Terbit: 16 June 2021 | Diperbarui: 25 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Cutaneous larva migrans (CLM) adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh parasit. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, diagnosis, hingga cara mengatasi CLM berikut ini.

Cutaneous Larva Migrans: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Cutaneous Larva Migrans?

Cutaneous larva migrans adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh cacing tambang. Seseorang dapat terinfeksi larva ketika berjalan tanpa alas kaki di tempat yang berpasir atau menyentuh tanah yang telah terkontaminasi dengan kotoran hewan. Saat terinfeksi, larva bermigrasi di bawah permukaan kulit dan menyebabkan garis/jejak merah yang gatal.

Gejala Cutaneous Larva Migrans

Tanda-tanda CLM biasanya muncul 1 hingga 5 hari setelah infeksi, meski terkadang membutuhkan waktu lebih lama.

Pada beberapa kasus, sensasi kesemutan atau tusukan dapat terjadi dalam waktu 30 menit dari masuknya larva ke tubuh. Setelah itu, larva bisa tertidur selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau segera memulai aktivitas merayap yang menciptakan jejak seperti ular dengan lebar 2-3 mm dan membentang 3-4 cm dari lokasi masuknya cacing.

Tanda dan gejala umum meliputi:

  • Lesi merah. Cacing yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan lesi merah dan memiliki pola seperti ular. Hal ini disebabkan akibat pergerakan larva di bawah kulit.
  • Rasa gatal dan tidak nyaman. Lesi yang muncul mungkin menyebabkan gatal, nyeri, atau menyakitkan. Bahkan, kondisi ini juga bisa menimbulkan pembengkakan.

Selain itu, meskipun CLM dapat terjadi di bagian tubuh manapun, lesi dapat muncul di area yang paling sering terpapar tanah atau pasir seperti kaki, bokong, paha, dan tangan.

Perlu diketahui juga, larva dapat bergerak maju beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter setiap hari. Jika banyak larva masuk ke dalam tubuh, rangkaian lingkaran yang tidak teratur dan jejak yang berliku-liku dapat terbentuk.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala seperti di atas, terutama bila sebelumnya Anda melakukan aktivitas di tanah atau pasir, pemeriksaan oleh dokter diperlukan. Perawatan yang dilakukan sejak dini dapat mencegah terjadinya infeksi kulit sekunder.

Penyebab Cutaneous Larva Migrans

CLM dapat disebabkan oleh beberapa spesies cacing tambang yang berbeda. Larva sendiri adalah bentuk remaja dari cacing tambang. Parasit ini biasanya terdapat pada hewan seperti kucing atau anjing.

Infeksi dapat terjadi ketika kulit bersentuhan dengan larva, biasanya di tanah atau pasir yang terkontaminasi. Seseorang yang sering berjalan tanpa alas kaki atau duduk di tanah tanpa alas memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi.

Beberapa cacing tambang penyebab cutaneous larva migrans, antara lain:

  • Ancylostoma braziliense.
  • Ancylostoma caninum.
  • Uncinaria stenocephala.
  • Bunostomum phlebotomum.

Faktor Risiko Cutaneous Larva Migrans

Pada dasarnya, semua orang dapat terpapar cacing tambang. Namun, kasus infeksi yang disebabkan oleh cacing ini lebih sering terjadi di wilayah tropis dan subtropis. Selain itu, kelompok yang berisiko termasuk mereka yang memiliki pekerjaan atau hobi yang membuatnya bersentuhan dengan tanah lembap dan pasir, seperti:

  • Anak-anak yang senang bermain dengan pasir.
  • Petani.
  • Tukang kebun.
  • Tukang pipa.
  • Pemburu.
  • Tukang listrik.
  • Tukang kayu.
  • Petugas Pembasmi hama.

Diagnosis Cutaneous Larva Migrans

Seorang dokter akan mendiagnosis CLM berdasarkan riwayat perjalanan dan pemeriksaan karakteristik lesi yang muncul. Jika Anda tinggal di daerah yang lembap atau tropis, detail tentang kondisi lingkungan sehari-hari dapat membantu diagnosis.

Tes laboratorium hanya digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis pada kasus atipikal. Biopsi kulit tidak dianjurkan karena dapat memicu peradangan lebih lanjut. Mikroskopi dapat dilakukan untuk menunjukkan adanya telur atau larva cacing tambang dalam tinja.

Pengobatan Cutaneous Larva Migrans

Pada umumnya, keadaan ini tidak membutuhkan penanganan khusus karena dapat sembuh dengan sendirinya. Berapa lama Anda mengalami penyakit ini bervariasi tergantung pada spesies parasit yang terlibat. Dalam banyak kasus, lesi akan sembuh tanpa pengobatan dalam 4-8 minggu.

Namun, terdapat beberapa pengobatan yang membantu mempercepat kesembuhan, antara lain:

  • Anthelmintic seperti tiabendazole, albendazole, mebendazole dan ivermectin dapat digunakan. Thiabendazole topikal dipercaya sebagai pengobatan pilihan untuk lesi awal yang terlokalisir. Cara ini dapat mengurangi gatal dalam waktu 24-48 jam setelah memulai pengobatan dan lesi sembuh dalam waktu 1 minggu. Sementara itu, pengobatan oral diberikan ketika cacing tambang tersebar luas atau tidak merespons pengobatan topikal.
  • Perawatan fisik seperti liquid nitrogen cryotherapy atau carbon dioxide laser dapat digunakan untuk menghancurkan larva.
  • Antihistamin dan kortikosteroid topikal juga dapat digunakan dengan anthelmintic untuk meredakan gejala gatal.
  • Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, Anda mungkin memerlukan pengobatan dengan antibiotik yang sesuai

Obat yang disebut tiabendazole dapat dioleskan ke lesi beberapa kali sehari. Studi kecil telah menemukan bahwa setelah 10 hari perawatan, tingkat kesembuhan mencapai 98 persen.

Sementara jika Anda memiliki beberapa lesi atau infeksi parah, obat-obatan oral mungkin diperlukan. Pilihannya termasuk albendazole dan ivermectin. Tingkat kesembuhan untuk obat-obatan ini mendekati 100 persen.

Pencegahan Cutaneous Larva Migrans

Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu mencegah infeksi yang disebabkan oleh cacing tambang, di antaranya:

  • Menggunakan alas kaki. Selalu gunakan sepatu atau sandal saat berada di luar ruangan, terutama area yang terkontaminasi. Selain itu, perhatikan juga pakaian yang Anda kenakan, apakah sudah menutupi bagian-bagian tubuh yang memiliki risiko tinggi terpapar cacing tambang.
  • Hindari duduk atau berbaring di area yang berpotensi terkontaminasi. Jika Anda akan duduk atau berbaring di area yang mungkin terkontaminasi, gunakan penghalang dari kain untuk mencegah penularan
  • Hindari interaksi dengan hewan. Jika memungkinkan, hindari area yang sering dikunjungi banyak hewan, terutama anjing dan kucing.

Perlu diwaspadai, selama musim hujan biasanya terdapat peningkatan kasus CLM. Oleh karena itu, Anda harus mempraktikkan berbagai langkah pencegahan seperti di atas untuk mencegah terjadinya infeksi.

 

  1. Ngan, Vanessa. 2003. Cutaneous larva migrans. (Diakses pada 16 Juni 2021).
  2. Seladi-Schulman, Jill. 2019. About Cutaneous Larva Migrans. https://www.healthline.com/health/cutaneous-larva-migrans. (Diakses pada 16 Juni 2021).
  3. Thomas, Liji. Cutaneous Larva Migrans Diagnosis and Management. https://www.news-medical.net/health/Cutaneous-Larva-Migrans-Diagnosis-and-Management.aspx. (Diakses pada 16 Juni 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi