Benjolan di ketiak bisa ringan dan tanpa harus mendapatkan pengobatan. Namun, jika terasa nyeri dan tak kunjung hilang mungkin bisa mengindikasikan kanker payudara! Selengkapnya simak penjelasannya, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatan benjolan pada ketiak.
Apa Itu Benjolan Ketiak?
Benjolan di ketiak adalah pembesaran setidaknya satu kelenjar getah bening di ketiak. Kelenjar getah bening adalah struktur jaringan kecil berbentuk oval yang terletak di seluruh sistem limfatik tubuh. Jaringan kecil ini berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Kemunculan benjolan di ketiak kiri atau kanan mungkin terasa kecil. Dalam kasus lain, mungkin sangat terlihat adanya benjolan. Kondisi ini dapat terjadi oleh kista, infeksi, atau iritasi akibat pencukuran atau penggunaan antiperspiran. Namun, benjolan tersebut juga bisa mengindikasikan kondisi kesehatan serius yang mendasarinya.
Gejala Benjolan di Ketiak
Gejala yang paling tampak jelas dari benjolan ketiak adalah benjolan itu sendiri. Benjolan berkisar dalam ukuran dari sangat kecil hingga cukup besar. Tekstur dari benjolan bisa bervariasi sesuai dengan penyebabnya.
Contohnya seperti kista, infeksi, atau pertumbuhan lemak mungkin terasa lembut saat menyentuhnya. Namun, fibroadenoma dan tumor kanker mungkin akan terasa keras dan tidak bergerak saat menyentuh.
Beberapa orang mungkin mengalami rasa sakit dengan benjolan ketiak. Benjolan yang menyakitkan sering dikaitkan dengan infeksi dan reaksi alergi, yang menyebabkan benjolan lebih lunak. Infeksi kelenjar getah bening juga dapat menyebabkan benjolan yang menyakitkan di ketiak.
Ciri-ciri benjolan di ketiak yang tidak berbahaya hingga yang patut Anda waspadai, berikut di antaranya:
- Pembengkakan di seluruh kelenjar getah bening di tubuh.
- Demam
- Berkeringat di malam hari
Ukuran benjolan berubah secara bertahap atau tidak hilang mungkin gejala dari kondisi yang lebih serius, termasuk:
- Kanker payudara
- Leukemia
- Limfoma
Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?
Setiap benjolan baru atau yang baru ditemukan pada tubuh dapat menimbulkan kekhawatiran. Namun, tidak semua benjolan berbahaya atau bahkan menyakitkan. Keseriusan benjolan dapat ditentukan dengan baik melalui pemeriksaan medis dan terkadang pengujian tambahan.
Tanda-tanda peringatan yang mungkin mengindikasikan benjolan di ketiak lebih serius, meliputi:
- Benjolan membesar secara bertahap.
- Nyeri atau tidak ada rasa sakit.
- Benjolan tidak kunjung hilang.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami atau memiliki gejala tersebut, atau memiliki keraguan terhadap benjolan, sebaiknya segera ke dokter untuk mengesampingkan penyebab yang lebih serius.
Perbedaan Benjolan di Ketiak Pria dan Wanita
Benjolan ketiak dapat terjadi pada pria dan wanita dari segala usia dan kebanyakan di antaranya tidak berbahaya. Namun, untuk wanita harus sangat mewaspadai benjolan ini karena bisa mengindikasikan kanker payudara!
Wanita harus memeriksa payudara secara mandiri setiap bulan dan menemui dokter untuk pemeriksaan rutin. Jika menemukan benjolan, segera bicarakan benjolan ini ke dokter.
Sementara pria biasanya dapat menunggu untuk menemui dokter kecuali melihat tanda-tanda peringatan yang menunjukkan bahwa benjolan itu mengindikasikan serius. Hal ini karena pria jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki benjolan pada ketiak akibat kanker payudara. Meski jarang terjadi, pria juga bisa terkena kanker payudara.
Apa Penyebab Benjolan di Ketiak?
Mungkin ada sejumlah penyebab potensial dari benjolan di ketiak kanan maupun kiri atau bahkan keduanya. Sebagian besar benjolan ini tidak berbahaya dan merupakan akibat langsung dari pertumbuhan jaringan yang tidak normal.
Namun, benjolan ini dapat mengindikasikan masalah kesehatan mendasar yang jauh lebih serius. Jika ini masalahnya, kemungkinan besar akan memerlukan perawatan medis.
Berikut ini beberapa penyebab paling umum dari benjolan di ketiak:
1. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening di seluruh tubuh berperan penting untuk sistem kekebalan tubuh dan jika tubuh melawan infeksi, kelenjar ini kemungkinan bisa membengkak. Hal ini adalah bagian dari pertahanan alami tubuh dan menunjukan gejala tidak sehat. Oleh karenanya, tubuh membutuhkan istirahat dan tetap terhidrasi (perbanyak minum cairan) untuk membantu pemulihan.
2. Kista
Ini adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk di bawah permukaan kulit, termasuk ketiak. Beberapa jenis kista (termasuk kista Pilar) terbentuk di sekitar folikel rambut, seperti di bawah lengan. Tapi benjolan lebih sering muncul di kulit kepala.
Kista jenis ini umumnya menyerang wanita paruh baya dan dapat diturunkan dari orang tua ke anaknya. Namun, ini tidak berbahaya dan bisa hilang tanpa pengobatan.
3. Lipoma
Lipoma adalah gumpalan lemak lembut yang tumbuh secara perlahan di bawah kulit, antara otot dan lapisan kulit. Gumpalan ini jarang muncul di ketiak, tetapi tidak perlu Anda khawatirkan ketika muncul, dan biasanya tidak memerlukan perawatan.
4. Infeksi Payudara
Infeksi payudara atau mastitis, menyebabkan jaringan payudara wanita meradang, dan terkadang benjolan muncul di ketiak karena penyebaran infeksi ke kelenjar getah bening. Kondisi ini lebih sering terjadi pada ibu menyusui, dan biasanya hanya terjadi pada satu payudara.
Mungkin penderitanya memerlukan antibiotik, oleh karenanya penting untuk mengunjungi dokter untuk mendapatkan resep obat yang tepat.
5. Penyebab Lainnya
Selain penyebab di atas, ada beberapa penyebab lainnya yang juga umum terjadi, meliputi:
- Pertumbuhan jaringan fibrosa non-kanker (fibroadenoma)
- Reaksi alergi terhadap deodoran, antiperspirant, atau sabun.
- Reaksi merugikan terhadap vaksinasi
- Infeksi jamur
- Lupus
- Kanker payudara
- Limfoma
- Leukemia
Diagnosis Benjolan di Ketiak
Langkah pertama untuk mendiagnosis benjolan adalah pemeriksaan fisik menyeluruh. Dokter juga akan memberikan pertanyaan tentang perubahan atau perkembangan pada benjolan, serta rasa sakit di area tersebut.
Palpasi, yaitu pemeriksaan dengan meraba bertujuan untuk mengetahui konsistensi dan tekstur benjolan. Cara ini dilakukan oleh dokter secara eksklusif menggunakan tangan secara lembut untuk memeriksa kelenjar getah bening dan jaringan di sekitarnya.
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan fisik dapat membantu mendukung kesimpulan bahwa benjolan mungkin tidak berbahaya. Misalnya, benjolan jinak (seperti lipoma) biasanya tidak memerlukan perawatan tambahan. Namun, jika benjolan terasa mengganggu, dokter mungkin menganjurkan pilihan perawatan untuk menghilangkannya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pasien, dokter mungkin menganjurkan pengujian lebih lanjut untuk mengesampingkan infeksi, reaksi alergi, atau perubahan kanker. Dokter mungkin merekomendasikan kombinasi salah satu dari beberapa tes berikut:
- Hitung darah lengkap bertujuan untuk mengukur jumlah trombosit, sel darah merah, dan sel darah putih.
- Rontgen payudara (mammogram), merupakan tes pencitraan yang memungkinkan dokter melihat benjolan dengan lebih jelas.
- Pencitraan magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography scan (CT scan)
- Biopsi, tes yang memerlukan pengangkatan sepotong sampel jaringan atau seluruh benjolan untuk pengujian.
- Kultur cairan dari benjolan untuk mendeteksi infeksi.
- Tes alergi.
Cara Mengobati Benjolan di Ketiak
Pengobatan yang dianjurkan oleh dokter tergantung pada penyebab yang mendasari. Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik oral. Setelah beberapa hari, benjolan akan mulai menghilang ketika tubuh dan antibiotik melawan infeksi. Jika benjolan tidak merespons antibiotik oral, mungkin pasien harus mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk mendapatkan antibiotik intravena (IV).
Jika terkait dengan alergi, benjolan ini akan mengempis setelah memulai pengobatan dan menghindari pemicu alergi.
Dalam kebanyakan kasus, benjolan di ketiak kanan atau kiri tidak memerlukan perawatan apa pun, hanya memerlukan pengamatan saja. Jika dokter menentukan masalahnya, pasien mungkin dapat menggunakan pengobatan rumahan untuk meredakan ketidaknyamanan, termasuk
- Kompres hangat.
- Krim yang dijual bebas (over the counter).
- Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen.
Benjolan di ketiak yang tidak memerlukan perawatan termasuk yang terkait dengan lipoma, infeksi virus, dan fibroadenoma (tonjolan di payudara non-kanker).
Pilihan pengobatan Hidradenitis suppurativa yang juga bisa mengobati benjolan dapat mencakup beberapa langkah berikut:
- Terapi antibiotik
- Mandi pemutih (bleach bath)
- Terapi biologis
- Pembalut luka
- Terapi antijerawat
- Perawatan bedah
- Perubahan gaya hidup
Jika benjolan pasien bersifat kanker, dokter mungkin akan merujuknya ke spesialis untuk perawatan lebih lanjut. Perawatannya tergantung pada jenis kanker dan stadium, dan mungkin memerlukan kombinasi perawatan berikut:
- Kemoterapi
- Terapi radiasi
- Pembedahan
- Anonim. 2020. Armpit lumps: When to worry. https://www.livehealthily.com/skin-changes/armpit-lumps-when-to-worry (Diakses pada 2 Agustus 2021)
- Fletcher, Jenna. 2020. Armpit lumps: What you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/317047 (Diakses pada 2 Agustus 2021)
- Moore, Kristeen. 2015. Armpit Lump. https://www.healthline.com/health/armpit-lump (Diakses pada 2 Agustus 2021)