Terbit: 6 September 2024 | Diperbarui: 9 September 2024
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Tamsulosin adalah obat untuk meredakan gejala hiperplasia prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH). Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping dan informasi lainnya berikut.

Tamsulosin: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Tamsulosin

Nama Obat Tamsulosin
Kandungan Obat Tamsulosin
Kelas Terapi Obat Alpha-blocker
Kategori Obat keras
Tingkat Keamanan obat untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B.  Studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil mengenai penggunaan obat ini. 

Obat ini belum diketahui apakah dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. 

Secara umum, obat ini tidak diperuntukan bagi wanita.

Fungsi Obat Meredakan gejala BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) atau pembesaran prostat jinak
Dikonsumsi oleh  Dewasa
Kontraindikasi
  • Hipersensitif
  • Memiliki glaukoma
  • Wanita dan anak-anak
  • Gangguan ginjal atau hari parah
Sediaan Obat Kapsul, tablet pelepasan lambat

Tamsulosin Obat Apa? 

Tamsulosin adalah obat alpha-blocker yang digunakan untuk memudahkan buang air kecil pada pria yang mengalami hiperplasia prostat jinak atau benign prostatic hyperplasia (BPH).

Cara kerja obat ini adalah dengan melemaskan otot-otot di prostat dan leher kemih sehingga memudahkan buang air kecil.

Namun perlu untuk diketahui bahwa obat Tamsulosin tidak diindikasikan menyembuhkan atau mengecilkan ukuran prostat yang sudah membesar. 

Fungsi Tamsulosin

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, fungsi obat Tamsulosin adalah untuk meredakan gejala hiperplasia prostat jinak. BPH adalah kondisi di mana kelenjar prostat mengalami pembengkakan tipe jinak akibat pembesaran otot karena faktor usia.

BPH dapat menimbulkan gejala seperti kesulitan buang air kecil, ketidaknyamanan setelah buang air kecil, aliran kemih yang lemah, hingga rasa sakit ketika berkemih. Obat ini berguna untuk membantu individu dengan BPH agar dapat berkemih dengan lebih lancar. 

Dosis Penggunaan Obat Tamsulosin

Obat Tamsulosin tersedia dalam sediaan oral bentuk kapsul, tablet, tablet salut selaput, dan tablet lepas lambat. Setiap bentuk kemungkinan memiliki dosis yang berbeda. Berikut dosis Tamsulosin yang umum diberikan: 

  • Dewasa: 400 mcg/hari.

Dosis di atas adalah aturan dosis yang lazim diberikan. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.

Cara Menggunakan Obat Tamsulosin

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Tamsulosin yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri. 
  • Sediaan kapsul dikonsumsi bersama makanan atau lebih tepatnya dikonsumsi 30 menit setelah makan, sedangkan tablet pelepasan lambat dapat dikonsumsi bersama maupun tidak bersama dengan makanan.
  • Telan kapsul dan tablet secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan membelah, membuka, atau menghancurkan obat. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya.Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Jika tidak sengaja mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.
  • Simpan obat di tempat kering dan terhindar dari paparan sinar matahari. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Tamsulosin ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap obat Tamsulosin. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit hati atau ginjal, riwayat kanker prostat, tekanan darah rendah, atau alergi terhadap obat sulfa. 
  • Obat ini dapat mempengaruhi pupil sebelum operasi katarak. Beri tahu dokter bedah mata Anda apabila Anda mengonsumsi obat ini sebelum melakukan operasi katarak.
  • Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berat setelah menggunakan obat ini. Obat ini dapat menyebabkan pingsan pada beberapa orang. 
  • Obat ini tidak untuk digunakan oleh wanita, tapi diperkirakan obat ini tidak membahayakan janin.
  • Obat ini hanya boleh digunakan oleh pria dengan usia di atas 18 tahun. 

Interaksi Obat Tamsulosin

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat Tamsulosin digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Berikut ini adalah interaksi obat yang dapat terjadi jika Tamsulosin  digunakan bersama obat lain: 

  • Meningkatkan konsentrasi serum bila digunakan bersama dengan CYP3A4 inhibitor lemah atau kuat (cimetidine, ketoconazole), dan CYP2D6 inhibitor kuat (paroxetine).
  • Penurunan kadar plasma ketika digunakan bersama furosemide.
  • Peningkatan elimination rate ketika digunakan bersama diclofenac dan warfarin.
  • Dapat menurunkan tekanan darah jika digunakan bersama dengan PDE5 inhibitor.
  • Dapat meningkatkan tekanan antihipertensi jika digunakan bersama alpha-blocker lainnya.

Selain daftar obat di atas, kemungkinan masih ada jenis obat lainnya yang tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat Tamsulosin. Konsultasi dengan dokter diperlukan sebelum mengambil tindakan apa pun. 

Konsumsi alkohol atau makanan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat. Diskusikan dengan dokter tentang makanan atau minuman yang tidak boleh dikonsumsi ketika menggunakan obat ini.

Efek Samping Tamsulosin

Setiap jenis obat berpotensi untuk menyebabkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah efek samping obat Tamsulosin: 

  • Mual
  • Pusing
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Mengantuk
  • Lelah
  • Nyeri dada
  • Ejakulasi abnormal dan penurunan jumlah air mani 
  • Sakit punggung
  • Penglihatan kabur
  • Masalah gigi
  • Gejala flu
  • Insomnia
  • Penurunan gairah seksual
  • Tekanan darah rendah 

Kondisi-kondisi di atas merupakan efek samping ringan yang dapat mereda seiring waktu. Tetapi, apabila efek samping tidak kunjung membaik atau Anda menemukan gejala seperti berikut, segera temui dokter. 

  • Reaksi alergi (gatal-gatal; sulit bernapas; pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan)
  • Pusing atau perasaan seperti akan pingsan
  • Ereksi penis yang menyakitkan atau ereksi yang berlangsung selama 4 jam atau lebih
  • Reaksi kulit yang parah. 

 

  1. Anonim. 2023. Tamsulosin. https://www.drugs.com/tamsulosin.html. (Diakses pada 10 Januari 2024).
  2. Anonim. Tamsulosin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tamsulosin?mtype=generic. (Diakses pada 10 Januari 2024).
  3. NHS UK. About tamsulosin. https://www.nhs.uk/medicines/tamsulosin/about-tamsulosin/. (Diakses pada 10 Januari 2024). 
  4. Anonim. Tamsulosin (Oral Route).https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/tamsulosin-oral-route/side-effects (Diakses pada 10 Januari 2024).
  5. Bailey George, Vaughan Lisa, Et al. Perinatal Outcomes with Tamsulosin Therapy for Symptomatic Urolithiasis. https://www.auajournals.org/doi/abs/10.1016/j.juro.2015.06.097. (Diakses pada 10 Januari 2024)
  6. Anonim. Pregnancy, breastfeeding and fertility while taking tamsulosin. https://www.nhs.uk/medicines/tamsulosin/pregnancy-breastfeeding-and-fertility-while-taking-tamsulosin/. (Diakses pada 10 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi