Terbit: 25 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

DokterSehat.Com- Askariasis adalah infeksi usus kecil yang disebabkan oleh cacing gelang, dan merupakan tipe infeksi cacingan yang paling sering. Infeksi ini seringkali terjadi pada area di mana makanan dan minumannya tidak aman dan terpapar feses manusia. Gejala tergantung pada posisi cacing gelang di dalam tubuh, namun terdapat beberapa komplikasi ketika cacing gelang telah menumpuk banyak dalam tubuh.

Askariasis – Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

Di Indonesia, mengingat seringnya terjadi askariasis, maka menjadi tanggungjawab puskesmas untuk mengadakan pembagian obat cacing perut secara rutin pada bayi dan balita, mengingat komplikasi cacingan pada bayi dan balita yaitu pada masalah pertumbuhan dan perkembangan.

Penyebab Askariasis 

Askariasis adalah infeksi usus halus yang disebabkan oleh cacing Ascaris Lumbricoides yang merupakan spesies cacing gelang.

Cacing gelang adalah tipe cacing parasit. Infeksi yang disebabkan cacing gelang memang relatif sering terjadi. Sekitar 10 persen negara berkembang terkena infeksi cacing di usus, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, infeksi cacingan seperti ini tidak banyak terjadi di Amerika Serikat, berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Askariasis sering terjadi di wilayah yang tidak menggunakan jamban sehingga sanitasi lingkungannya buruk. Cacing parasit ini bertransmisi melalui air dan makanan yang tidak sehat. Infeksi seringkali tidak memiliki gejala, tetapi penumpukan cacing perut dewasa dapat menciptakan masalah di paru-paru atau usus manusia.

Anda dapat terinfeksi askariasis setelah secara tidak sengaja menelan telur Ascaris Lumbricoides. Telur dapat ditemukan di tanah yang terkontaminasi tinja manusia atau makanan yang tidak dimasak dengan sempurna terkontaminasi tanah yang mengandung telur cacing gelang. Anak-anak seringkali terinfeksi karena kebiasaan memasukkan tangan ke mulut setelah bermain-main di tanah, berdasarkan data WHO. Askariasis juga dapat menular secara langsung dari manusia ke manusia.

Setelah ditelan oleh manusia, Ascaris Lumbricoides bereproduksi di dalam saluran pencernaan manusia. Cacing gelang ini akan mengalami beberapa tahap pertumbuhan:

  • Telur cacing yang tertelan akan menetas di usus
  • Larva cacing akan berpindah ke aliran darah menuju ke paru-paru
  • Ketika larva telah dewasa, cacing gelang meninggalkan paru-paru dan menuju ke tenggorokan
  • Anda akan batuk sehingga mengeluarkan cacing ini dari mulut atau dalam keadaan hidup, atau bisa jadi Anda menelan kembali cacing ini. Cacing yang tertelan akan kembali ke usus
  • Ketika cacing kembali ke usus, cacing akan menelurkan lebih banyak telur
  • Siklus akan berlanjut. Beberapa telur akan keluar melalui tinja dan lainnya akan menetas lalu kembali ke paru-paru.

Siapa yang berisiko terkena askariasis?

Cacing gelang ditemukan di seluruh dunia namun paling sering ditemukan di negara tropis dan subtropis, meliputi Amerika Selatan dan Afrika Sub-Sahara. Cacingan ini juga sering terjadi pada wilayah dengan sanitasi buruk.

Faktor risiko lingkungan:

  • Kurangnya higienitas modern dan infrastruktur sanitasi
  • Penggunaan tinja manusia sebagai pupuk
  • Tinggal di iklim yang hangat atau mengunjungi daerah dengan iklim yang hangat.
  • Pajanan (kontaminasi) lingkungan luar ketika terkena tanah atau debu yang mengandung telur

Pajanan cacing gelang dapat dibatasi dengan menghindari makanan dan minuman yang tidak sehat. Jaga lingkungan agar senantiasa bersih. Hal ini meliuti mencuci pakaian yang terpajan kondisi tidak bersih serta mencuci semua permukaan bahan makanan yang akan dimasak.

Cacing gelang pada anak berusia 3–8 tahun juga seringkali terkena infeksi askariasis ini.

Gejala Askariasis

Anda mungkin tidak menyadari gejala awal askariasis. Gejala akan timbul ketika cacing telah dewasa.

Cacing gelang mencapai paru akan menyebabkan:

  • Batuk atau tersedak
  • Muntah yang mengeluarkan cacing dewasa
  • Napas yang berbunyi mengi atau napas yang pendek-pendek.

Cacing gelang di usus dapat menyebabkan:

  • Mual
  • Muntah
  • Bentuk tinja yang tidak biasa
  • Tinja yang bercacing
  • Nyeri perut atau lambung
  • Kehilangan berat badan.

Beberapa orang dengan penumpukan cacing dewasa mampu memberikan gejala lain seperti lelah dan demam. Penumpukan yang masif dapat menyebabkan ketidaknyamanan sehingga penderita memang memerlukan pengobatan yang adekuat.

Komplikasi Askariasis

Kebanyakan kasus askariasis memiliki gejala ringan dan tidak menyebabkan masalah besar. Namun, penumpukan yang banyak dari cacing dewasa dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi berbahaya terjadi ketika cacing berkumpul di area tertentu di tubuh, seperti:

  • Sumbatan di usus terjadi ketika sekumpulan cacing dewasa memblok usus dan menyebabkan nyeri hebat dan muntah. Sumbatan di usus dianggap sebagai kegawatan medis dan membutuhkan terapi segera
  • Sumbatan di duktus terjadi ketika cacing memblok aliran di hepar atau pankreas
  • Infeksi yang menyebabkan hilangnya nafsu makan dan penyerapan yang buruk sehingga mengakibatkan masalah pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat menyebabkan anak berisiko kurang gizi dan pada akhirnya berpengaruh ke perkembangan fungsi otak dan sebagainya.

Diagnosis Askariasis 

Orang-orang pada tahap awal askariasis tidak memiliki gejala. Cara diagnosa parasit usus, dokter akan menggunakan sampel darah dan tinja untuk menegakkan diagnosis.  Foto rontgen perut juga dapat digunakan untuk mendiagnosis askariasis. Jika dokter mendiagnosis askariasis, dokter akan merekomendasikan tes tambahan untuk pencitraan sehingga dapat menunjukkan berapa banyak cacing dewasa, di mana kumpulan cacing berkumpul (untuk menghindari sumbatan) dan apakah cacing menuju ke organ internal tubuh.

Tes dapat meliputi: CT scan, USG, MRI, dan endoskopi (memasukkan kamera kecil ke dalam tubuh)

Penting untuk dokter menentukan berapa lama Anda terkena Askariasis sehingga dapat mengevaluasi kemungkinan komplikasi yang terjadi.

Mengobati Askariasis

Cacing gelang biasanya diobati dengan obat antiparasit. Obat cacing gelang biasanya meliputi: albendazole, ivermectin, atau mebendazole. Pada kasus yang berat, terapi lain dibutuhkan, dan pembedahan dibutuhkan untuk mengatasi sumbatan.

Bagaimana kondisi askariasis ke depannya?

Banyak orang yang sembuh dari askariasis dengan terapi minimal. Gejala dapat pergi meskipun cacing masih ada dalam tubuh. Namun, Askarasis dapat menyebabkan komplikasi ketika terjadi penumpukan cacing dewasa. Anda perlu menghubungi dokter jika Anda berpikir terkena askariasis.

Pencegahan Askariasis

Cara terbaik untuk menghindari askariasis adalah dengan menjaga higienitas yang baik dan makan di tempat yang bersih. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air sebelum makan atau sebelum memegang makanan, dan setelah BAB maupun BAK. Ajarkan anak Anda untuk melakukan hal yang serupa. Ketika melakukan traveling, minumlah dari minuman botol dan hindari buah dan sayuran mentah kecuali Anda mampu mencuci bersih buah dan sayuran tersebut.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi