Terbit: 23 May 2019 | Diperbarui: 4 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bunion adalah bentuk deformitas (pergeseran fragmen pada fraktur) di kaki yang paling umum. Secara awam, bunion membuat tulang dari ibu jari kaki mengalami penonkolan sehingga membuat penderita kesakitan dan sulit memakai sepatu. Penyakit tersebut juga disebut Hallux Valgus. Dr Yung Shing Wai sebagai Spesialis Bedah Tulang dari Mount Elizabeth Medical Centre menjelaskan bahwa bunion kadang membuat jari kaki berbentuk seperti palu atau cakar. Sementara itu, deformitas pada kaki juga menyebabkan mata ikan yang terasa nyeri. Apakah bunion berbahaya? Selengkapanya simak di bawah ini.

Bunion – Penyebab, Gejala, Diagnosis, & Pengobatan

Penyebab Bunion

Bunion adalah masalah umum yang menyebabkan kaki sakit dan sulit memakai sepatu. Bunion paling sering diderita wanita dan lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia. Berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebab bunion:

1. Keturunan

Genetika memang memainkan peran penting, dan orang-orang yang memiliki bunion dalam keluarga juga jauh lebih mungkin memiliki bunion daripada orang-orang yang tidak. Bentuk dan struktur kaki Anda mungkin adalah penyebab terbesar risiko mengembangkan bunion.

Dalam sebuah penelitian, 83 persen penderita bunion memiliki riwayat keluarga yang mengalami bunion. Jumlah yang sama memiliki bunion di kedua kaki, yang menunjuk pada penyebab karena bentuk dan fungsi kaki mereka meningkatkan risiko bunion.

2. Salahkan Sepatu Anda

Sepatu yang sempit atau ketat dianggap sebagai penyebab bunion pada kebanyakan penderitanya. Beberapa sepatu seperti sepatu hak tinggi atau sepatu bot koboi sangat merusak jari kaki. Sepatu ini memiliki alas kaki yang miring dan alas ujung jari kaki yang sempit. Kemiringan menyebabkan bagian depan kaki didorong dengan paksa ke dalam ujung sepatu yang sempit, menyebabkan jari-jari kaki saling terjepit.

Tergantung pada faktor-faktor seperti lamanya menggunakan alas kaki, kematangan kerangka, dan faktor-faktor individual, jari-jari kaki dapat disesuaikan dengan posisi baru dan mengarah pada kelainan bentuk yang kita kenal sebagai bunion.

3. Cidera dan peradangan

Ternyata alas kaki bukan satu-satunya penyebab bunion. Cedera pada kaki juga bisa menjadi faktor penyakit bunion. Orang yang menderita rheumatoid arthritis lebih rentan mengalami kelainan pada jari kaki, seperti halnya orang-orang dengan kondisi neuromuskuler seperti polio.

4. Faktor pemicu

Banyak orang yang megalami bunion memiliki kombinasi faktor yang membuat mereka rentan mengalami kondisi ini. Misalnya, wanita berusia di atas empat puluh yang memiliki riwayat keluarga bunion, dan sering memakai sepatu hak tinggi, akan dianggap cenderung mengembangkan bunion.

Gejala Bunion

Gejala bunion yang sering terjadi adalah benjolan yang terbentuk di dasar jempol kaki miring. Kondisi ini juga bisa terbentuk di pangkal jari kelingking. Gejala bunion lainnya termasuk:

  1. Mati rasa
  2. Rasa sakit dan nyeri
  3. Kaki terasa terbakar
  4. pembengkakan pada sendi jari kaki
  5. Bertambahnya ketebalan kulit di pangkal jari kaki
  6. Kulit mengeras di bawah kaki
  7. kulit kaki kemerahan
  8. Benjolan di pangkal jari kaki
  9. Kaki kapalan
  10. Gerakan jari kaki terbatas

Mengggunakan sepatu yang sempit dan sepatu hak tinggi atau berdiri dalam waktu lama dapat memperburuk gejalanya.

Bunion dimulai dengan benjolan kecil. Kondisinya akan menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu, yang menyebabkan rasa sakit dan membuat sulit berjalan.

Komplikasi

Kelainan pada jari kaki ini tidak selalu menyebabkan masalah, dan bersifat permanen kecuali jika diatasi dengan pembedahan. Kemungkinan komplikasi di antaranya:

  1. Bursitis. Kondisi yang menyakitkan ini terjadi ketika bantalan kaki berisi cairan (bursae) yang melindungi tulang, tendon dan otot di dekat sendi yang meradang.
  2. Hammertoe. Tekukan tidak normal yang terjadi pada sendi tengah jari kaki, biasanya jari di sebelah jempol kaki miring, dapat menyebabkan rasa sakit.
  3. Metatarsalgia. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit dan peradangan pada bola kaki.

Diagnosis Bunion

Diagnosis biasanya dengan mengamati dan memeriksa bunion. Dokter juga juga dapat menggunakan pemeriksaan fisik dan sinar-X untuk mendiagnosis keberadaan bunion. X-ray akan menunjukkan seberapa parah bunion dan membantu perawatan tahap selanjutnya.

Pengobatan Bunion yang Alami di Rumah

Menerapkan gaya hidup sehari-hari untuk meredakan bunion dapat Anda lakukan dengan mudah, berikut tips yang bisa Anda terapkan:

1. Memakai alas kaki yang pas

Mengunakan sepatu yang menyisakan sedikit ruang di dalam untuk jari kaki dapat mengurangi tekanan. Jadi pakailah sepatu yang benar-benar pas di kaki Anda untuk mengatasi kelainan pada jari kaki ini.

2. Mengukur kaki

Toko sepatu yang memiliki pelayanan baik akan mengukur kaki Anda dan memberi saran tentang pilihan alas kaki yang cocok untuk Anda pakai sehari-hari.

3. Sisipan sepatu

Alat ini juga dikenal sebagai orthotic, sisipan untuk mengurangi tekanan pada jari kaki. Orthotics bisa Anda dapatkan dengan mudah, dan tersedia di toko online.

4. Padding, taping, atau belat jari kaki

Alat ini dapat membantu memberikan dukungan dan mengurangi iritasi pada kaki yang mengalami bunion.

5. Menghindari kegiatan yang meningkatkan rasa sakit

Kegiatan ini mungkin termasuk berdiri untuk waktu yang lama atau olahraga yang mengandalkan kaki Anda untuk menopang.

6. Menggunakan es

Kompres es ke area yang mengalami bunion dapat membantu mengurangi pembengkakan pada kaki Anda.

Pengobatan Bunion secara Medis

Ada dua pilihan utama tersedia untuk mengobati bunion secara medis, di antaranya obat-obatan dan pembedahan, meliputi:

1. Obat

Obat dapat membantu mengatasi rasa sakit dan bengkak akibat bunion, di antaranya:

  • Obat pereda nyeri. Ibuprofen, yang dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Obat ini tersedia tanpa resep dokter.
  • Suntikan kortison. Ini dapat meredakan pembengkakan, terutama pada bantalan kaki berisi cairan yang melindungi tulang.

2. Operasi

Beberapa penderita bunion mungkin memerlukan tindakan pembedahan. Ketika bunion membutuhkan operasi, beberapa prosedur berbeda tersedia. Pembedahan mungkin cocok untuk orang yang:

  • Mengalami rasa sakit dan peradangan yang tidak membaik dengan perawatan lain
  • Memiliki kelainan bentuk yang cukup parah sehingga jari kaki dapat melintang di atas jari kaki lainnya
  • Tidak bisa menekuk atau meluruskan jari kaki (kaku)

Operasi bunion sangat jarang terjadi pada orang yang lebih muda. Setelah operasi, pemulihan penuh memerlukan waktu hingga 6 bulan. Rutin mengunjungi dokter mungkin diperlukan. Pembedahan ini bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit, meluruskan kembali sendi metatarsophalangeal (MTP), dan memperbaiki segala kelainan yang menyebabkan masalah.

3. Perbaikan tendon dan ligamen

Operasi ini melibatkan pemendekan setiap jaringan sendi yang lemah dan memanjangkan jari kaki. Perbaikan tendon dan ligamen sering terjadi bersamaan dengan osteotomi.

4. Osteotomi

pengobatan secara medis ini adalah prosedur korektif untuk meluruskan kembali sendi. Dokter akan menggunakan pin, sekrup, atau piring untuk memperbaiki tulang.

5. Arthrodesis

Adalah prosedur untuk mengangkat permukaan sendi yang membengkak. Dokter bedah kemudian memasukkan sekrup, kabel, atau piring untuk menyatukan sendi selama penyembuhan. Prosedur ini biasanya dapat membantu penderita bunion parah, radang sendi, atau mereka yang pernah menjalani operasi bunion yang gagal.

6. Eksostektomi

Dokter bedah dapat mengangkat benjolan pada sendi jari kaki. Mereka akan sering melakukan operasi ini dalam kombinasi dengan osteotomi. Eksostektomi biasanya tidak mengobati penyebab yang mendasari bunion.

7. Artroplasti reseksi

Ini adalah prosedur mengangkat bagian sendi jari kaki yang rusak, memberikan lebih banyak ruang di antara tulang jari kaki. Ahli bedah menyarankan prosedur ini untuk:

  • Orang dewasa yang lebih tua
  • Orang yang telah menjalani operasi bunion namun tidak pulih
  • Mereka yang menderita artritis parah dan tidak dapat menjalani arthrodesis

Namun, dokter tidak sering merekomendasikan prosedur bedah ini.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi