Terbit: 28 July 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Cytomegalovirus adalah sekelompok virus umum yang dapat bersarang di dalam tubuh seumur hidup namun tidak menyebabkan masalah kesehatan bila Anda memiliki sistem imun yang sehat. Ketahui apa itu cytomegalovirus (CMV), gejala, penyebab, pengobatan, dll.

Cytomegalovirus (CMV): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Cytomegalovirus?

Cytomegalovirus adalah virus umum yang menular dari cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti air liur, darah, air seni, air mani, atau ASI. Virus ini juga disebut dengan HCMV, CMV, atau Human Herpes virus 5 (HHV-5). Virus ini dapat bertahan di tubuh seumur hidup namun dapat diatasi dengan baik oleh sistem kekebalan tubuh.

Cytomegalovirus (CMV) tidak menimbulkan bahaya kesehatan bila sistem kekebalan tubuh Anda kuat. Sebaliknya, virus ini dapat menyebabkan gejala seperti infeksi mata, gangguan usus, kerongkongan, paru-paru, hingga otak bila dialami oleh orang dengan sistem imun lemah.

Orang-orang dengan sistem imun lemah seperti penderita HIV/AIDS, pasien pascatransplantasi organ, atau sel induk atau sumsum tulang dalam kondisi berbahaya bila memiliki virus ini. Selain itu, CMV juga akan aktif bila Anda sedang hamil. Wanita hamil yang memiliki CMV aktif dapat menularkan virus tersebut ke bayi.

Gejala Cytomegalovirus

Orang dengan sistem imun yang kuat tidak akan mengalami gejala signifikan bila terpapar CMV. Umumnya, gejala CMV akan dirasakan pada orang dengan sistem imun tertentu akibat riwayat penyakit tertentu yang mendasarinya.

Gejala CMV pada bayi, termasuk:

  • Bayi lahir dengan berat badan rendah
  • Bayi lahir prematur
  • Kejang
  • Bintik atau ruam ungu pada kulit
  • Ukuran kepala abnormal  (mikroensefalus)
  • Gangguan fungsi liver atau pembesaran liver (hepatitis)
  • Radang paru-paru
  • Pneumonia
  • Gangguan pendengaran
  • Gangguan otak
  • Epilepsi

CMV akan memengaruhi otak bayi sehingga gangguan kognitif atau kemampuan belajar juga mungkin terjadi.

Gejala CMV pada orang dengan sistem imun lemah, termasuk masalah pada:

  • Kerongkongan
  • Perut
  • Usus
  • Mata
  • Liver
  • Paru-paru
  • Otak

Gejala CMV pada penderita HIV/AIDS, termasuk:

  • Diare
  • Gangguan kerongkongan
  • Penurunan berat badan
  • Sakit perut
  • Gangguan penglihatan
  • Sulit menelan
  • Kelelahan
  • Kebingungan
  • Nyeri punggung
  • Kelemahan pada kaki
  • Ada bintik-bintik hitam di mata (floaters)
  • Kebutaan

Dalam kasus umum, paparan CMV juga menyebabkan:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Batuk kering
  • Sakit tenggorokan
  • Pembengkakan kelenjar
  • Perubahan kepribadian
  • Nyeri otot
  • Sesak napas
  • Sulit konsentrasi

Gejala CMV lainnya bervariasi tergantung pada bagian tubuh mana yang terpapar virus dan kondisi kesehatan pasien secara umum.

Kapan Harus ke Dokter?

Orang dengan sistem imun lemah cenderung lebih rentang mengaktifkan CMV dan menyebabkan gejala serius bagi kesehatan. Selalu konsultasi pada dokter bila Anda memiliki riwayat masalah sistem imun, termasuk ibu hamil dengan penyakit seperti mononukleosis.

Apabila Anda terpapar CMV namun kondisi Anda sehat, Anda mungkin hanya merasakan gejala ringan dan semuanya dapat diatasi dengan istirahat yang cukup, minum air putih, dan makan makanan sehat agar sistem imun tetap kuat untuk mengendalikan infeksi.

Penyebab Cytomegalovirus

Cytomegalovirus adalah jenis virus herpes umum yang dipaparkan secara langsung dari cairan tubuh orang yang terinfeksi, seperti:

  • Air liur
  • Air mani
  • Air seni
  • Asi
  • Darah
  • Cairan vagina

CVM juga dapat ditularkan melalui:

  • Transfusi darah
  • Transplantasi organ
  • Kontak seksual

CVM dapat terjadi pada siapa saja namun gejalanya akan dirasakan hanya pada orang dengan sistem imun lemah.

Diagnosis Cytomegalovirus

Jika dokter mencurigai adanya paparan CMV, biasanya dokter akan melakukan diagnosis dengan beberapa metode, termasuk:

  • Tes Darah dan Urin: Memeriksa adanya aktivitas CMV aktif dari antibodi IgM dan IgG, walaupun semua orang mungkin memiliki antibodi tersebut untuk melawan penyakit lain.
  • Biopsi: Pemeriksaan dari sampel kecil jaringan di usus, kerongkongan, atau paru-paru lalu diperiksa di laboratorium.
  • Tes Pencitraan: CT scan mungkin dibutuhkan untuk memeriksa apakah ada infeksi atau perubahan di otak dan paru-paru.
  • Tes Mata: Memastikan apakah ada peradangan pada retina.

Dokter juga akan memeriksa aktivitas CMV pada ibu hamil dengan tes prenatal (amniosentesis) untuk memastikan apakah janin terinfeksi CMV. Dokter akan mengambil sampel cairan ketuban dan menelitinya di laboratorium.

Bila dokter mencurigai paparan CMV bawaan pada bayi baru lahir, maka dokter akan memeriksa kesehatan liver dan ginjal bayi dalam 3 minggu pertama usia bayi.

Jenis Cytomegalovirus

Ada 3 jenis paparan cytomegalovirus, yaitu:

  • Bawaan (Congenital): Virus pada bayi dipaparkan dari ibu yang terinfeksi CMV.
  • Utama (Primary): Seseorang yang terinfeksi CMV, mungkin memiliki gejala seperti mononukleosis atau mungkin juga tidak karena sistem imunnya kuat.
  • Pengaktifan Kembali (Reactivation): Infeksi virus tidak aktif yang kemudian aktif kembali saat sistem imun Anda lemah.

Gejala CMV akan aktif pada pasien HIV, perawatan kanker, atau transplantasi organ karena sistem imun yang melemah.

Pengobatan Cytomegalovirus

Anak-anak atau orang dewasa sehat yang terpapar CMV tidak memerlukan perawatan karena akan sembuh dengan sendirinya. Sementara bagi bayi baru lahir, anak-anak, atau orang dewasa dengan kondisi sistem imun lemah membutuhkan pengobatan intensif dengan obat antivirus, seperti:

  • Cidofovir
  • Foscarnet
  • Ganciclovir
  • Valgansiklovir

Obat tersebut dapat memperlambat pergerakan dan reproduksi virus, namun sulit untuk membunuh virusnya terlebih lagi pasien yang memiliki riwayat medis lain yang mendasari aktivasi virus ini. Dokter mungkin juga akan meresepkan obat lain atau memberikan obat tergantung pada tingkat keparahan paparan virus tersebut.

Komplikasi Cytomegalovirus

Secara umum, virus ini dapat menyebabkan komplikasi berupa:

  • Gangguan sistem saraf
  • Gangguan sistem pencernaan
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan paru-paru
  • Gangguan pendengaran
  • Gangguan intelektual
  • Gangguan otot

Komplikasi paparan CMV tergantung pada tingkat keparahan dan bagian tubuh mana yang terinfeksi.

Pencegahan Cytomegalovirus

Cara mencegah paparan CMV adalah dengan membiasakan diri dengan pola hidup sehat setiap saat, termasuk:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air selama 15-20 detik, lakukan sesering mungkin.
  • Hindari berbagi minuman dan makanan dari sendok atau gelas yang sama.
  • Buang tisu, popok, atau benda sekali pakai lainnya yang sudah terkontaminasi cairan tubuh.
  • Cuci tangan sebelum menyentuh wajah.
  • Cuci tangan sebelum dan setelah menggunakan kamar mandi.
  • Anak-anak rentan terpapar virus CMV aktif karena sistem imunnya masih berkembang, jadi harus sering juga cuci tangan bila Anda memiliki kontak langsung dengan anak kecil, mencuci popoknya, terkena air liur, atau cairan tubuh lainnya.
  • Hindari mencium anak di bibir.
  • Pastikan melakukan seks aman, seperti gunakan kondom atau pastikan pasangan Anda sehat.
  • Jaga kesehatan tubuh Anda bila Anda memiliki riwayat sistem imun lemah.

Sementara itu, vaksin eksperimental CMV masih diteliti. Vaksin ini dapat mencegah infeksi CMV namun belum ada laporan pasti kapan vaksin ini akan tersedia.

 

  1. Brazier, Yvette. 2018. Everything you need to know about cytomegalovirus. https://www.medicalnewstoday.com/articles/173811. (Diakses pada 28 Juli 2020).
  2. CDC. 2020. About Cytomegalovirus (CMV). https://www.cdc.gov/cmv/overview.html.  (Diakses pada 28 Juli 2020).
  3. Mayo Clinic. 2020. Cytomegalovirus (CMV) infection. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cmv/symptoms-causes/syc-20355358. (Diakses pada 28 Juli 2020).
  4. WebMD. 2020. Cytomegalovirus (CMV). https://www.webmd.com/hiv-aids/guide/aids-hiv-opportunistic-infections-cytomegalovirus#2-5. (Diakses pada 28 Juli 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi