Batu empedu atau gallstone adalah endapan cairan pencernaan (cairan empedu) yang mengeras yang terbentuk pada kantung empedu. gallstone memiliki ukuran mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar bola golf. Beberapa orang mengembangkan hanya satu batu empedu, sementara yang lain mengembangkan lebih banyak secara bersamaan. Simak penyebab, gejala, diagnosis, hingga pengobatan selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Batu Empedu?
Batu empedu adalah endapan dari cairan empedu berupa potongan-potongan bahan padat yang terbentuk di kandung empedu. Batu-batu ini berkembang karena kolesterol dan pigmen empedu yang kadang-kadang membentuk partikel keras.
Selanjutnya, kantung empedu atau gallbladder adalah organ dalam tubuh yang bentuknya mirip dengan buah pir. Di dalamnya terdapat sekitar 50 ml cairan empedu untuk membantu proses pencernaan.
Cairan empedu adalah cairan yang diproduksi oleh hati dan terdiri dari beberapa zat, termasuk kolesterol, bilirubin, dan garam empedu.
Ada dua fungsi cairan empedu yang sangat penting, di antaranya:
- Empedu mengandung asam empedu, di mana hal ini sangat penting untuk pencernaan dan penyerapan lemak serta vitamin yang larut dalam lemak di usus kecil.
- Untuk mengeliminasi produk ¨buangan¨ (seperti: bilirubin), yang merupakan hasil sekresi tubuh ke dalam feses.
Penyebab Batu Empedu
Tidak diketahui persis apa yang menjadi penyebab batu empedu terbentuk, namun beberapa faktor meningkatkan terbentuknya kondisi ini, di antaranya:
1. Terlalu Banyak Kolesterol Dalam Empedu
Normalnya, cairan empedu kita memiliki senyawa yang dapat mencerna kolesterol yang dikeluarkan oleh hati (liver). Namun apabila hati mengeluarkan terlalu banyak kolesterol, daripada kemampuan cairan empedu untuk mencernanya, maka sebagian besar kolesterol ini akan mengendap dan mengkristal membentuk batu empedu.
2. Terlalu Banyak Bilirubin Dalam Empedu
Bilirubin adalah senyawa kimia yang dikeluarkan saat hati menghancurkan sel darah merah. Beberapa kondisi, seperti kerusakan hati dan kelainan darah tertentu, menyebabkan hati memproduksi lebih banyak bilirubin daripada yang seharusnya. Sementara sisa kelebihan bilirubin ini nanti nya dapat bermalformasi membentuk endapan seperti batu.
3. Pengosongan Kantung Empedu
Saat mencerna lemak atau bahan sekresi tubuh lainnya, kantong empedu akan berkontraksi mengeluarkan cairannya hingga habis. Jika pengosongan cairan empedu ini tidak habis atau masih meninggalkan sisa, maka cairan empedu yang tertinggal ini pun lama kelamaan dapat menyebabkan gallstone.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Terjadinya Batu Empedu
Setelah mengetahui penyebab batu empedu, hal penting lainnya yang perlu diketahui adalah faktor-faktor apa saja yang bisa meningkatkan risiko. Dengan mengetahui kondisi yang menjadi penyebabnya, Anda bisa terhindari dari penyakit ini.
Berikut adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko, di antaranya:
1. Keturunan
Jika seseorang dalam keluarga memiliki batu empedu, mungkin Anda berada pada risiko tinggi mengalami kondisi yang sama juga.
2. Obesitas
Ini adalah salah satu faktor risiko terbesar gallstone. Obesitas dapat menyebabkan kenaikan kolesterol.
3. Wanita Hamil atau Mengonsumsi Pil KB
Estrogen dapat meningkatkan kolesterol dan mengurangi motilitas kandung empedu. Wanita yang sedang hamil atau yang mengonsumsi pil KB memiliki tingkat estrogen yang lebih tinggi dan lebih mungkin untuk mengalami kondisi ini
4. Ras
Kelompok etnis tertentu, termasuk penduduk asli Amerika dan Meksiko-Amerika, lebih mungkin untuk terkena batu empedu.
5. Jenis Kelamin dan Usia
Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan orang lanjut usia.
6. Mengonsumsi Obat Kolesterol
Beberapa obat penurun kolesterol meningkatkan jumlah kolesterol dalam empedu, sebuah kondisi yang dapat meningkatkan potensi batu kolesterol.
7. Diabetes
Orang dengan diabetes cenderung memiliki tingkat gliserid yang lebih tinggi (sejenis lemak darah), yang merupakan faktor risiko untuk kondisi ini
8. Penurunan Berat Badan yang Drastis
Jika seseorang kehilangan berat badan terlalu cepat, hati akan mengeluarkan kolesterol ekstra yang dapat menyebabkan batu empedu.
Jenis Batu Empedu
Berikut ini adalah jenis batu empedu yang dapat terbentuk di kantong empedu, antara lain:
1. Batu Kolesterol
Biasanya batu empedu berwarna kuning dan hijau, sekitar 80 persen dari penyakit jenis ini adalah batu kolesterol.
2. Batu Pigmen
Gallstone ini berukuran lebih kecil, warnanya lebih gelap, dan terbentuk dari bilirubin.
Gejala Batu Empedu
Batu empedu sering tidak menimbulkan gejala. Seseorang biasanya mengetahui memiliki penyakit ini ketika sedang diperiksa untuk penyakit lain. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mengetahui gejalanya sejak dini.
Berikut ini adalah gejala batu yang bisa dikenali, antara lain:
- Nyeri yang tiba-tiba dan meningkat dengan cepat di bagian kanan atas perut.
- Nyeri yang tiba-tiba dan semakin intensif di bagian tengah perut, tepat di bawah tulang dada.
- Nyeri punggung di antara tulang belikat.
- Rasa sakit di bahu kanan.
- Mual atau muntah.
- Nyeri dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Cari perawatan segera jika Anda mengembangkan tanda dan gejala komplikasi yang serius, seperti:
- Nyeri perut begitu hebat sehingga Anda tidak bisa duduk diam atau menemukan posisi yang nyaman.
- Kulit dan bagian putih mata menguning.
- Demam tinggi dengan menggigil.
Komplikasi Batu Empedu
Komplikasi dapat meliputi:
-
Peradangan Kantung Empedu
Gallstone bersarang di kantung empedu dapat menyebabkan peradangan pada kantung empedu (kolesistitis). Kondisi ini dapat menyebabkan sakit parah dan demam.
-
Penyumbatan Saluran Empedu
Batu dapat menyumbat saluran tempat empedu mengalir dari kantong empedu atau hati ke usus halus. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri hebat, ikterus, dan infeksi saluran empedu.
-
Penyumbatan Saluran Pankreas
Saluran pankreas adalah saluran yang mengalir dari pankreas dan terhubung ke saluran empedu sesaat sebelum memasuki usus dua belas jari. Pancreatic juices adalah cairan yang membantu pencernaan, mengalir melalui saluran pankreas.
Gallstone dapat menyebabkan penyumbatan di saluran pankreas sehingga menyebabkan radang pankreas (pankreatitis). Pankreatitis menyebabkan nyeri perut yang hebat dan konstan dan biasanya membutuhkan rawat inap.
-
Kanker Kandung Empedu
Orang dengan riwayat penyakit memiliki peningkatan risiko kanker kandung empedu. Meski begitu, kasus kanker kandung empedu sangat jarang terjadi, sehingga meskipun risiko kanker meningkat, kemungkinan kanker kandung empedu masih sangat kecil.
Diagnosis Batu Empedu
Jika dokter mencurigai Anda memiliki penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan berbagai tes lainnya, termasuk pemeriksaan berikut:
1. Tes Darah
Tes darah dapat diberikan untuk memeriksa tanda-tanda infeksi dan obstruksi atau untuk menyingkirkan kondisi lainnya.
2. Ultrasonografi
Prosedur ini menghasilkan gambar dari berbagai bagian tubuh dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi gallstone.
3. CT Scan
Tes ini menggunakan sinar-X khusus untuk membuat penampang gambar organ dan jaringan tubuh.
4. Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP)
Tes ini menggunakan medan magnet dan energi gelombang radio untuk mendapatkan gambar dari struktur di dalam tubuh, termasuk hati, kantung empedu, dan saluran pankreas.
5. Endoskopi Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)
Dokter memasukkan endoskop melalui mulut pasien ke usus kecil dan menyuntikkan pewarna untuk memungkinkan saluran-saluran empedu dapat dilihat.
Pengobatan Batu Empedu
Pada umumnya, pengobatan untuk penyakit ini berdasarkan gejala dan hasil diagnosis. Meski begitu, banyak orang dengan batu empedu tanpa gejala tidak memerlukan perawatan
Pilihan pengobatan yang bisa dicoba, di antaranya:
-
Obat-obatan
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau atas pertimbangan dokter Anda disarankan, tidak harus menjalani operasi batu empedu, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti obat ursodiol (Actigall) dan chenodiol (Chenix). Obat ini bekerja untuk melarutkan batu kolesterol. Diare ringan dapat menjadi efek samping dari kedua obat ini.
Kelemahan dari menggunakan obat ini adalah Anda mungkin harus mengonsumsinya selama bertahun-tahun untuk benar-benar meluruhkan batu empedu. Selain itu, kondisi ini bisa kembali kambuh setelah Anda berhenti minum obat.
-
Operasi
Banyak orang dengan kondisi ini menjalani operasi untuk mengeluarkan kantong empedu. Terdapat dua jenis operasi, di antaranya:
1. Kolesistektomi laparoskopi
Selama prosedur ini, instrumen, cahaya, dan kamera dimasukkan melewati beberapa sayatan kecil di perut. Dokter bedah akan melihat bagian dalam tubuh melalui laparoskop yang diproyeksikan melalui monitor, lalu kantung empedu diambil. Prosedur ini biasanya tidak membutuhkan rawat inap, Anda bisa pulang pada hari yang sama.
2. Kolesistektomi Terbuka
Dokter bedah melakukan sayatan perut yang lebih besar untuk mengangkat kantong empedu. Anda akan tinggal di rumah sakit selama beberapa hari setelah operasi.
Pencegahan Batu Empedu
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko pengembangan kondisi ini seperti usia, jenis kelamin, dan ras, tidak dapat diubah.
Namun, jika Anda menjalani diet vegetarian ada kemungkinan hal itu dapat mengurangi risiko pengembangan batu empedu. Mereka yang menjalankan gaya hidup vegetarian secara signifikan lebih rendah terkena penyakit ini dibandingkan dengan orang yang sering makan daging.
Beberapa pakar mengatakan diet rendah lemak dan diet tinggi serat (buah dan sayuran) dapat membantu melindungi dari pengembangan penyakit. Selain itu, mengontrol berat badan juga dapat membantu mencegah pembentukan gallstone.
- Brindles Lee Macon, Winnie Yu, and Rachel Nall. 2017. Understanding Gallstones: Types, Pain, and More. https://www.healthline.com/health/gallstones#pictures. (Diakses pada 18 Desember 2019).
- Felman, Adam. 2017. Everything you need to know about gallstones. https://www.medicalnewstoday.com/articles/153981.php#symptoms. (Diakses pada 18 Desember 2019).
- Gallstones: What You Should Know. https://www.webmd.com/digestive-disorders/gallstones#3-8. (Diakses pada 18 Desember 2019).
- Gallstones. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gallstones/symptoms-causes/syc-20354214. (Diakses pada 18 Desember 2019).
- Secretion of Bile and the Role of Bile Acids In Digestion. http://www.vivo.colostate.edu/hbooks/pathphys/digestion/liver/bile.html. (Diakses pada 18 Desember 2019).