Terbit: 18 January 2021
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Cacar ular adalah sebutan umum untuk kondisi medis herpes zoster (Shingles). Ketahui apa itu cacar ular, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya dalam pembahasan ini.

Cacar Ular (Herpes Zoster): Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dll

Apa Itu Cacar Ular?

Cacar ular adalah infeksi dari virus Varicella zoster (virus yang sama dengan virus cacar air) yang menyebabkan gejala ruam menyakitkan dan garis lecet di satu sisi tubuh seperti leher, wajah, atau bagian torso.

Seseorang hanya akan mengalami cacar ular sekali seumur hidup, namun ada beberapa orang yang mengalaminya lebih dari sekali. 

Apakah cacar ular menular? Cacar ular atau herpes zoster (shingles) tidak menular namun virus Varicella zoster bisa menyebar ke orang lain yang belum pernah mengalami cacar air sebelumnya dan menjadi penyakit cacar air, bukan cacar ular. 

Sementara cacar ular terjadi pada seseorang yang sudah pernah mengalami cacar air sebelumnya. Pada orang yang sudah sembuh dari cacar air, virus cacar air (Varicella zoster) yang sudah tidak aktif ada di jaringan saraf dengan sumsum tulang belakang dan otak.

Namun, virus yang sama masih bertahan dan pada suatu hari atau mungkin setelah bertahun-tahun akan aktif kembali menjadi penyakit cacar ular, biasanya ketika imunitas seseorang sedang melemah.

Gejala Cacar Ular

Gejala herpes zoster terjadi pada satu bagian kecil dari satu bagian tubuh. Beberapa pasien hanya mengalami gejala ringan seperti gatal ringan saja, namun sebagian lainnya bisa mengalami gejala ruam kulit yang sangat menyakitkan.

Berikut ini gejala herpes zoster secara umum:

  • Ruam merah pada kulit.
  • Kulit melepuh dan berisi cairan yang mengeras.
  • Nyeri pada bagian ruam kulit.
  • Timbul sensasi kulit terbakar, mati rasa, atau kesemutan.
  • Kulit sensitif saat disentuh.
  • Gatal yang cukup intens.
  • Ruam dan semua gejala tidak akan melewati garis tengah tubuh.
  • Sedikit gerakan bisa menyebabkan rasa sakit pada kulit.

Sebagian orang juga merasakan gejala fisik lain, termasuk:

  • Sakit kepala
  • Demam
  • Kelelahan
  • Sensitivitas pada cahaya.

Gejala tersebut juga berbeda tergantung pada bagian tubuh mana yang terkena herpes zoster. Rasa sakit dan nyeri pada kulit mungkin berlangsung secara konstan atau datang dan pergi.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami ciri-ciri herpes zoster yang sudah disebutkan, terutama bila memiliki kondisi sebagai berikut:

  • Penderita herpes zoster lebih dari usia 50 tahun.
  • Timbul gejala ruam yang menyakitkan di area sekitar mata.
  • Ruam kulit menyebar dan gejala seperti nyeri disertai sensasi terbakar semakin intens.
  • Gejala semakin parah seperti timbul bengkak, demam tinggi, atau bernanah pada area kulit yang terkena.
  • Pasien herpes zoster memiliki kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit kronis atau efek samping pengobatan tertentu.
  • Mengalami gejala yang tidak biasa lainnya saat mengalami herpes zoster, seperti vertigo, cepat lemah, penglihatan ganda, atau telinga berdengung.

Penyebab Cacar Ular

Penyebab cacar ular adalah virus Varicella-zoster yang bisa terjadi pada siapa saja yang pernah mengalami cacar air. Virus Varicella-zoster memasuki sistem saraf manusia dan menyebabkan cacar air. Orang tersebut tentu saja akan melakukan pengobatan hingga cacar air sembuh.

Virus Varicella-zoster yang menyebabkan cacar air tersebut sudah tidak aktif lagi, namun masih berada di sistem saraf manusia. Setelah beberapa waktu kemudian, virus tersebut bisa aktif lagi dan menyebabkan gejala cacar ular.

Alasan kenapa virus Varicella-zoster bisa aktif lagi belum diketahui secara pasti, namun mungkin terjadi akibat penurunan sistem kekebalan tubuh. Virus tersebut mungkin bisa tetap aktif setelah belasan tahun kemudian sejak Anda mengalami cacar air.

 

Faktor Risiko Cacar Ular

Berikut ini beberapa kelompok orang yang rentan mengalami herpes zoster:

  • Semua orang yang pernah mengalami cacar dan memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
  • Lansia.
  • Pasien yang menjalani perawatan kanker.
  • Menjalani operasi besar.
  • Mengalami stres emosional yang menyebabkan imun tubuh lemah.

Diagnosis Cacar Ular

Dokter akan melihat dari gejala fisik yang identik dengan herpes zoster. Dokter juga akan bertanya seputar riwayat medis apakah Anda sudah pernah mengalami cacar air sebelumnya. Bila diperlukan, dokter juga akan mengambil sampel jaringan atau kultur untuk diperiksa lebih detail di laboratorium.

Tahapan Cacar Ular

Penyakit herpes zoster biasanya berlangsung dalam 3-5 minggu dengan gejala yang beragam, namun secara umum pasien akan mengalami tahapan penyakit sebagai berikut:

  • Hari Pertama: Sesaat setelah virus Varicella-zoster kembali aktif, pasien akan mengalami gejala seperti gatal, nyeri, dan sensasi terbakar di bawah kulit.
  • Hari Kelima: Muncul ruam merah di satu sisi area kulit. Ruam bisa saja melepuh atau berisi cairan keras. Anda mungkin juga mengalami gejala seperti demam, pusing, lemas, atau flu biasa.
  • Hari Kesepuluh dan Selanjutnya: Luka melepuh akan mulai kering dan membentuk koreng. Kondisi akan terus membaik setelah beberapa minggu.

 

Cara Mengatasi Cacar Ular

Tidak ada obat cacar ular, namun beberapa obat antivirus dan antinyeri digunakan untuk menghambat penyebaran virus dan komplikasi. Berikut ini cara mengatasi herpes zoster atau cacar air:

  • Antivirus: Obat acyclovir, valacyclovir, and famciclovir untuk mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan.
  • Obat Antiinflamasi: Obat ibuprofen, acetaminophen, atau naproxen untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
  • Obat Narkotik atau Analgesik: Obat untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Antikonvulsan dan Antidepresan Trisiklik: Obat untuk mengobati nyeri yang berkepanjangan.
  • Antihistamin: Obat seperti diphenhydramine (Benadryl) untuk mengatasi alergi dan gatal-gatal.
  • Antibiotik: Obat antibiotik mungkin dibutuhkan bila area kulit yang terinfeksi juga terpapar bakteri tertentu. Bila tidak, antibiotik tidak dibutuhkan.
  • Obat Resep Lainnya: Obat topikal (gel atau krim) seperti lidokain untuk meredakan nyeri dan membuat kulit menjadi adem.

Tergantung pada gejala Anda, dokter akan memberikan resep obat dan saran perawatan sesuai dengan kondisi Anda. Mohon ikuti resep dokter agar cepat sembuh.

 

Komplikasi Cacar Ular

Beberapa komplikasi herpes zoster yang mungkin terjadi, sebagai berikut:

  • Gangguan penglihatan bila lokasi ruam herpes zoster berada di area sekitar mata. 
  • Masalah neurologis tertentu bila saraf otak terinfeksi virus Varicella-zoster, termasuk risiko radang otak, gangguan keseimbangan, kelumpuhan wajah, atau masalah pendengaran. 
  • Infeksi kulit bila kulit yang terkena herpes zoster juga terinfeksi bakteri kulit.
  • Neuralgia postherpetik, nyeri di lokasi bekas herpes zoster yang tidak masih menetap bahkan setelah ruam kulit hilang, biasanya kondisi ini dialami oleh lansia.

Cara Mencegah Cacar Ular

Cara mencegah cacar ular dengan vaksin, terdapat dua jenis vaksin yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) yaitu vaksin Shingrix dan Zostavax. Vaksin cacar air juga sudah tersedia di Indonesia. Silakan konsultasi ke dokter untuk jenis dan jadwal vaksin cacar air.

 

  1. Gotter, Ana and Laura Goldman. 2019. Everything You Need to Know About Shingles. https://www.healthline.com/health/shingles. (Diakses pada 18 Januari 2021). 
  2. Mayo Clinic. 2020. Shingles. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/shingles/symptoms-causes/syc-20353054. (Diakses pada 18 Januari 2021). 
  3. WebMD. 2020. What Meds Treat and Prevent Shingles?. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/shingles/understanding-shingles-treatment#1. (Diakses pada 18 Januari 2021). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi