Terbit: 24 September 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Bronkiektasis adalah suatu kondisi di mana saluran bronkus yang terdapat di paru-paru rusak, melebar, atau menebal secara permanen. Rusaknya saluran ini memungkinkan bakteri dan lendir menumpuk di paru-paru. Ketahui gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Bronkiektasis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Bronkiektasis?

Bronkiektasis adalah suatu kondisi di mana bronkus menjadi rusak dan melebar secara permanen. Kondisi ini membuat permukaan bagian dalam bronkus menjadi lebih tebal dari waktu ke waktu akibat peradangan. Dinding yang lebih tebal menyebabkan lendir terkumpul di saluran ini, sehingga sulit dikeluarkan dari paru-paru.

Gejala Bronkiektasis

Pada umumnya, gejala dari kondisi ini membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk berkembang. Beberapa gejala khasnya, antara lain:

  • Batuk harian kronis
  • Batuk darah
  • Suara abnormal atau mengi di dada saat bernapas
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Batuk lendir kental dalam jumlah besar setiap hari
  • Penurunan berat badan
  • Kelelahan
  • Perubahan struktur kuku jari tangan dan kaki
  • Sering mengalami infeksi saluran pernapasan

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Beberapa orang dengan kondisi ini mengembangkan infeksi paru-paru yang parah sehingga perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan. Tanda dan gejala infeksi paru-paru yang serius, antara lain:

  • Kulit dan bibir membiru (sianosis)
  • Kebingungan
  • Suhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih
  • Pernapasan cepat
  • Nyeri dada parah sehingga menimbulkan nyeri saat batuk

Penyebab Bronkiektasis

Pada dasarnya, jika paru-paru cedera maka Anda berisiko mengalami kondisi ini. Namun terdapat dua kategori utama yang bisa menyebabkan hal ini Salah satunya terkait dengan fibrosis kistik/cystic fibrosis (CF) atau dikenal sebagai CF bronchiectasis. CF adalah kondisi genetik yang menyebabkan produksi lendir tidak normal. Kategori lainnya adalah bronkiektasis non-CF. Kondisi paling umum yang diketahui dapat menyebabkan hal ini, antara lain:

  • Sistem kekebalan yang berfungsi tidak normal
  • Penyakit radang usus
  • Penyakit autoimun
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Defisiensi alpha 1-antitrypsin (penyebab PPOK yang diturunkan)
  • HIV
  • Alergi aspergillosis (reaksi alergi paru-paru terhadap jamur)
  • Infeksi paru-paru, seperti batuk rejan dan tuberkulosis

Perlu diketahui juga, fibrosis kistik bisa menyebabkan infeksi berulang pada paru-paru, sementara jika kondisi ini terjadi di organ lain hal itu membuat penurunan fungsi organ yang terdampak.

Faktor Risiko Bronkiektasis

Berikut adalah beberapa kondisi yang membuat seseorang memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan ini, antara lain:

  • Fibrosis kistik
  • Penyakit paru-paru kronis dan inflamasi
  • Infeksi paru-paru kronis atau parah, seperti tuberkulosis, non-tuberculous mycobacteria (NTM), atau pneumonia
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Pneumonia aspirasi

Diagnosis Bronkiektasis

CT scan dada adalah tes yang paling umum untuk mendiagnosis kondisi ini karena rontgen dada tidak memberikan gambar yang detail. Tes tanpa rasa sakit ini menciptakan gambar yang tepat dari saluran udara dan struktur lain di dada. CT scan dada dapat menunjukkan luas dan lokasi kerusakan paru-paru. Setelah bronkiektasis dipastikan metode ini, dokter dapat menentukan penyebabnya berdasarkan riwayat dan temuan pemeriksaan fisik. Mengetahui penyebab pastinya menjadi penting agar dokter dapat mengobati gangguan yang mendasarinya dan untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk. Karena banyak keadaan yang dapat menyebabkan atau berkontribusi pada kondisi ini, evaluasi lanjutan yang terdiri dari pengujian laboratorium dan mikrobiologi, serta pengujian fungsi paru mungkin diperlukan. Evaluasi awal kemungkinan besar akan mencakup:

  • Hitung darah lengkap dengan diferensial
  • Tingkat imunoglobulin (IgG, IgM, dan IgA)
  • Kultur dahak untuk memeriksa bakteri, mikobakterium, dan jamur

Jika dokter mencurigai fibrosis kistik, Anda bisa dianjurkan untuk melakukan tes kadar klorida keringat atau tes genetik.

 

Pengobatan Bronkiektasis

Ini adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan akan tetapi dapat dikelola gejalanya. Dokter mungkin meresepkan obat, penggunaan alat tertentu, atau kombinasi dari keduanya. Jika gangguan ini disebabkan oleh aspergillosis atau penyakit autoimun, maka penyebab yang mendasarinya harus ditangani terlebih dahulu. Pilihan obat bronkiektasis yang bisa digunakan, antara lain:

  • Antibiotik, obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, termasuk bentuk oral (pil) dan bentuk hirup (dihirup menggunakan mesin nebulizer).
  • Makrolid, obat yang digunakan untuk mengobati infeksi dan radang pada saat bersamaan.
  • Obat yang memengaruhi lendir dan membantu mengeluarkan lendir.

Perawatan lainnya yang bisa dilakukan adalah airway clearance devices, beberapa perangkat ini adalah Oscillating Positive Expiratory Pressure (PEP), Intrapulmonary Percussive Ventilation (IPV), dan Postural Drainage. Selain itu, Chest Physical Therapy (CPT)/fisioterapi dada adalah teknik pernapasan yang melibatkan tepukan di dada dengan cara tertentu untuk membantu mengeluarkan lendir dari paru-paru. Electronic chest clappers juga dapat digunakan untuk memudahkan melakukan CPT di rumah.

Komplikasi Bronkiektasis

Komplikasi penyakit ini jarang terjadi, akan tetapi jika terjadi bisa berdampak serius. Salah satu komplikasi paling serius adalah batuk darah dalam jumlah besar, kondisi ini disebabkan oleh pecahnya salah satu pembuluh darah di paru-paru. Masalah ini bisa mengancam jiwa dan mungkin memerlukan pembedahan darurat. Batuk darah dalam jumlah besar atau dalam istilah medis dikenal dengan hemoptisis masif memiliki gejala seperti:

  • Batuk darah lebih dari 100 ml dalam waktu 24 jam.
  • Kesulitan bernapas, disebabkan oleh darah yang menghalangi saluran udara.
  • Merasa pusing dan kulit terasa dingin serta lembap, disebabkan oleh kehilangan darah yang cepat.

Pencegahan Bronkiektasis

Tidak ada cara untuk mencegah jika gangguan ini adalah kondisi bawaan (dialami sejak lahir). Namun, terdapat cara yang bisa dilakukan untuk membantu menghindari kerusakan paru-paru yang menyebabkan kondisi ini, antara lain:

  • Pastikan anak atau Anda sendiri mendapatkan vaksinasi flu, batuk rejan, dan campak.
  • Jika Anda atau anak mengalami infeksi paru-paru apa pun, segera dapatkan perawatan medis.
  • Waspadai risiko menghirup benda apa pun. Jika anak atau orang dewasa menghirup suatu benda, segera dapatkan bantuan medis.
  • Jauhi zat-zat yang dapat melukai paru-paru seperti asap rokok, asap kendaraan, dan gas.

 

  1. Anonim. Bronchiectasis. https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/lungs-and-airways/bronchiectasis. (Diakses pada 24 September 2020).
  2. Anonim. Bronchiectasis. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21144-bronchiectasis. (Diakses pada 24 September 2020).
  3. Anonim. Learn About Bronchiectasis. https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/bronchiectasis/learn-about-bronchiectasis. (Diakses pada 24 September 2020).
  4. Wint, Carmella dan Matthew Solan. 2020. Bronchiectasis. https://www.healthline.com/health/bronchiectasis. (Diakses pada 24 September 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi