yang dapat diinduksi, yang berarti gatal-gatal muncul sebagai respons terhadap sesuatu yang spesifik, misalnya es batu untuk orang yang menderita urtikaria dingin.

Prosedur selanjutnya, dokter mungkin akan menggaruk kulit pasien menggunakan alat penekan lidah. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga akan menggunakan dermographometer untuk mengukur respons kulit terhadap tekanan.

Pengobatan Dermatographia

Jika gejalanya ringan, mungkin tidak memerlukan perawatan medis. Gejala penyakit ini biasanya diobati dengan obat bebas atau pengobatan alternatif.

Berikut ini beberapa cara mengobati penyakit dermatographia:

1. Obat-obatan

Langkah pertama dalam pengobatan kondisi ini biasanya menggunakan antihistamin nonsedatif yang dijual bebas. Obat resep yang dikenal sebagai cromolyn juga efektif mengobati kondisi ini.

Obat alergi yang dijual bebas juga dapat membantu mengobati gejala, termasuk diphenhydramine dan cetirizine. Ini adalah antihistamin yang dapat mencegah tubuh memproduksi histamin dari respons terhadap bahan kimia dan alergen.

Jenis antihistamin lainnya adalah loratadine dan fexofenadine, yang memiliki efek lebih lama. Mengonsumsi antihistamin secara teratur dapat mencegah gejala dermatographia.

2. Fototerapi

Dalam kasus yang parah, dokter mungkin menyarankan untuk menjalani fototerapi. Ini adalah jenis terapi radiasi rawat jalan khusus untuk masalah pada kulit. Cara mengobati penyakit dermatographia ini juga digunakan untuk pengobatan psoriasis.

3. Pengobatan Alternatif

Pengobatan alternatif untuk mengobati dermatographia, termasuk:

  • Menerapkan pola makan sehat, termasuk makan buah-buahan dan sayuran segar, makan makanan rendah lemak, dan hindari makanan olahan.
  • Tetap terhidrasi dengan minum air yang cukup dan hindari alkohol dan minuman dengan tambahan gula.
  • Melembapkan kulit dengan bahan alami, misalnya mengoleskan minyak kelapa, tea tree oil, dan lidah buaya.
  • Mempraktikkan perawatan mandiri dengan istirahat yang cukup dan memelihara tubuh dan pikiran.
  • Mendinginkan gatal menggunakan kompres dingin, gel lidah buaya dingin, cuka sari apel, atau air dingin yang mengalir.

3. Pantangan Makanan dan Minuman

Selain menerapkan cara mengobati penyakit dermatographia yang telah dijelaskan di atas, penderita dermatographia biasanya disarankan menghindari makanan yang meningkatkan peradangan, termasuk:

  • Daging merah.
  • Daging olahan.
  • Gorengan.
  • Karbohidrat olahan.
  • Minuman yang ditambahkan gula.

Komplikasi Dermatographia

Penyakit dermographism tidak menimbulkan komplikasi. Biasanya penyakit ini tidak meninggalkan kondisi kulit menonjol yang bertahan lama, tetapi hanya menyebabkan iritasi dan gejala ringan yang berlangsung singkat.

Pencegahan Dermatographia

Meskipun penyakit ini menyebabkan ketidaknyamanan, reaksi kulit dapat dicegah. Melakukan perubahan gaya hidup dan langkah pencegahan yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Hindari pakaian dan tempat tidur yang memicu gatal. Wol dan bahan sintetis biasanya menyebabkan iritasi kulit.
  • Menggunakan sabun tanpa pewangi. Bahan kimia dan pewarna tambahan ini dapat menyebabkan kulit gatal.
  • Mandi dengan air dingin atau suam-suam kuku.
  • Menggunakan humidifier selama ruangan memiliki suhu sejuk dan kering.
  • Melembapkan kulit setiap hari. Untuk mendapatkan hasil terbaik, gunakan losion atau krim pelembap beberapa menit setelah mandi.
  • Hindari menggaruk kulit jika memungkinkan.
  • Mengontrol stres dengan olahraga, tidur yang cukup, dan meditasi.

 

  1. Anonim. 2018. Dermatographism (Dermatographia): Management and Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17793-dermatographism-dermatographia/management-and-treatment. (Diakses pada 11 September 2020)
  2. Cherney, Kristeen. 2019. What Is Dermatographia?. https://www.healthline.com/health/dermatographia. (Diakses pada 11 September 2020)
  3. Dresden, Danielle. 2017. Causes and treatment of skin writing. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319258. (Diakses pada 11 September 2020)
  4. Mayo Clinic Staff. 2018. Dermatographia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dermatographia/symptoms-causes/syc-20371411. (Diakses pada 11 September 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi