Warfarin obat apa? Warfarin adalah obat pengencer darah atau untuk mencegah pembentukan gumpalan darah. Obat resep ini untuk kondisi kesehatan tertentu, termasuk detak jantung tidak teratur, katup jantung prostetik, dan serangan jantung. Obat yang tersedia dalam bentuk tablet ini termasuk dalam kelas antikoagulan. Selengkapnya ketahui informasi tentang kegunaan warfarin, dosis, petunjuk penggunaan, interaksi obat, hingga efek sampingnya di bawah ini.
Rangkuman Informasi Obat Warfarin
Nama Obat | Warfarin |
Kandungan Obat | Warfarin |
Kelas Obat | Antikoagulan |
Kategori | Obat resep |
Manfaat Obat | Pencegahan dan mengatasi penggumpalan darah |
Kontraindikasi | Kehamilan, tukak peptik, hipertensi berat, dan endokarditis bakterial |
Sediaan Obat | Tablet |
Harga Obat | Rp150.000-Rp350.000 isi 100 tablet per boks |
Manfaat Warfarin
Kegunaan warfarin adalah untuk mencegah pembekuan darah di dalam pembuluh arteri, serangan jantung, dan stroke. Obat ini juga dapat digunakan untuk kondisi berikut:
- Serangan jantung
- Stroke
- Kerusakan organ
- Bekuan darah di paru-paru (emboli paru)
- Gumpalan darah di tempat lain di tubuh (trombosis vena)
- Memiliki risiko tinggi pembentukan gumpalan darah di jantung, yang dapat menjadi komplikasi dari beberapa kelainan irama jantung (aritmia)
- Katup jantung buatan yang rawan membentuk gumpalan darah
Dosis Warfarin
Dosis obat ini akan berbeda pada setiap orang, yakni tergantung usia, kondisi medis, seberapa parah kondisi, reaksi tubuh terhadap dosis pertama, dan jumlah obat yang diminum tergantung pada kekuatan obat.
Dosis dalam bentuk sediaan oral (tablet) untuk pencegahan atau pengobatan gumpalan darah, di antaranya:
- Dewasa. Awalnya, obat dikonsumsi sebanyak 2-5 miligram sekali sehari. Dalam kondisi tertentu, dokter dapat menyesuaikan dosis jika perlu. Namun, dosis obat biasanya tidak lebih dari 10 mg per hari.
- Pasien di atas usia 60 tahun lebih sensitif terhadap obat ini. Dokter mungkin akan memberi dosis yang lebih rendah.
- Anak-anak. Penggunaan dan dosis obat harus diresepkan oleh dokter.
Bagaimana Jika Lupa Minum Obat?
Jika Anda lupa atau melewatkan satu dosis warfarin, minumlah sesegera mungkin. Namun, jika sudah hampir waktunya untuk minum dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis reguler dan jangan melipatgandakan dosis!
Petunjuk Penggunaan Obat
Minumlah obat ini hanya sesuai resep dokter. Dosisnya mungkin disesuaikan beberapa kali untuk mencari tahu keefektivitasan obat. Lebih jelasnya berikut petunjuk penggunaan obat yang harus diperhatikan:
- Minumlah obat hanya sesuai resep dokter.
- Obat diminum sebelum atau sesudah makan.
- Jangan menggunakan obat lebih banyak, lebih sering, dan lebih lama dari yang diperintahkan dokter.
- Baca dan ikuti panduan obat dengan seksama.
- Jangan minum jus jeruk saat menggunakan obat ini. Jus jeruk dapat mengurangi penyerapan obat.
- Ikuti instruksi dokter dengan cermat tentang pola makan. Obat ini bekerja paling efektif ketika mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin K setiap hari. Makanan yang memiliki vitamin K adalah asparagus, brokoli, kubis, sayuran berdaun hijau dan minyak sayur tertentu.
Petunjuk Penyimpanan Obat
Perhatikan petunjuk penyimpanan obat pada kemasan untuk menghindari kerusakan dan mencegah penurunan fungsi obat. Berikut petunjuk penyimpanan obat yang harus diperhatikan:
- Simpanlah obat dalam wadah tertutup pada suhu kamar, jauhkan dari panas, lembap, dan cahaya matahari langsung, serta jauhkan dari titik beku.
- Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menyimpan obat kedaluwarsa atau ketika obat sudah tidak lagi dibutuhkan.
- Konsultasikan kepada dokter atau apoteker tentang bagaimana cara membuang obat yang tidak Anda gunakan lagi dengan benar.
Efek Samping Obat
Obat ini dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan. Meskipun begitu, tidak semua efek samping dapat terjadi.
Efek samping warfarin yang lebih umum terkait dengan perdarahan abnormal. Kemungkinan efek sampingnya termasuk:
- Memar tanpa sebab yang jelas
- Mimisan
- Gusi berdarah
- Pendarahan dari luka
- Menstruasi lebih berat dari biasanya atau perdarahan vagina
- Urine berwarna merah muda atau cokelat
- Tinja berwarna merah atau hitam
- Batuk darah
- Muntah darah atau tampak seperti bubuk kopi
Efek Samping yang Serius
Segera hubungi dokter jika mengalami salah satu dari efek samping serius berikut ini:
- Kematian jaringan kulit. Kondisi ini dapat terjadi ketika gumpalan darah terbentuk dan menghambat aliran darah. Gejala mungkin terasa sakit pada kulit, perubahan warna kulit, atau perubahan suhu tubuh.
- Purple toes syndrome (sindrom jari kaki ungu). Gejalanya terasa sakit pada kaki, dan jari-jari kaki berwarna ungu atau gelap.
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat, vitamin, atau herbal. Interaksi obat adalah ketika suatu zat mengubah cara kerja obat, yang bisa berbahaya atau mencegah obat bekerja dengan baik. Oleh karena itu, dokter mungkin harus meresepkan obat dengan hati-hati.
Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang semua obat, vitamin, atau herbal yang sedang dikonsumsi. Ini untuk mencari tahu bagaimana obat dapat berinteraksi dengan sesuatu yang sedang digunakan, untuk itu konsultasikan dengan dokter atau apoteker.
Obat yang dapat menyebabkan interaksi dengan warfarin, di antaranya:
1. Antikoagulan
Risiko perdarahan akan meningkat ketika menggunakan warfarin dengan antikoagulan:
- Apixaban
- Edoxaban
- Rivaroxaban
- Dabigatran
2. Obat Antiplatelet
Risiko perdarahan meningkat ketika menggunakan warfarin dengan obat antiplatelet:
- Clopidogrel
- Prasugrel
- Ticagrelor
3. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)
Risiko perdarahan dapat meningkat ketika menggunakan warfarin dengan NSAID:
- Aspirin
- Diklofenak
- Ibuprofen
- Indometasin
- Ketoprofen
- Ketorolak
- Meloxicam
- Nabumetone
- Naproxen
- Oxaprozin
- Piroxicam
4. Antidepresan
Risiko perdarahan dapat meningkat ketika menggunakan warfarin dengan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs):
SSRIs:
- Citalopram
- Escitalopram
- Fluoxetine
- Fluvoxamine
- Paroxetine
- Sertraline
- Vilazodone
- Vortioxetine
SNRIs:
- Duloxetine
- Venlafaxine
5. Antibiotik dan Antijamur
Beberapa antibiotik dan antijamur dapat mengubah cara kerja warfarin dalam tubuh. Dokter mungkin dapat memerhatikan lebih cermat ketika Anda memulai atau menghentikan minum obat antibiotik atau antijamur. Berikut di antaranya:
Antibiotik seperti:
- Makrolida (azitromisin, klaritromisin, dan eritromisin)
- Sulfamethoxazole/trimethoprim
Antijamur azole, termasuk:
- Flukonazol
- Itrakonazol
- Ketoconazole
- Posaconazole
- Voriconazol
6. Produk Herbal
Beberapa produk herbal dapat meningkatkan efek warfarin, termasuk bawang putih dan ginkgo biloba. Sementara produk herbal lainnya dapat mengurangi efek obat ini dan meningkatkan risiko pembekuan darah adalah ginseng.
Peringatan dan Perhatian Obat Warfarin
Penggunaan obat ini tidak disarankan bagi orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, berikut di antaranya:
- Alergi yang parah. Gejalanya termasuk kesulitan bernapas, pembengkakan tenggorokan atau lidah, gatal-gatal.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Memiliki riwayat perdarahan gastrointestinal; perdarahan lambung atau usus.
- Penyakit jantung atau stroke.
- Tekanan darah rendah (hipotensi) atau kanker.
- Pernah mengalami trauma pada kepala.
- Penyakit ginjal.
Obat ini juga menjadi peringatan dan perhatian bagi:
- Wanita hamil
- Ibu menyusui
- Manula di atas usia 60 tahun
- Anak di bawah 18 tahun
Harga Obat Warfarin
Obat ini bisa diperoleh di apotek dan toko obat, baik secara online maupun offline. Harga Obat warfarin berbeda-beda di setiap di toko. Biasanya, obat dijual dengan kisaran harga antara Rp150.000 hingga Rp350.000 per boks yang berisi 100 tablet.
- Anonim. Warfarin (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/warfarin-oral-route/description/drg-20070945. (Diakses 12 Februari 2020).
- Anonim. Warfarin. http://pionas.pom.go.id/monografi/natrium-warfarin. (Diakses 12 Februari 2020).
- Anonim. Warfarin. https://www.drugs.com/warfarin.html. (Diakses 12 Februari 2020).
- Anonim. Warfarin, Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/warfarin-oral-tablet. (Diakses 12 Februari 2020).