DokterSehat.Com – Kadar pH dalam tubuh dapat berubah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ketika pH tubuh tidak normal, tentunya organ tubuh juga tidak dapat berfungsi dengan baik. Salah satu kondisi di mana pH tubuh tidak normal adalah ketika pH tubuh terlalu asam. Kondisi ini bisa disebut dengan asidosis metabolik.
Apa Itu Asidosis Metabolik?
Asidosis metabolik adalah kondisi di mana terlalu banyak kandungan asam dalam tubuh. Kondisi ini bisa terjadi akibat tubuh memproduksi terlalu banyak asam atau akibat ginjal tidak mengeluarkan asam dalam jumlah yang normal. Asidosis yang terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan dari penyebab-penyebabnya.
Kadar pH tubuh umumnya adalah 7-7,4, yang artinya tubuh manusia memiliki pH netral atau sedikit basa. Pada kondisi asidosis metabolik, banyakanya asam dalam tubuh menyebabkan pH tubuh menurun di bawah nilai 7 (7 merupakan pH netral) dan menandakan pH tubuh tidak normal.
Penyebab Asidosis Metabolik
Penyebab asidosis metabolik adalah karena produksi asam berlebih atau akibat ginjal tidak dapat mengeluarkan asam dari tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa sebab yang dapat berpengaruh secara langsung pada produksi asam dalam tubuh atau kondisi yang memengaruhi kesehatan ginjal.
Agar dapat mengetahui berbagai penyebab asidosis metabolik, ketahui beberapa jenis asidosis beserta penyebabnya berikut ini:
1. Asidosis diabetes
Asidosis diabetes adalah kondisi ketika zat asam yang dikenal dengan tubuh keton mengalami penumpukan dalam tubuh. Kondisi ini paling sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1 yang tidak terkontrol. Kondisi ini juga dapat disebut sebagai ketoasidosis diabetik.
2. Asidosid hiperkloremik
Asidosis hiperkloremik disebabkan oleh hilangnya natrium bikarbonat dalam tubuh dalam jumlah yang terlalu besar. Natrium bikarbonat adalah salah satu zat yang berisifat basa. Kondisi ini dapat terjadi akibat diare berat.
3. Asidosis laktat
Asidosis laktat adalah asidosis akibat penumpukan asam laktat dalam tubuh. Penyebab asiodis jenis ini bermacam-macam mulai dari olahraga intens, konsumsi alkohol, gagal hati, pengaruh obat seperti salisilat, kejang, kekurangan oksigen berkepanjangan (akibat syok, gagal jantung, anemia berat), hingga kanker.
4. Renal tubular asidosis
Renal tubular asidosis adalah asidosis yang disebabkan oleh penyakit ginjal. Terdapat distal renal tubular acidosis (renal tubular asidosis tipe 1) dan proximal renal tubular acidosis (renal tubular asidosis tipe 1).
Selain karena penyebab-penyebab di atas, penyabab asidosis metabolik lainnya adalah seperti keracunan beberapa jenis obat seperti aspirin, etilen glikol, atau metanol dan karena dehidrasi. Kedua kondisi ini merupakan kondisi yang dapat memberikan pengaruh pada ginjal.
Terdapat juga beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asidosis metabobolik. Faktor yang menyebabkan seseorang berisiko tinggi meliputi:
- Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat (berpotensi menyebabkan ketoasidosis)
- Gagal ginjal
- Kegemukan
- Dehidrasi
- Keracunan aspirin atau metanol
- Diabetes
Gejala Asidosis Metabolik
Gejala asidosis metabolik pada setiap orang mungkin dapat berbeda-beda. Tingkat keparahan gejala juga dapat berbeda bergantung pada beratnya asidosis metabolik yang dialami serta pemicunya.
Namun beberapa gejala dan tanda yang paling sering muncul akibat kondisi ini adalah seperti berikut ini:
- Nafas cepat
- Detak jantung lebih cepat
- Sakit kepala
- Lemah
- Lelah
- Kebingungan
- Nafsu makan menurun
- Sakit perut
- Muntah
- Bau mulut (gejala umum dari ketoasidosis diabetik)
Asidosis metabolik yang akut dapat menyebabkan koma dan kematian. Di sisi lain, beberapa kondisi asidosis metabolik juga dapat menjadi ringan, namun berkelanjutan atau kronis. Jika mengalami gejala seperti di atas, segera periksaan kesehatan Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Diagnosis Asidosis Metabolik
Jika mengalami gejala asidosis metabolik, sebaiknya segera hubungi dokter untuk melakukan pemeriksaan. Dokter akan mendiagnosis asidosis melalui serangkaian tes darah. Analisa gas darah dilakukan untuk mengetahui kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah, serta kadar pH dalam darah.
Panel metabolisme dasar dilakukan untuk memeriksa fungsi ginjal dan juga keseimbangan pH. Selain itu, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui kadar kalsium, protein, gula darah, dan kadar elektrolit dalam tubuh. Pemeriksaan yang dilakukan bersamaan dapat mengidentifikasi jenis asidosis.
Jika dokter mencurigai Anda terkena asidosis metabolik, selanjutnya dokter akan menyarankan untuk mengambil sampel urin. Kadar pH akan diperiksa untuk mengetahui apakah asam dan basa dikeluarkan dari tubuh dengan benar. Setelah itu mungkin akan dilakukan tes tambahan untuk mengetahui jenis asidosis.
Pengobatan Asidosis Metabolik
Pengobatan asidosis metabolik dapat menyesuaikan dengan jenis dan juga penyebab dari asidosis tersebut. Berikut adalah beberapa jenis perawatan untuk asidosis metabolik:
- Natrium bikarbonat oral, digunakan untuk mengatasi asidosis hiperkloremik.
- Natirum sitrat, digunakan untuk mengatasi asidosis yang disebabkan oleh gangguan ginjal.
- Cairan intravena dan insulin, digunakan untuk menyeimbangkan pH pada penderita diabetes dan ketoasidosis.
- Perawatan untuk asidosis laktat dilakukan menyesuaikan dengan akibatnya sehingga dapat berupa suplemen bikarbonat, cairan intravena, oksigen, atau antibiotik.
Penanganan lainnya mungkin dibutuhkan menyesuaikan dengan parahnya penyebab dari kondisi ini. Perlu diketahui bahwa asidosis metabolik dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan benar. Komplikasi yang dapat terjadi adalah seperti batu ginjal, gangguan ginjal kronis, gagal ginjal, penyakit tulang, dan pertumbuhan tertunda.
Pencegahan Asidosis
Risiko terkena asidosis metabolik bisa diturunkan dengan cara melakukan berbagai pencegahan pencegahan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah Anda terkena asidosis metabolik:
- Pastikan tubuh tetap terhidrasi dan tidak terkena dehidrasi. Penuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih yang cukup atau dengan konsumsi cairan lain.
- Kontrol diabetes Anda. Penderita diabetes harus dapat mengontrol gula darahnya untuk mencegah ketoasidosis.
- Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol. Konsumsi minuman berakohol sangat berpotensi menyebabkan penumpukan asam laktat.
Sumber:
- Acidosis – https://www.healthline.com/health/acidosis diakses 3 Maret 2019
- What Is Metabolic Acidosis? – https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-metabolic-acidosis#1 diakses 3 Maret 2019
- Metabolic acidosis – https://medlineplus.gov/ency/article/000335.htm diakses 3 Maret 2019