Warfarin merupakan obat antikoagulan yang digunakan untuk mengobati dan mencegah pembekuan darah. Lebih lanjut ketahui informasi tentang obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping, dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Rangkuman Informasi Obat Warfarin
Nama Obat | Warfarin |
Kandungan Obat | Warfarin |
Kelas Obat | Antikoagulan (pengencer darah) |
Kategori | Obat resep |
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui | Kategori X:
Studi pada hewan percobaan dan manusia telah menunjukan adanya abnormalitas pada janin atau risiko terhadap janin. Untuk itu, Warfarin tidak dianjurkan untuk wanita yang sedang atau berencana untuk hamil. Obat Warfarin sedikit terserap ke dalam ASI. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini ketika sedang menyusui. |
Manfaat Obat | Pencegahan dan mengatasi penggumpalan darah |
Kontraindikasi |
|
Sediaan Obat | Tablet |
Harga Obat | Rp150.000-Rp350.000 isi 100 tablet per boks |
Warfarin Obat Apa?
Warfarin adalah obat yang diformulasikan untuk mengobati pembekuan darah dan untuk mencegah terbentuknya pembekuan darah baru di pembuluh darah. Mencegah bekuan darah yang berbahaya membantu mengurangi risiko stroke atau serangan jantung.
Warfarin termasuk dalam golongan obat yang disebut antikoagulan (pengencer darah). Obat ini bekerja dengan cara mengurangi kemampuan darah untuk menggumpal. Obat Warfarin tersedia dalam bentuk tablet yang bisa digunakan berdasarkan resep dokter.
Manfaat Obat Warfarin
Kegunaan obat Warfarin adalah untuk membantu mengatasi dan mencegah pembekuan darah di dalam pembuluh darah. Obat ini dapat diresepkan untuk mengatasi kondisi berikut:
- Serangan jantung.
- Stroke.
- Kerusakan organ.
- Bekuan darah di paru-paru (emboli paru).
- Gumpalan darah di tempat lain di tubuh (trombosis vena).
- Memiliki risiko tinggi pembentukan gumpalan darah di jantung, yang dapat menjadi komplikasi dari beberapa kelainan irama jantung (aritmia).
- Katup jantung buatan yang rawan membentuk gumpalan darah.
Dosis Obat Warfarin
Dosis obat Warfarin akan berbeda untuk setiap orang, yakni tergantung pada usia, kondisi medis, seberapa parah kondisi, reaksi tubuh terhadap dosis pertama, dan kekuatan obat.
Berikut ini dosis untuk pencegahan atau pengobatan pembekuan darah, di antaranya:
- Dewasa: Dosis awal 2-5 miligram sekali sehari. Dalam kondisi tertentu, dokter dapat menyesuaikan dosis jika perlu. Namun, dosis obat biasanya tidak lebih dari 10 mg per hari.
- Lansia (di atas usia 60 tahun): Dokter mungkin akan memberi dosis yang lebih rendah. Hal ini karena lansia lebih sensitif terhadap obat Warfarin.
- Anak-anak: Penggunaan dan dosis obat harus diresepkan oleh dokter.
Petunjuk Penggunaan Obat Warfarin
Gunakan obat ini dengan benar sesuai resep dokter agar pengobatan menjadi lebih efektif dan menghindari risiko efek samping atau overdosis obat. Berikut ini petunjuk penggunaan obat yang harus diperhatikan:
- Minumlah obat ini hanya sesuai resep dokter.
- Obat diminum sebelum atau sesudah makan.
- Minum obat pada waktu yang sama setiap hari.
- Jangan menggunakan obat lebih banyak, lebih sering, dan lebih lama dari yang dianjurkan oleh dokter.
- Baca dan ikuti panduan obat dengan seksama.
- Jangan minum jus jeruk saat menggunakan obat ini. Jus jeruk dapat mengurangi penyerapan obat.
- Ikuti instruksi dokter dengan cermat tentang pola makan. Hal ini karena obat Warfarin bekerja paling efektif ketika mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin K setiap hari. Makanan bervitamin K adalah asparagus, brokoli, kubis, sayuran berdaun hijau dan minyak sayur tertentu.
Petunjuk Penyimpanan Obat Warfarin
Perhatikan petunjuk penyimpanan obat pada kemasan untuk menghindari kerusakan dan mencegah penurunan fungsi obat. Berikut petunjuk penyimpanan obat yang harus diperhatikan:
- Simpanlah obat dalam wadah tertutup pada suhu kamar 20-35 derajat Celsius.
- Simpan obat ini dalam wadah aslinya dan tertutup rapat.
- Jauhkan obat dari panas, lembap, dan cahaya matahari langsung, serta jauhkan dari titik beku.
- Jauhkan obat dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Jangan menyimpan obat kedaluwarsa atau ketika obat sudah tidak lagi dibutuhkan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker tentang cara membuang obat yang tidak digunakan lagi dengan benar.
Efek Samping Obat Warfarin
Seperti obat lain pada umumnya, obat ini dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan. Meski begitu, tidak semua efek samping dapat terjadi.
Efek samping obat Warfarin biasanya terkait dengan perdarahan abnormal. Kemungkinan efek samping umum terjadi termasuk berikut ini:
- Memar tanpa sebab yang jelas.
- Mimisan.
- Gusi berdarah.
- Pendarahan dari luka.
- Menstruasi lebih berat dari biasanya atau perdarahan vagina.
- Urine berwarna merah muda atau cokelat.
- Feses berwarna merah atau hitam.
- Batuk darah.
- Muntah darah atau tampak seperti bubuk kopi.
Selain itu, segera hubungi dokter jika Anda mengalami salah satu dari efek samping serius berikut:
- Kematian jaringan kulit (nekrosis). Kondisi ini terjadi ketika gumpalan darah terbentuk dan menghambat aliran darah. Gejalanya mungkin terasa sakit pada kulit, perubahan warna kulit, atau perubahan suhu tubuh.
- Purple toes syndrome (sindrom jari kaki ungu). Gejalanya ditandai dengan rasa sakit pada kaki, dan jari-jari kaki berwarna ungu atau gelap.
Interaksi Obat Warfarin
Interaksi obat adalah reaksi yang terjadi ketika dua obat atau lebih digunakan berama dengan obat lain tertentu. Efek interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat, yang bisa berbahaya atau mencegah obat bekerja dengan baik. Oleh karena itu, dokter mungkin harus meresepkan obat dengan hati-hati.
Obat Warfarin kemungkinan dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat-obatan berkut:
1. Antikoagulan Lainnya
Risiko perdarahan akan meningkat ketika menggunakan Warfarin dengan antikoagulan lain, termasuk:
- Apixaban
- Edoxaban
- Rivaroxaban
- Dabigatran
2. Obat Antiplatelet
Risiko perdarahan akan meningkat ketika menggunakan Warfarin dengan obat antiplatelet:
- Clopidogrel
- Prasugrel
- Ticagrelor
3. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)
Risiko perdarahan dapat meningkat ketika menggunakan warfarin dengan NSAID:
- Aspirin
- Diklofenak
- Ibuprofen
- Indometasin
- Ketoprofen
- Ketorolak
- Meloxicam
- Nabumetone
- Naproxen
- Oxaprozin
- Piroxicam
4. Antidepresan
Risiko perdarahan dapat meningkat ketika menggunakan warfarin dengan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs):
SSRIs:
- Citalopram
- Escitalopram
- Fluoxetine
- Fluvoxamine
- Paroxetine
- Sertraline
- Vilazodone
- Vortioxetine
SNRIs:
- Duloxetine
- Venlafaxine
5. Antibiotik dan Antijamur
Beberapa antibiotik dan antijamur dapat mengubah cara kerja obat Warfarin dalam tubuh. Dokter mungkin akan memantau lebih cermat ketika pasien memulai atau menghentikan minum obat antibiotik atau antijamur.
Antibiotik:
- Makrolida (azitromisin, klaritromisin, dan eritromisin)
- Sulfamethoxazole/trimethoprim
Obat antijamur azole:
- Flukonazol
- Itrakonazol
- Ketoconazole
- Posaconazole
- Voriconazol
6 Produk Herbal
Beberapa produk herbal juga dapat meningkatkan efek Warfarin, termasuk bawang putih dan ginkgo biloba. Sementara produk herbal lainnya yang dapat mengurangi efek obat ini dan meningkatkan risiko pembekuan darah adalah ginseng.
Pastikanlah untuk memberi tahu dokter tentang semua obat yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen atau obat herbal. Hal ini untuk mencari tahu bagaimana obat dapat berinteraksi dengan sesuatu yang sedang digunakan, untuk itu konsultasikan dengan dokter atau apoteker.
Peringatan dan Perhatian Obat Warfarin
Sebelum menggunakan obat, ada sejumlah hal yang menjadi peringatan dan perhatian. Orang dengan kondisi tertentu tidak disarankan menggunakan obat Warfarin, antara lain:
- Alergi yang parah. Gejalanya ditandai dengan kesulitan bernapas, pembengkakan tenggorokan atau lidah, gatal-gatal.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Memiliki riwayat perdarahan gastrointestinal; perdarahan lambung atau usus.
- Penyakit jantung atau stroke.
- Tekanan darah rendah (hipotensi) atau kanker.
- Pernah mengalami trauma pada kepala.
- Penyakit ginjal.
Selain itu, berikut ini peringatan dan perhatian lainnya yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan Warfarin:
- Obat ini juga menjadi peringatan dan perhatian Penggunaan obat ini harus berhati-hati pada orang dengan kondisi tertentu, termasuk wanita hamil, ibu menyusui, manula di atas usia 60 tahun, dan anak di bawah 18 tahun.
- Jangan mengonsumsi warfarin jika Anda rentan mengalami pendarahan karena kondisi medis tertentu, jika akan menjalani operasi, atau jika memerlukan spinal tap atau epidural.
- Tidak boleh mengonsumsi obat ini jika Anda rentan mengalami pendarahan karena kondisi medis, seperti: kelainan sel darah, tukak atau pendarahan di lambung, usus, paru-paru, atau saluran kemih, pendarahan di otak, atau infeksi pada lapisan jantung.
Harga Obat Warfarin
Obat ini bisa diperoleh di apotek dan toko obat, baik secara online maupun offline. Harga obat Warfarin bervariasi tergantung pada lokasi daerah, jenis apotek, dan lainnya. Biasanya obat ini dijual dengan kisaran harga antara Rp150.000 hingga Rp350.000 per boks yang berisi 100 tablet.
Demikian ulasan lengkap mengenai Warfarin, obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah pembekuan darah. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.
- Drugs. Warfarin. https://www.drugs.com/warfarin.html#warnings (Diakses pada 6 September 2024)
- Mayo Clinic. Warfarin side effects: Watch for interactions. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/deep-vein-thrombosis/in-depth/warfarin-side-effects/art-20047592 (Diakses pada 6 September 2024)
- Medline Plus. Warfarin. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682277.html (Diakses pada 6 September 2024)
- WebMD. Warfarin SODIUM – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3949/warfarin-oral/details (Diakses pada 6 September 2024)