Terbit: 12 August 2024 | Diperbarui: 14 August 2024
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Ramipril adalah obat untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi). Obat ini juga digunakan sebagai pengobatan stroke dan penyakit jantung. Ketahui lebih dalam, mulai dari kegunaan, dosis, hingga efek sampingnya di bawah ini. 

Ramipril: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Ramipril Obat Apa? 

Ramipril adalah obat dari kelas ACE (angiotensin converting enzyme) inhibitor. Obat ini bekerja menurunkan tekanan darah dengan cara merelaksasi pembuluh darah sehingga tekanan pada jantung berkurang dan tekanan darah dapat menurun. 

Ramipril tergolong obat resep, sehingga penggunaan obat ini tidak boleh sembarang dan harus sesuai dengan anjuran dokter.

Manfaat Ramipril

Secara umum manfaat Ramipril adalah untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Obat ini juga dapat digunakan untuk beberapa kondisi medis lainnya. Berikut adalah manfaat obat ini:

  • Mengatasi hipertensi ringan hingga sedang
  • Pengobatan tambahan untuk gagal jantung kongestif
  • Perawatan pada pasien gagal jantung setelah infark miokard (serangan jantung)
  • Pencegahan untuk infark miokard, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya. 

Selain kondisi di atas, obat ini mungkin digunakan untuk indikasi lain terkait tekanan darah tinggi yang tidak tercantum dalam informasi ini. Bicarakan dengan dokter atau apoteker mengenai fungsi obat. 

Dosis Penggunaan Obat Ramipril 

Obat Ramipril hadir dalam sediaan tablet atau kapsul. Dosis pada setiap orang dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi dan kebutuhannya. Berikut adalah dosis yang lazim diberikan: 

  • Hipertensi: Jika Anda tidak mengonsumsi diuretik, dosis yang disarankan adalah 2,5-20 mg per hari, diberikan dalam 1 atau 2 dosis terbagi. Jika Anda mengonsumsi diuretik, dosis awal yang disarankan adalah 1,25 mg, diberikan 1 kali sehari.
  • Menurunkan risiko serangan jantung dan stroke: 2,5 mg diminum sekali sehari selama 1 minggu. Setelah itu 5 mg, diminum sekali sehari selama 3 minggu. Dosis maksimumnya hingga 10 mg per hari.
  • Gagal jantung setelah serangan jantung: 2,5 mg, diberikan dua kali sehari (totalnya menjadi 5 mg per hari). Jika tekanan darah terlalu rendah, Anda mungkin akan diberikan dosis 1,25 mg, diminum 2 kali sehari. Setelah satu minggu, dokter kemungkinan akan meningkatkan dosis hingga 5 gram, diminum 2 kali sehari. Dosis dapat terus meningkat setiap 3 minggu apabila diperlukan. Dosis maksimumnya adalah 20 mg.

Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan. Dokter dapat mengubah dosis Ramipril sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.

Cara Menggunakan Obat Ramipril 

Obat ini sebaiknya digunakan sesuai dengan aturannya. Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Ramipril yang perlu diketahui: 

  • Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari  dokter atau apoteker yang menangani Anda. 
  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Obat ini dapat digunakan sebelum maupun sesudah makan. 
  • Telan obat dengan benar secara utuh. Jangan membuka atau menghancurkan obat.
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya.Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Jangan mengurangi atau melebihkan dosis obat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu. 
  • Lakukan pemeriksaan berkala selama Anda menjalani pengobatan dengan Ramipril.
  • Simpan obat di tempat yang kering, dalam wadah tertutup dan terhindar dari paparan sinar matahari. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Ramipril, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Ramipril atau komponen lain yang terkandung dalam obat ini. 
  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan riwayat gangguan ginjal, gangguan fungsi hati, kadar sel darah putih rendah, dan diabetes. 
  • Obat ini dapat masuk ke dalam ASI, sehingga sebaiknya tidak digunakan oleh ibu menyusui. Bicarakan dengan dokter jika sedang menyusui. 
  • Obat ini tidak untuk digunakan oleh wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan. Obat ini dapat menyebabkan cacat lahir atau berakibat fatal pada bayi yang belum lahir. Obat ini masuk kategori D menurut FDA, artinya hanya boleh digunakan apabila kondisi mengancam jiwa.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya. 
  • Hindari mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan, sebab obat ini dapat menyebabkan pusing. 

Interaksi Obat Ramipril

Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Ramipril:

  • Kalium klorida
  • Kalium glukonat
  • Kalium bikarbonat
  • Spironolactone
  • Amiloride
  • Triamterene
  • Ibuprofen
  • Diclofenac
  • Hydrochlorothiazide
  • Chlorthalidone
  • Furosemide
  • Bumetanide
  • Metolazone
  • Amiloride
  • Triamterene
  • Sacubitril
  • Obat penurun tekanan darah lainnya

Selain daftar obat di atas, kemungkinan masih ada jenis obat lainnya yang tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat ini. Beri tahu dokter, obat apa saja yang sedang Anda gunakan termasuk obat resep, non resep, hingga herbal. 

Efek Samping Ramipril

Pada kondisi tertentu, setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah efek samping obat Ramipril: 

  • Pusing atau pingsan akibat tekanan darah rendah
  • Batuk
  • Sakit dada
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Kelelahan
  • Reaksi alergi

Efek samping di atas termasuk ke dalam efek samping ringan yang umum terjadi. Umumnya, efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat yang berlebihan, interaksi obat, atau kondisi tertentu dari pasien. 

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

 

  1. Sinha, Sanjai. 2018. Ramipril. https://www.drugs.com/ramipril.html. (Diakses 27 Desember 2023).
  2. University of Illinois-Chicago, Drug Information Group. 2017. Ramipril, Oral Capsule. https://www.healthline.com/health/ramipril-oral-capsule#highlights. (Diakses 27 Desember 2023).
  3. Anonim. Ramipril. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ramipril?mtype=generic. (Diakses pada 27 Desember 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi