Terbit: 30 July 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Detak jantung lambat atau di bawah angka normal dapat mengindikasikan gangguan yang disebut dengan bradikardi atau bradikardia. Kondisi ini dapat disebabkan oleh gangguan pada jantung yang bisa juga terkait dengan kondisi medis lainnya. Ketahui selengkapnya tentang bradikardi melalui artikel ini!

Bradikardi: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Apa Itu Bradikardi?

Bradikardi atau bradikardia adalah kondisi di mana detak jantung lebih lambat dari pada detak jantung normal. Detak jantung normal orang dewasa saat istirahat umumnya adalah antara 60 hingga 100 kali per menit.

Cara mengetahui detak jantung adalah dengan cara menghitung denyut nadi. Detak jantung yang diukur adalah detak jantung ketika istirahat (bukan denyut nadi setelah berolahraga atau bangun tidur).

Duduklah dengan posisi yang nyaman, kemudian rasakan denyut nadi di pergelangan tangan Anda. Jika tidak menemukan denyut di tangan, Anda dapat mencoba merasakan denyut nadi di sisi leher. Anda dapat menghitungnya selama 10 detik kemudian mengalikan jumlahnya dengan angka 6 atau dapat juga menghitung selama 60 detik penuh.

Jika hasil perhitungannya di bawah 60 kali denyut dalam satu menit, hal ini bisa mengindikasikan Anda terkena bradikardi. Meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian di mana seseorang mungkin memiliki detak jantung di bawah 60 kali per menit.

Seseorang yang sedang tidur nyenyak biasanya detak jantungnya cenderung turun hingga di bawah 60 kali per menit. Selain itu, lansia dan seseorang yang aktif secara fisik seperti atlet juga biasanya memiliki detak jantung istirahat yang lebih lambat dari 60 kali per menit.

Bradikardi terkadang tidak menunjukkan gejala dan tidak menyebabkan komplikasi. Namun bradikardi juga dapat menjadi masalah serius dan mengancam nyawa apabila tubuh tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen.

Biasanya alat pacu jantung yang ditanam dapat membantu kondisi ini. Alat pacu jantung yang ditanam akan bekerja membantu jantung untuk mempertahankan laju denyut jantung yang normal.

Penyebab Bradikardi

Apabila bradikardi tidak menimbulkan gejala dan tidak memiliki kondisi medis yang mendasarinya, biasanya kondisi ini tidak berbahaya. Namun apabila bradikardi disebabkan oleh kondisi medis tertentu, maka penyebab bradikardi harus diketahui untuk dapat menentukan pengobatannya.

Berikut adalah berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab bradikardi!

1. Sirkuit listrik jantung abnormal

Jantung terdiri dari empat ruang, dua bagian atas disebut dengan atria, sedangkan dua bagian bawah disebut dengan ventrikel. Jantung memiliki alat pacu alami yang disebut sebagai sinus node atau nodus sinoatrial, letaknya berada di atrium kanan. Node sinoatrial menghasilkan impuls listrik yang memulai setiap detak jantung untuk mengontrol irama jantung.

Impuls listrik akan berjalan melintasi atrium dan menyebabkan atrium berkontraksi dan memompa darah ke ventrikel. Impuls listrik akan tiba pada sekelompok sel yang disebut dengan nodus atrioventrikular atau nodus AV.

Setelah itu nodus AV akan akan menstransmisinya ke kumpulan sel yang disebut dengan bundle of His. Sel-sel ini kemudian akan mentransmisikan sinyal ke bagain kiri yaitu ventrikel kiri dan ke bagian kanan atau ventrikel kanan. Kemudian ventrikel akan berkontraksi dan memompa darah.

Ventrikel kanan mengirim darah miskin oksigen ke paru-paru dan ventrikel kiri mengirim darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Bradikardi terjadi akibat sinyal listrik ini melambat atau terhalang.

2. Disfungsi sinus node

Penyebab bradikardi yang kedua adalah akibat adanya masalah pada sinus node atau nodus sinoatrial. Beberapa kondisi pada nodus sinoatrial yang dapat menyebabkan denyut nadi melambat adalah seperti:

  • Sinus node melepaskan impuls listrik lebih lambat dari biasanya
  • Sinus node menjeda atau gagal melepaskan impuls listrik pada laju yang teratur
  • Sinus node melepaskan impuls listrik yang terhalang sebelum menyebabkan atrium berkontraksi

Selain menjadi penyebab bradikardi, masalah pada nodus sinoatrial juga dapat menyebabkan sindrom bradikardia-takikardia atau denyut jantung lambat dan cepat.

3. Penyumbatan atrioventricular

Penyumbatan atrioventricular adalah kondisi di mana sinyal listrik yang ditransmisikan melalui atrium tidak ditransmisikan ke ventrikel.

Kondisi ini juga dapat menjadi penyebab bradikardi. Berdasarkan tingkat keparahannya, penyumbatan atrioventricular dibagi menjadi 3 derajat. Berikut adalah penjelasannya:

  • Penyumbatan atrioventricular tingkat satu: merupakan bentuk penyumbatan yang paling ringan. Semua sinyal listrik dari atrium mencapai ventrikel, tetapi sinyalnya melambat. Umumnya kondisi ini tidak menyebabkan gejala dan tidak juga membutuhkan penanganan medis, kecuali terjadi kelainan lain dalam konduksi sinyal listrik.
  • Penyumbatan atrioventricular tingkat dua: tidak semua sinyal listrik mencapai ventrikel, beberapa ketukan jatuh dan menghasilkan irama lebih lambat dan kadang tidak teratur.
  • Penyumbatan atrioventricular tingkat tiga: Tidak satupun sinyal listrik dari atrium yang dapat mencapai ventrikel. Saat kondisi ini terjadi, alat pacu jantung alami mengambil alih, namun hanya dapat menghasilkan impuls listrik yang lambat dan tidak mampu untuk mengontrol denyut ventrikel.

4. Kondisi medis lainnya

Berbagai penyebab bradikardi di atas dapat dipicu oleh kondisi medis lain. Berikut adalah berbagai kondisi medis lain yang dapat menjadi penyebab bradikardi:

  • Kerusakan jaringan jantung yang disebabkan oleh penyakit jantung
  • Kerusakan jaringan jantung yang disebabkan oleh serangan jantung
  • Kerusakan jaringan jantung yang disebabkan oleh penuaan
  • Cacat jantung bawaan atau gangguan jantung yang hadir saat lahir
  • Infeksi jaringan jantung atau miokarditis
  • Komplikasi yang terjadi akibat operasi jantung
  • Penyakit jantung valvular
  • Hipotiroidisme atau kurang aktifnya kelenjar tiroid
  • Ketidakseimbangan mineral seperti kalium dan kalsium dalam darah
  • Obstructive sleep apnea atau gangguan pernapasan berulang ketika tidur
  • Kondisi yang menyebabkan peradangan seperti lupus atau demam rematik
  • Penggunaan obat-obatan yang dapat memengaruhi irama jantung
  • Penyakit Lyme

Faktor Risiko Bradikardi

Selain kondisi yang dapat menyebabkan bradikardi di atas, terdapat juga beberapa faktor risiko bradikardi. Faktor risiko tidak selalu menyebabkan bradikardi, tapi dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena bradikardi. Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko bradikardia adalah seperti:

  • Usia, seiring dengan bertambahnya usia, risiko gangguan pada jantung yang dikaitkan dengan bradikardi juga meningkat
  • Tekanan darah tinggi
  • Merokok
  • Penggunaan alkohol berat
  • Penggunaan narkoba
  • Gangguan psikologis seperti stres dan gangguan kecemasan.

Gejala Bradikardi

Secara umum, gejala bradikardia adalah detak jantung lambat. Beberapa kasus bradikardi ringan mungkin tidak menunjukkan gejala lain yang dapat terlihat. Namun beberapa kasus lain juga dapat menunjukkan berbagai gejala bradikardi meliputi:

  • Lemah
  • Lelah
  • Pusing
  • Menurunnya kesadaran atau pingsan
  • Sesak napas
  • Kesulitan bernapas terutama saat berolahraga
  • Kebingungan
  • Sakit dada
  • Tekanan darah tinggi atau rendah
  • Henti jantung
  • Gagal jantung

Gejala seperti sakit dada, gangguan tekanan darah, henti jantung, dan gagal jantung dapat terjadi ketika bradikardi disebabkan oleh kondisi medis yang serius, namun tidak mendapatkan perawatan medis yang seharusnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa tidak semua kondisi bradikardi membutuhkan penanganan medis. Berikut adalah beberapa kondisi terkait dengan berdikardi yang mengharuskan Anda untuk berkonsultasi ke dokter:

  • Denyut nadi rendah pada bayi
  • Denyut nadi rendah pada dewasa atau anak-anak yang dibarengi dengan gejala parah lainnya seperti sakit dada atau pingsan
  • Mengalami perubaan detak jantung tanpa alasan jelas selama beberapa hari
  • Mengalami bradikardi dan memiliki faktor risiko lain yang terkait dengan kesehatan jantung seperti diabetes atau merokok
  • Mengalami bradikardi dan memiliki penyakit jantung
  • Mengalami episode bradikardia dan takikardia

Diagnosis Bradikardi

Diagnosis bradikardi ditentukan berdasarkan beberapa tahapan pemeriksaan. Umumnya dokter akan memulai dengan wawancara dan pemeriksaan fisik yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai tes yang terkait dengan gejala yang dialami.

Berikut adalah langkah yang biasanya dilakukan untuk menegakkan diagnosis bradikardi:

1. Wawancara

Dokter biasanya akan menanyakan tentang ada atau tidaknya riwayat penyakit jantung, aritmia jantung, dan juga sinkop atau pingsan.

Dokter juga akan menanyakan tentang gejala yang Anda alami dan memeriksa riwayat medis Anda secara keseluruhan. Dokter juga mungkin akan menanyakan tentang riwayat penggunaan obat yang mungkin menyebabkan efek samping bradikardi.

2. Pemeriksaan fisik

Ketika pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa detak jantung, ritme jantung, dan denyut nadi Anda.

Dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan olahraga seperti sit up atau olahraga lainnya untuk dapat memeriksa apakah detak jantung meningkat secara normal ketika jantung bekerja lebih banyak. Jika dicurigai adanya kelainan tiroid, dokter juga akan memeriksa tanda fisik kelainan tiroid yang dapat meliputi kelenjar tiroid yang membesar, kulit kering, dan rambut yang menipis dan kering.

3. Elektrokardiogram (EKG)

Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) untuk memastikan bradikardi.

Satu kali tes elektrokardiogram mungkin hasilnya akan normal karena bradikardi terkadang datang dan pergi. Pemeriksaan yang disebut ambulatory electrocardiography dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

Selama pemeriksaan ini dilakukan, pasien harus menggunakan mesin EKG portabel yang terdiri dari beberapa alat meliputi:

  • Monitor holter, alat untuk mencatat aktivitas jantung selama 24 hingga 48 jam. Alat ini dibawa dalam saku atau dikenakan di ikat pinggang atau tali bahu.
  • Event recorder, perangkat untuk memonitor aktivitas jantung selama beberapa minggu. Anda diharuskan untuk menekan tombol untuk mengaktifkannya setiap Anda merasakan gejala. Alat ini akan mencatat aktivitas jantung selama gejala berlangsung.

Dokter juga mungkin akan menggunakan monitor EKG ketika melakukan tes lain untuk memastikan diagnosis bradikardi. Tes yang dilakukan meliputi:

  • Tilt table test, tes ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bradikardi menyebabkan pingsan. Anda akan berbaring pada meja khusus yang akan dimiringkan seolah-olah posisi Anda berdiri. Tes ini dilakukan untuk memastikan apakah perubahan posisi menyebabkan Anda pingsan.
  • Exercise test, dokter akan memantau detak jantung Anda ketika Anda berjalan di treadmill atau sepeda statis. Tujuannya adalah untuk melihat apakah detak jantung meningkat secara normal sebagai respons terhadap aktivitas fisik.

4. Pemeriksaan lain bergantung kondisi medis yang mendasari

Tes lain biasanya dilakukan bergantung pada hasil pemeriksaan fisik. Jika dokter menemukan tanda dan gejala hipotiroidisme, dokter akan menyarankan tes darah untuk mengukur kadar hormone tiroid dan TSH, hormone kelenjar hipofisis yang merangsang tiroid.

Dokter juga mungkin akan menyarankan tes darah untuk mengukur kolesterol dan enzim hati tertentu yang biasanya meningkat pada pasien dengan hipotiroidisme.

Pengobatan Bradikardi

Cara mengatasi bradikardi atau detak jantung lambat harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin dilakukan sebagai cara mengatasi bradikardi:

1.Mengatasi penyakit penyebab

Apabila penyebab bradikardi adalah kondisi medis seperti gangguan tiroid atau sleep apnea, maka pengobatan untuk gangguan tersebut umumnya dapat mengatasi bradikardi. Maka dari itu, sebelum menentukan penanganan untuk bradikardi, dokter harus lebih dulu memastikan penyebab yang mendasarinya.

2. Penggantian obat

Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek samping berupa bradikardi.

Dokter akan memeriksa riwayat penggunaan obat Anda untuk memastikan keberadaan obat yang memicu bradikardi. Setelah itu dokter akan menurunkan dosis atau menawarkan alterantif obat lain sebagai pengganti.

3. Pacemaker

Pacemaker atau alat pacu jantung biasanya menjadi pilihan ketika perawatan lain tidak berhasil atau tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Pacemaker adalah alat seukuran ponsel yang ditanamkan di bawah tulang selangka. Kabel-kabel dari perangkat ini akan dipasang melalui pembuluh darah agar dapat terhubung ke jantung Anda.

Terdapat elektroda di ujung kabel yang akan dilekatkan pada jaringan jantung. Alat ini akan memonitor detak jantung dan menghasilkan impuls listrik yang diperlukan untuk menjaga agar detak jantung tetap normal.

Jenis pacemaker yang digunakan mungkin akan berbeda jika penyebab bradikardi berbeda. Disfungsi sinus node membutuhkan jenis single-chamber pacemaker, sedangkan untuk masalah pada nodus AV, membutuhkan jenis dual-chamber pacemaker.

4. Mengubah gaya hidup

Kesehatan jantung sangat terkait erat dengan gaya hidup, tidak heran jika perubahan gaya hidup akan sangat berpengaruh pada kondisi jantung Anda.

Ketika Anda mengalami bradikardi, Anda mungkin akan disarankan untuk melakukan diet rendah lemak, melakukan olahraga lebih banyak, dan juga berhenti merokok.

Pencegahan Bradikardi

Anda juga dapat melakukan pencegahan bradikardi. Cara paling efektif untuk mencegahnya adalah dengan mengurangi risiko penyakit jantung. Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah bradikardi:

  • Menjaga asupan makanan bergizi. Pilih makanan yang rendah lemak, rendah garam, dan rendah gula seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan gandum utuh.
  • Menjaga berat tubuh ideal. Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Menjaga tekanan darah dan kolesterol tetap pada angkat normal.
  • Menghindari rokok.
  • Menjaga asupan cairan tubuh tetap seimbang, jangan kurang dan jangan juga berlebihan.
  • Hindari konsumsi alkohol.
  • Jangan gunakan obat-obatan terlarang.
  • Pelajari manajemen stres

Selain langkah-langkah di atas, jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin untuk memastikan kesehatan jantung Anda. Jika mengalami gejala gangguan jantung, segera konsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Sumber:

  1. Bradycardia – https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bradycardia/symptoms-causes/syc-20355474
  2. What to know about a slow heart rate – https://www.medicalnewstoday.com/articles/324264.php
  3. Bradycardia – https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17841-bradycardia
  4. Bradycardia – https://www.health.harvard.edu/a_to_z/bradycardia-a-to-z

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi