Terbit: 10 August 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Amaurosis fugax adalah kehilangan penglihatan sementara yang disebabkan karena kurangnya aliran darah ke mata. Kondisi ini merupakan gejala dari masalah yang mendasari, seperti pembekuan darah atau aliran darah yang tidak mencukupi ke pembuluh darah yang menyuplai mata. Simak gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Amaurosis Fugax: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Amaurosis Fugax?

Seperti penjelasan sebelumnya, amaurosis fugax adalah kebutaan sementara yang terjadi pada satu mata. Gejala dari kondisi ini biasanya berkembang secara tiba-tiba. Banyak orang menggambarkan kejadian ini seolah-olah ada bayangan atau tirai yang menutupi mata. Meski kondisi ini umumnya hanya terjadi sementara, akan tetapi dalam kasus yang jarang terjadi gangguan dapat berkepanjangan atau permanen.

Gejala Amaurosis Fugax

Saat seseorang mengalami kondisi ini, penglihatannya mungkin tiba-tiba tampak kabur dan dapat berlangsung beberapa detik hingga menit. Pada beberapa kasus, gangguan ini juga bisa menjadi gejala transient ischaemic attack (TIA) atau stroke ringan. Selain kebutaan sementara, gejala lain yang terkait dengan TIA termasuk kesulitan berbicara, wajah terkulai di satu sisi, dan kelemahan mendadak di satu sisi tubuh.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika amaurosis fugax diiringi dengan sakit kepala yang parah atau Anda mengalami kebutaan pada mata lainnya, penanganan medis harus segera dilakukan. Selain itu, jika Anda mengalami tanda atau gejala stroke ringan seperti yang dijelaskan di atas, perawatan medis harus segera dilakukan.

Penyebab Amaurosis Fugax

Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke arteri retinal sentral yang memasok darah ke mata mengalami penyumbatan. Penyebab paling umum dari kondisi ini adalah plak atau gumpalan darah di arteri karotis yang sama saat seseorang mengalami kebutaan.

Faktor Risiko Amaurosis Fugax

Faktor risiko terjadinya amaurosis fugax adalah memiliki riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, riwayat penyalahgunaan alkohol, atau kokain. Penyebab mendasar lainnya dari kondisi ini, antara lain:

  • Tumor otak.
  • Cedera kepala.
  • Riwayat multiple sclerosis.
  • Riwayat lupus eritematosus sistemik.
  • Migrain.
  • Neuritis optik, peradangan pada saraf optik.
  • Poliarteritis nodosa, penyakit yang memengaruhi pembuluh darah.

Perlu diketahui juga, penyakit yang memengaruhi sistem saraf atau aliran darah ke kepala biasanya dapat menyebabkan terjadinya amaurosis fugax. Selain penyebab tersebut, seseorang dapat mengalami kondisi ini akibat vasospasme, di mana pembuluh darah di mata tiba-tiba mengencang sehingga aliran darah menjadi terbatas. Olahraga berat, lari jarak jauh, dan hubungan seksual dapat menyebabkan vasospasme.

Diagnosis Amaurosis Fugax

Diagnosis yang bisa dilakukan oleh dokter adalah menanyakan gejala dan riwayat kesehatan secara keseluruhan. Setelah itu, dokter bisa melakukan pemeriksaan fisik atau menyarankan beberapa tes tertentu untuk membantu diagnosis, antara lain:

  • Scan pencitraan untuk mengidentifikasi penyumbatan atau kerusakan pembuluh darah di mata.
  • Tes darah untuk menentukan kadar kolesterol serta kemungkinan pembekuan darah.
  • Elektrokardiogram atau EKG, untuk mengidentifikasi penyimpangan dalam detak jantung yang dapat menyebabkan amaurosis fugax.

Seorang dokter akan mempertimbangkan gejala, usia, dan kesehatan Anda secara keseluruhan saat membuat diagnosis terkait kehilangan penglihatan sementara ini.

Pengobatan Amaurosis Fugax

Pada dasarnya, perawatan yang dilakukan tergantung pada identifikasi sumber gumpalan darah atau kolesterol yang menyebabkan aliran darah ke mata mengalami penyumbatan. Gumpalan darah bisa berasal dari arteri di dalam kepala, arteri di leher, atau dari jantung. Beberapa tes berbeda mungkin perlu dilakukan untuk menemukan sumbernya.

Jika kondisi ini terkait dengan kadar kolesterol tinggi atau penggumpalan darah, hal itu menandakan Anda berisiko tinggi terkena stroke. Stroke terjadi ketika gumpalan darah bersarang di pembuluh darah di otak menghentikan aliran darah ke otak. Beberapa perawatan paling cepat terkait dengan pengurangan kemungkinan stroke, seperti:

  • Minum obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin.
  • Menjalani prosedur pembedahan yang dikenal sebagai endarterektomi karotis, di mana dokter akan ‘membersihkan’ plak yang berpotensi menghalangi arteri karotis.
  • Minum obat penurun tekanan darah.

Selain perawatan medis ini, dokter biasanya merekomendasikan perawatan di rumah, seperti:

  • Tidak makan makanan berlemak tinggi, seperti gorengan, olahan, atau makanan cepat saji.
  • Berhenti merokok.
  • Rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap sehari.
  • Mengelola kondisi kronis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi.
  • Mempertahankan berat badan ideal dapat membantu seseorang mengurangi risiko amaurosis fugax.

Komplikasi Amaurosis Fugax

Meskipun kondisi ini hanya berlangsung singkat, gangguan ini bisa menjadi indikator kondisi medis yang mendasarinya, seperti peningkatan risiko stroke. Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengabaikan setiap gejala-gejala yang terjadi karena hal itu bisa menyebabkan komplikasi yang lebih parah.

Pencegahan Amaurosis Fugax

Jika Anda mengalami kebutaan sementara bahkan dalam waktu singkat, Anda harus segera menghubungi dokter. Dalam kasus TIA, semakin cepat suatu kondisi diobati, semakin kecil kemungkinan komplikasi parah yang akan terjadi. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang harus diperhatikan agar kondisi tidak semakin parah, antara lain:

  • Jika Anda penderita diabetes, sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
  • Jika Anda memiliki kebiasaan merokok, cobalah untuk berhenti merokok. Konsultasi pada dokter apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan ini.
  • Jangan mengemudi jika Anda mengalami amaurosis fugax atau sering mengalami kondisi ini. Hilangnya penglihatan yang tiba-tiba di satu mata bisa membuat Anda dan orang lain dalam bahaya.
  • Membatasi asupan lemak agar tidak terjadi hiperlipidemia, suatu kondisi di mana lemak dalam darah mengalami peningkatan atau tidak normal. Pada beberapa kasus, gejala tidak dapat dirasakan, namun efeknya di kemudian hari dapat meningkatkan risiko penyakit stroke, jantung, hingga berujung kematian.

 

  1. Anonim. Amaurosis fugax (transient monocular blindness). https://www.royalberkshire.nhs.uk/patient-information-leaflets/ophthalmology%20amaurosis%20fugax%20transient%20monocular%20blindness.htm. (Diakses pada 10 Agustus 2020).
  2. Rachel Nall. 2018. Amaurosis Fugax. https://www.healthline.com/health/amaurosis-fugax. (Diakses pada 10 Agustus 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi