Terbit: 20 October 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Amoeba pemakan otak adalah mikroorganisme yang—sesuai dengan namanya—menyerang otak hingga memicu terjadinya masalah pada organ vital tersebut. Ketahui lebih lanjut mengenai infeksi organisme ‘jahat’ ini mulai dari ciri dan gejala, penyebab, hingga pengobatan dan pencegahannya.

Amoeba Pemakan Otak: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Amoeba Pemakan Otak?

Amoeba pemakan otak (brain-eating amoeba) adalah mikroorganisme bersel satu. Kendati dinamakan ‘pemakan otak’, faktanya organisme ini tidak benar-benar memakan otak penderitanya. Amoeba yang memiliki nama ilmiah Naegleria fowleri tersebut menyebabkan infeksi pada otak—atau selaput otak—yang dalam dunia medis dikenal sebagai primary amoebic meningoencephalitis (PAM).

Naegleria fowleri umumnya hidup pada air tawar dan tanah. Organisme tersebut memang menyebabkan infeksi berbahaya yang bisa merusak pada otak, namun kasus infeksinya sendiri terbilang langka. Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan jika angka kasus PAM di Amerika Serikat pada 2008 hingga 2017 hanya sebanyak 34 kasus.

Ciri dan Gejala Amoeba Pemakan Otak

Gejala infeksi Naegleria fowleri umumnya akan muncul dalam kurun waktu 24 jam hingga 14 hari setelah infeksi terjadi. Gejala awal infeksi amoeba pemakan otak ini mirip dengan gejala penyakit radang selaput otak atau meningitis, yaitu:

  • Demam
  • Sakit kepala hebat
  • Mual
  • Muntah

Ketika gejala-gejala ini muncul, infeksi akan berkembang dengan cepat untuk selanjutnya memunculkan gejala lanjutan yang meliputi:

  • Kebingungan
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Kehilangan keseimbangan
  • Leher kaku
  • Kejang
  • Halusinasi
  • Mudah mengantuk
  • Penurunan fungsi indera perasa dan penciuman

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Anda disarankan untuk segera pergi ke dokter apabila mengalami gejala-gejala yang mengarah pada penyakit infeksi yang satu ini. Primary amoebic meningoencephalitis masuk termasuk kondisi darurat media yang harus ditangani dengan segera.

Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena infeksi yang terjadi berlangsung begitu cepat. Jika penderita tidak mendapat penanganan medis sesegera mungkin, maka nyawa menjadi taruhannya.

Penyebab Amoeba Pemakan Otak

Lantas, apa yang menjadi penyebab amoeba pemakan otak ini bisa sampai masuk dan menginfeksi otak? Amoeba masuk ke dalam tubuh melalui hidung. Kemudian, organisme ini menyebar dari hidung ke otak di mana ia mulai menyebabkan infeksi. Akan tetapi, infeksi tidak akan terjadi apabila mengonsumsi air yang terkontaminasi.

Alih-alih demikian, infeksi biasanya terjadi ketika berenang di danau atau sungai air tawar yang bersuhu hangat. Naegleria fowleri juga ada di sejumlah titik lainnya seperti air ledeng yang terkontaminasi atau kolam yang tidak diklorinasi dengan benar, meskipun hal ini jarang terjadi.

Selain itu, amoeba tersebut menyukai panas dan tumbuh subur pada air hangat atau panas, sehingga infeksi ini lumrah saat musim panas, terutama ketika terjadi gelombang panas yang berkepanjangan.

Faktor Risiko Amoeba Pemakan Otak

Sebenarnya, amoeba Naegleria fowleri ini tanpa disadari mungkin sudah pernah masuk ke dalam tubuh banyak orang, tidak menutup kemungkinan juga diri Anda. Akan tetapi, hanya sedikit yang pada akhirnya sampai berujung pada PAM. Belum ada penjelasan pasti mengapa ini bisa dimungkinkan, namun para ahli menduga hal tersebut ada kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh.

Sementara itu, sejumlah faktor diduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terpapar mikroorganisme ini, yaitu:

  • Anak-anak dan orang dewasa muda adalah kelompok usia yang paling mungkin terpapar amoeba ini. Alasannya mungkin karena mereka kerap melakukan aktivitas air seperti berenang dan sebagainya.
  • Berenang di air tawar. Melakukan aktivitas berenang, menyelam, dan berendam di air tawar seperti danau berpotensi menyebabkan seseorang terpapar Naegleria fowleri.
  • Berendam di air hangat. Naegleria fowleri senang berada berada dalam air bersuhu hangat. Itu sebabnya, berendam di air hangat juga bisa meningkatkan risiko untuk terpapar organisme ini.

Diagnosis Amoeba Pemakan Otak

Jika Anda merasakan gejala-gejala dari PAM, jangan tunda untuk segera berkunjung ke dokter dan melakukan pemeriksaan medis guna memastikan kondisi. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, meliputi:

  • Anamnesis
  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan penunjang

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan guna mencari tahu apa saja gejala yang muncul hingga aktivitas sehari-hari pasien. Pertanyaan meliputi:

  • Apa saja gejala yang dirasakan?
  • Sudah berapa lama gejala muncul?
  • Apakah baru-baru ini melakukan aktivitas seperti berenang, menyelam, atau berendam?

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik singkat seperti mengukur berat badan, tekanan darah, detak jantung, dan sebagainya.

3. Pemeriksaan Penunjang

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Dokter mungkin akan mengumpulkan sampel cairan serebrospinal (CSF) untuk diuji di laboratorium. CSF adalah cairan yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang Anda.

Pengambilan sampel CSF melalui proses yang disebut pungsi lumbal. Caranya adalah dengan memasukkan jarum antara dua tulang belakang pada punggung bawah.

Pungsi lumbal dapat memberikan informasi tentang tekanan CSF serta tingkat sel darah dan protein pada pasien. Naegleria juga dapat terlihat dengan bantuan mikroskop. Tidak ketinggalan, dokter juga akan melakukan  CT scan atau MRI untuk melihat kondisi dalam kepala pasien.

Pengobatan Amoeba Pemakan Otak

Karena sangat jarang terjadi, belum ada penelitian dan uji klinis yang spesifik terkait pengobatan untuk infeksi amoeba pemakan otak ini. Sebagian besar informasi pengobatan berasal dari studi laboratorium atau melalui studi kasus.

Namun, salah satu pengobatan yang menjanjikan adalah obat antijamur amfoterisin B. Obat ini dapat diberikan secara intravena. Sementara itu, obat baru lainnya bernama miltefosine juga tampaknya berguna untuk mengobati infeksi ini.

Obat penunjang lainnya untuk mengobati infeksi Naegleria meliputi:

  • Azithromycin (antijamur).
  • Fluconazole (antibiotik).
  • Rifampin (antibiotik).

Komplikasi Amoeba Pemakan Otak

Penyakit PAM akibat infeksi Naegleria floweri dapat menyebabkan kerusakan pada otak. Pada perkembangannya, kerusakan otak ini bisa berujung pada kematian.

Pencegahan Amoeba Pemakan Otak

Walaupun infeksi Naegleria floweri jarang terjadi, ada baiknya jika Anda tetap waspada dan melakukan sejumlah langkah pencegahan berikut:

  • Hindari berenang di danau maupun sungai air tawar yang bersuhu hangat.
  • Apabila tetap ingin berenang di danau atau sungai air tawat bersuhu hangat, tutup hidung dengan nose clip khusus untuk aktivitas air.
  • Apabila berenang di kolam renang, pastikan jika kolam sudah diberikan desinfektan khusus.

 

  1. Anonim. Brain-Eating Amoeba. https://www.webmd.com/brain/brain-eating-amoeba#1 (accessed on 20 October 2020)
  2. Anonim. Naegleria Infection. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/naegleria-infection/symptoms-causes/syc-20375470 (accessed oon 20 October 2020)
  3. CDC. Parasites — Naegleria fowleri — Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM) — Amebic Encephalitis. https://www.cdc.gov/parasites/naegleria/general.html (accessed on 20 October 2020)
  4. Schulman, J. 2019. Brain-Eating Amoebas: What You Need to Know. https://www.healthline.com/health/brain-eating-amoeba#prevention (accessed on 20 October 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi