Terbit: 6 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Penyakit sifilis adalah penyakit yang tidak bisa dianggap sepele. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Pada umumnya, penularan penyakit berbahaya ini adalah melalui kontak seksual. Tidak hanya itu, seorang ibu yang terinfeksi penyakit ini juga dapat menularkannya pada janin.

Cara Pencegahan Penyakit Sifilis yang Harus Anda Tahu

Agar penyebaran penyakit dapat dicegah, karenanya Anda harus tahu pencegahan penyakit sifilis. Perlu diketahui, gejala penyakit sifilis berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu.

Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin, kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati.

Selain itu, terdapat bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks, gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan sering kali penderita tidak memperhatikan hal ini.

Selama 2-3 tahun pertama penyakit menular seksual ini tidak menunjukkan gejala apa-apa atau disebut masa laten. Akan tetapi, setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan saraf otak, pembuluh darah dan jantung.

Pada perempuan hamil, penyakit sifilis dapat ditularkan kepada janin yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.

Penyakit sifilis mempunyai beberapa stadium infeksi. Setelah terinfeksi dengan sifilis, ada masa inkubasi, yaitu masa sampai sebelum timbulnya gejala luka terbuka yang disebut chancre sekitar 9-90 hari (umumnya rata-rata saat 21 hari sudah terlihat).

Stadium pertama sifilis bisa terlihat dari sebuah luka terbuka yang disebut chancre di daerah genital, rektal, atau mulut. Stadium kedua muncul sekitar 1-6 bulan (rata-rata sekitar 6-8 minggu).

Stadium laten adalah stadium di mana jika diperiksa dengan tes laboratorium, hasilnya positif, tetapi gejala dan tanda bisa ada atau tidak. Karena penyakit sifilis memiliki berbagai macam stadium, maka pencegahan penyakit sifilis perlu dilakukan dengan segera.

Cara Mencegah Penyakit Sifilis

  • Berhenti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama.
  • Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.
  • Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang.
  • Membicarakan secara terbuka mengenai riwayat penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan.
  • Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal.

Setelah Anda mengetahui pencegahan penyakit sifilis di atas, terdapat hal lain yang juga harus Anda hindari adalah jangan berhubungan seksual secara oral, maupun anal hingga pengobatan sifilis selesai dilakukan dengan siapa pun.

Selain itu, penyakit sifilis juga bisa menular tanpa harus melalui hubungan seks. Penyakit ini bisa menular melalui jarum suntik. Oleh karena itu, jangan berbagi jarum suntik dengan orang lain. Gunakan jarum yang telah disterilkan.

Hal penting lain yang tidak boleh Anda lupakan terutama bagi ibu hamil (yang memiliki riwayat sifilis) adalah melakukan tes darah. Tes ini biasanya dilakukan ketika usia kehamilan berada di antara tiga sampai lima bulan dan akan diulang secara berkala apabila hasilnya positif.

Jika tidak segera diobati, bayi yang terinfeksi dapat lahir tanpa gejala tetapi bisa semakin parah dalam beberapa minggu. Bayi yang tidak diobati dapat mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan, kejang, atau bahkan meninggal.

Penanganan Penyakit Sifilis

Pengobatan sifilis sangat mudah dilakukan. Pengobatan umumnya adalah dengan menggunakan antibiotik berupa suntikan penisilin. Jika tidak diobati, sifilis bisa menjadi penyakit yang berbahaya dan bisa berujung kepada kematian.

Jika Anda telah terinfeksi dengan sifilis kurang dari satu tahun, dosis tunggal penisilin biasanya cukup untuk menghancurkan infeksi. Bagi mereka yang alergi terhadap penisilin, tetrasiklin, atau doksisiklin, antibiotik lain dapat diberikan sebagai gantinya. Jika Anda berada dalam tahap akhir dari penyakit, dosis lebih tinggi akan dibutuhkan.

Orang yang sedang dirawat karena sifilis harus menjauhkan diri dari kontak seksual sampai infeksi benar-benar hilang. Selain itu, pasangan seksual orang dengan sifilis juga harus diuji dan jika perlu diobati.

Jika penyakit sifilis dibiarkan tidak diobati, hal itu dapat menyebabkan masalah serius dan permanen seperti demensia, kebutaan, hingga kematian.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi