Terbit: 4 July 2025
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Acute Mountain Sickness (AMS) adalah penyakit ketinggian yang sering dialami pendaki gunung, dengan gejala seperti sakit kepala, mual, sesak napas, dan sulit tidur. Selengkapnya simak penyebab, gejala, serta cara pencegahannya selengkapnya di bawah ini!

Acute Mountain Sickness (AMS): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Apa Itu Acute Mountain Sickness (AMS)?

Acute Mountain Sickness (AMS) adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu beradaptasi dengan cepat di ketinggian yang memiliki sedikit kadar oksigen.

AMS biasanya terjadi pada pendaki gunung, pemain ski, atau pelancong yang berada di dataran tinggi, terutama di atas ketinggian 2.400 meter (8.000 kaki).

Penyebab Acute Mountain Sickness

Acute Mountain Sickness adalah kondisi yang disebabkan oleh rendahnya tekanan udara dan oksigen di dataran tinggi. Semakin cepat seseorang mendaki ke dataran tinggi, akan semakin besar kemungkinan terkena AMS.

Saat bepergian dengan pesawat, berkendara atau mendaki gunung, atau bermain ski, tubuh Anda mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan diri. Kondisi ini dapat menyebabkan AMS.  Cadangan tenaga Anda juga berperan penting.

Jika memaksakan diri untuk mendaki gunung dengan cepat untuk mencapai puncak, misalnya, dapat menyebabkan AMS.

Faktor Risiko Acute Mountain Sickness

Seseorang berisiko mengalami AMS lebih besar jika tinggal di dekat atau di tepi laut dan tidak terbiasa dengan dataran tinggi. Faktor risiko terkena AMS lainnya meliputi:

  • Pergerakan cepat ke dataran tinggi.
  • Pengerahan tenaga fisik saat bepergian ke dataran tinggi.
  • Bepergian ke ketinggian yang ekstrem.
  • Jumlah sel darah merah rendah karena anemia.
  • Penyakit jantung atau paru-paru.
  • Konsumsi obat-obatan seperti pil tidur, obat pereda nyeri narkotik, atau obat penenang yang dapat menurunkan laju pernapasan.
  • Pernah mengalami penyakit gunung akut.

Gejala Acute Mountain Sickness

Gejala AMS yang muncul akan bergantung pada kecepatan pendakian dan seberapa keras pendaki gunung memaksakan diri. Gejalanya berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa! Gejala AMS dapat mengganggu sistem saraf, paru-paru, otot, dan jantung.

Gejala Acute Mountain Sickness (AMS) ringan hingga sedang umumnya muncul dalam beberapa jam setelah berada di ketinggian, berikut di antaranya:

  • Kesulitan untuk tidur.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Kehilangan selera makan.
  • Mual atau muntah.
  • Detak jantung cepat.
  • Sesak napas saat beraktivitas.

Gejala yang dapat terjadi pada AMS yang lebih parah meliputi hal berikut dan dapat berkembang menjadi high-altitude pulmonary edema (HAPE) atau high-altitude cerebral edema (HACE):

  • Kulit abu-abu atau pucat.
  • Sesak dada atau kongesti.
  • Kebingungan.
  • Batuk.
  • Batuk berdarah.
  • Sesak napas saat istirahat
  • Kesadaran menurun atau menarik diri dari interaksi sosial.
  • Ketidakmampuan untuk berjalan dalam garis lurus, atau berjalan sama sekali.

Diagnosis Acute Mountain Sickness

Dokter atau penyedia layanan kesehatan akan memeriksa dan mendengarkan kondisi dada pasien menggunakan stetoskop sebagai langkah awal pemeriksaan. Prosedur ini bertujuan untuk mendengarkan suara yang disebut krepitasi (rales) di paru-paru. Rales merupakan tanda adanya cairan di paru-paru.

Berikut ini tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis AMS:

  • Tes darah.
  • CT scan otak.
  • X-ray dada.
  • Elektrokardiogram (EKG).

Pengobatan Acute Mountain Sickness

Penanganan Acute Mountain Sickness (AMS) bervariasi bergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami. Untuk kasus ringan hingga sedang, biasanya cukup dengan beristirahat dan turun ke dataran yang lebih rendah agar tubuh mendapatkan cukup oksigen dan menyesuaikan diri.

Namun, jika gejala memburuk, seperti tanda pembengkakan otak (HACE) atau penumpukan cairan di paru-paru (HAPE), rawat inap di rumah sakit mungkin diperlukan. Dalam kondisi ini, dokter bisa memberikan terapi oksigen untuk membantu pernapasan dan meredakan gejala.

Pengobatan lain untuk AMS tersedia, berikut di antaranya:

1. Obat-obatan

Obat-obatan untuk mengatasi AMS meliputi:

  • Acetazolamide, untuk memperbaiki masalah pernapasan.
  • Obat tekanan darah.
  • Inhaler paru-paru.
  • Deksametason, untuk mengurangi pembengkakan otak.
  • Aspirin, untuk meredakan sakit kepala.

2. Perawatan Lainnya

Beberapa perawatan dasar mungkin dapat membantu mengobati kondisi yang lebih ringan, termasuk berikut:

  • Kembali ke dataran rendah.
  • Beristirahat setidaknya satu hari sebelum pindah ke dataran tinggi
  • Mengurangi tingkat aktivitas.
  • Hidrasi dengan minum air yang cukup.
  • Komplikasi Acute Mountain Sickness.

Kemungkinan Komplikasi Acute Mountain Sickness

Komplikasi dapat terjadi akibat AMS meliputi:

  • Koma (tidak responsif).
  • Cairan di paru-paru (edema paru).
  • Pembengkakan otak (edema serebral), yang dapat menyebabkan kejang, perubahan mental, atau kerusakan permanen pada sistem saraf.
  • Kematian.

Pencegahan Acute Mountain Sickness

Jika tidak segera ditangani, AMS dapat berkembang menjadi kondisi yang membahayakan. Beberapa komplikasi serius dari Acute Mountain Sickness (AMS) meliputi:

  • Koma: Kehilangan kesadaran atau tidak responsif karena kekurangan oksigen di otak.
  • Edema paru (HAPE): Penumpukan cairan di paru-paru yang ditandai sesak napas parah, batuk berdahak, dan kelelahan ekstrem.
  • Edema serebral (HACE): Pembengkakan otak yang dapat menyebabkan kejang, kebingungan mental, hingga kerusakan permanen pada sistem saraf.
  • Kematian: Dalam kasus berat yang tidak segera ditangani dengan cepat, AMS dapat berujung fatal.
  • Pencegahan Acute Mountain Sickness

Itulah ulasan lengkap seputar Acute Mountain Sickness (AMS) yang kerap dialami para pendaki gunung. Dengan mengenali gejala, penyebab, hingga cara pencegahannya, Anda dapat lebih siap dan aman saat beraktivitas di ketinggian.

Sebelum mendaki gunung atau bepergian ke dataran tinggi, penting untuk memahami kondisi kesehatan tubuh Anda. Lakukan pemeriksaan medis sebagai langkah pencegahan.

Konsultasikan langsung secara gratis dengan dokter di Farmaku.com atau melalui aplikasi Farmaku. Tanpa perlu keluar rumah, Anda bisa mendapatkan tips dan saran kesehatan yang tepat untuk mencegah AMS selama pendakian.

 

  1. Cleveland Clinic. Altitude Sickness. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15111-altitude-sickness (Diakses pada 2 Juli 2025)
  2. Goldman, Rena. 2018. Top 7 Tips for Altitude Sickness Prevention. https://www.healthline.com/health/altitude-sickess-prevention#Symptoms-of-altitude-sickness (Diakses pada 2 Juli 2025)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi