Anemia adalah penyakit akibat kekurangan sel darah merah. Sementara anemia gravis adalah bahasa medis untuk menyebutkan kondisi anemia berat. Ketahui apa itu anemia gravis, gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan, dll.
Apa Itu Anemia Gravis?
Anemia gravis adalah istilah medis untuk kondisi anemia berat dimana kadar hemoglobin (sel darah merah) atau Hb di bawah 8 gram per desiliter. Hemoglobin adalah protein utama di dalam sel darah merah yang bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh agar sistem tubuh berfungsi dengan baik.
Saat Anda mengalami anemia, itu berarti kadar hemoglobin rendah tidak cukup mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan dan organ sehingga menimbulkan gejala seperti kelelahan, lemah, letih, lesu, dan lemas.
Dalam kasus anemia gravis, penurunan hemoglobin sangat signifikan dari kadar hemoglobin normal, yaitu:
- Pria: 13,5 hingga 17,5 gram per desiliter.
- Wanita: 12,0 hingga 15,5 gram per desiliter.
Kondisi ini bukan hanya akan menyebabkan kelemahan biasa namun juga komplikasi serius seperti kerusakan organ tubuh karena tidak mendapat aliran oksigen yang cukup.
Gejala Anemia Gravis
Berikut ini adalah gejala anemia gravis, yaitu:
- Kelelahan ekstrim
- Selalu merasa pusing terutama saat berdiri
- Sulit berkonsentrasi
- Peradangan pada lidah dengan gejala lidah halus, mengilap, merah, dan sakit
- Kuku rapuh dan kuning
- Pucat dan kedinginan
- Sembelit
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Kulit pucat dan kuning
- Nyeri pada tulang, dada, perut, dan sendi
- Penyakit kuning
- Sakit kepala
- Memiliki gangguan pertumbuhan bila terjadi pada anak dan remaja
- Pembesaran kelenjar getah bening
- Detak jantung cepat
- Gangguan limpa atau hati
- Murmur jantung
Anemia berat harus ditangani secara medis karena kondisi ini akan mengganggu banyak fungsi organ tubuh yang dapat berakibat fatal.
Kapan Harus ke Dokter?
Anemia gravis adalah kondisi serius melebihi gejala anemia biasa di mana Anda merasakan bukan hanya lemas dan kelelahan ekstrim, namun mungkin juga tidak dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.
Harap segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan. Dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hemoglobin dan kondisi terkait lainnya.
Penyebab Anemia Gravis
Anemia terjadi karena tubuh Anda kekurangan sel darah merah yang mungkin terjadi akibat beberapa kondisi sebagai berikut:
- Tubuh kekurangan zat besi, protein, folat, dan vitamin B12 sebagai komponen pembentuk sel darah merah di sumsum tulang belakang.
- Anda mengalami trauma mekanik atau luka fisik yang menyebabkan pendarahan luar biasa hingga kadar sel darah merah menurun.
- Tubuh Anda tidak menghasilkan sel darah merah yang cukup atau adanya gangguan pada sumsum tulang belakang yang memproduksi sel darah merah.
- Kondisi medis tertentu dimana tubuh menghancurkan sel darah merah atau terjadi kerusakan sel darah merah secara signifikan.
Usia rata-rata sel darah merah adalah 100 hingga 120 hari dan tubuh akan secara otomatis mengganti sekitar 0,8 hingga 1% sel darah merah setiap hari. Efek negatif yang memengaruhi ketidakseimbangan antara proses produksi dan pergantian sel darah merah akan menyebabkan anemia.
Faktor Risiko Anemia Gravis
Berikut ini adalah beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami anemia gravis, yaitu:
- Kelainan genetik.
- Kekurangan zat besi sebagai komponen pembuat sel darah merah yang umumnya terjadi pada wanita hamil.
- Pendarahan akibat menstruasi berat, bisul, kanker, efek samping dari obat pereda nyeri, kanker, dan peradangan tertentu pada lapisan perut.
- Komplikasi dari penyakit tertentu seperti kanker, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, penyakit ginjal, penyakit Crohn dan penyakit radang akut atau kronis lainnya.
- Komplikasi dari infeksi tertentu, penyakit autoimun, atau paparan bahan kimia beracun.
- Penyakit sumsum tulang belakang seperti leukemia dan myelofibrosis.
- Penyakit kelainan darah yang meningkatkan penghancuran sel darah merah yang lebih cepat dari proses produksi sel darah merah.
- Penurunan proses produksi sel darah merah akibat hormon erythropoietin, asupan zat besi, vitamin B12, atau folat yang tidak adekuat, serta kondisi hipotiroidisme.
- Peningkatan kerusakan sel darah merah akibat beberapa kondisi seperti endometriosis, lesi gastrointestinal, persalinan, pendarahan uterus berlebihan, pasca operasi, sirosis, fibrosis (jaringan parut), kelainan genetik, hemolisis, serta gangguan hati dan limpa.
Semua kondisi yang menyebabkan kerusakan sel darah merah menyebabkan anemia dan dalam kadar hemoglobin yang sangat rendah menyebabkan anemia gravis.
Diagnosis Anemia Gravis
Diagnosis anemia dilakukan dengan beberapa pemeriksaan, meliputi:
- Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan gejala secara fisik, riwayat kesehatan, dan faktor keturunan.
- Pemeriksaan Darah Lengkap/Complete Blood Count (CBC): Pemeriksaan jumlah, ukuran, dan sel darah merah. CBC juga termasuk pemeriksaan sel darah putih dan trombosit normal.
- Kadar Besi Serum: Tes darah untuk memeriksa kekurangan zat besi pemicu anemia.
- Tes Ferritin: Tes darah untuk memeriksa penyimpanan zat besi.
- Pemeriksaan Lainnya: Pemeriksaan lainnya mungkin dibutuhkan seperti tes vitamin B12, tes asam folat, dan pemeriksaan feses.
Dokter mungkin juga melakukan diagnosis kondisi ini dengan pemeriksaan tambahan seperti gastrointestinal bagian atas (GI), barium enema, CT scan perut, dan rontgen sinar-X.
Pengobatan Anemia Gravis
Cara mengobati anemia gravis adalah dengan meningkatkan jumlah sel darah merah untuk meningkatkan dan melancarkan oksigen di darah untuk disalurkan ke seluruh organ, serta mengatasinya sesuai dengan penyebab anemia tersebut.
Berikut ini adalah cara mengatasi anemia, yaitu:
1. Obat atau Suplemen Penambah Darah
Anemia gravis terjadi akibat kekurangan sel darah merah dan komponen pembentuk sel darah merah seperti zat besi, protein, dan vitamin.
Perawatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi suplemen zat besi, folat, atau suntikan B12 atau erythropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah di sumsum tulang. Dokter mungkin juga akan meresepkan obat-obatan penambah darah.
2. Transfusi Darah
Dokter akan menganalisis dan memberikan perawatan terbaik terkait anemia berat ini. Transfusi darah dibutuhkan apabila seseorang mengalami kehilangan darah kronis untuk menambah kadar sel darah merah secara signifikan dan cepat untuk mengatasi kondisi pasien.
3. Mengobati Anemia Berdasarkan Penyebab Utama
Anemia kronis harus diobati dengan mengidentifikasi penyebab pasien kehilangan banyak kadar darah.
Sebagai contoh, apabila kekurangan sel darah merah diakibatkan oleh pendarahan karena kecelakaan maka luka terbuka penyebab pendarahan tersebut harus ditangani terlebih dahulu agar darah tidak semakin mengalir. Selanjutnya, dokter akan memberi perawatan terbaik untuk menangani gejala anemia berat tersebut.
Pencegahan Anemia Gravis
Beberapa jenis anemia tidak dapat dicegah, namun Anda dapat menjalani pola makan dan pola hidup sehat untuk mengurangi risiko anemia. Berikut ini adalah cara mencegah anemia gravis, yaitu:
Berikut ini adalah cara mencegah anemia, yaitu:
- Konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging, kacang-kacangan, lentil, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau, dan buah kering.
- Konsumsi makanan kaya asam folat seperti buah-buahan, jus buah, sayuran berdaun hijau gelap, kacang polong hijau, kacang merah, kacang tanah, dan produk biji-bijian yang diperkaya, seperti roti, sereal, pasta, dan nasi.
- Konsumsi makanan kaya vitamin B12 seperti daging, produk olahan susu, dan produk sereal, kedelai, dll.
- Konsumsi makanan kaya vitamin C seperti jeruk, paprika, brokoli, tomat, melon, stroberi, dll. Ini juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Konsultasi pada dokter apabila Anda memiliki risiko anemia dan membutuhkan multivitamin atau suplemen tambahan untuk mengelola gejala anemia.
Itulah pembahasan tentang anemia gravis. Anemia gravis adalah kondisi anemia berat dengan kadar Hb di bawah 8 g/dL. Dalam kondisi ini, pasien mungkin sudah mengalami gejala kelelahan dan lemas ekstrim yang membutuhkan pertolongan medis segera.