Terbit: 27 November 2018 | Diperbarui: 7 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

DokterSehat.Com – Proris obat apa? Proris adalah obat yang dikenal membantu meredakan demam dan gejala penyakit lainnya, seperti nyeri, sakit kepala, atau sakit gigi pada anak-anak. Proris memiliki komposisi berupa Ibuprofen yang memang dikenal sebagai obat untuk demam dan nyeri. Namun, tahukah Anda bagaimana cara kerja, manfaat Proris dan fungsi Proris ini?

Obat Proris Ibuprofen: Fungsi, Komposisi & Cara Kerja

Fungsi Proris Ibuprofen & Manfaat Proris Ibuprofen

Anda telah mengetahui Proris obat apa. Anda juga telah mengetahui bahwa komposisi utama atau bahan aktif yang terkandung dalam Proris adalah Ibuprofen. Ibuprofen adalah derivat propionik yang termasuk golongan OAINS atau NSAID (obat anti infamasi non-steriod) dengan aktivitas analgesik (meredakan nyeri) dan antipiretik (menurunkan demam).

Ketika tubuh meradang (inflamasi), tubuh mengeluarkan zat-zat kimia untuk peradangan, salah satunya adalah prostaglandin, yang terbentuk dengan adanya bantuan enzim yang disebut enzim siklooksigensase (COX) 1 dan COX-2.

Obat ibuprofen bekerja dengan menghambat prostaglandin dengan menghambat enzim COX-1 dan COX-2. Karena itulah, ibuprofen digunakan untuk meredakan peradangan dan menurunkan demam, serta meredakan nyeri.

Selain Proris, berikut ini beberapa merek dagang (paten) yang mengandung obat ibuprofen:

  • Anafen
  • Dofen
  • Dolofen Forte
  • Farsifen
  • Febryn
  • Fenris
  • Iprox
  • Nofena
  • Ostarin
  • Profen
  • Helafen
  • Ribunalm Shelrofen

Fungsi Proris Ibuprofen cukup besar untuk mengobati demam dan nyeri, orang tua terkadang menyiapkan Proris sebagai salah satu persediaan obat di rumah. Ketersediaan Proris di rumah ini dianggap bisa menjadi pertolongan pertama untuk menangani anggota keluarga, terutama anak-anak, yang mengalami demam dan gejala nyeri seperti sakit kepala atau sakit gigi.

Umumnya Proris dapat dibeli secara bebas di apotek atau toko obat terdekat. Namun, tetap saja Anda harus memerhatikan aturan penggunaan obat Proris Ibuprofen ini sesuai dengan petunjuk yang tertera dalam kemasan obat. Memerhatikan aturan penggunaan dan dosis Proris Ibuprofen yang tepat dapat membuat Anda mendapatkan hasil yang maksimal terkait penggunaan obat Proris.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut komposisi Proris Ibuprofen, berikut ini ada informasi terlengkap tentang komposisi Proris Ibuprofen yang perlu untuk Anda ketahui sebelum memutuskan untuk menggunakan obat yang satu ini.

Komposisi Obat Proris Ibuprofen

proris ibuprofen cair

Photo Credit: Hargabaru

  • Ibuprofen tablet 200 mg: Tiap proris tablet mengandung  Ibuprofen 200 mg.
  • Ibuprofen tablet 400 mg: Tiap tablet mengandung  Ibuprofen 400 mg.
  • Ibuprofen sirup: Tiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung  Ibuprofen 100 mg.
  • Ibuprofen forte sirup: Tiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung Ibuprofen 200 mg.
  • Ibuprofen suppositoria: Tiap suppositoria mengandung  Ibuprofen 125 mg.
  • Ibuprofen intravena: Tiap ml cairannya mengandung Ibuprofen 100 mg, diberikan melalui infus.

Cara Kerja Obat Proris Ibuprofen

Pemberian obat ibuprofen dalam bentuk oral diabsorbsi dengan cepat, berikatan dengan protein plasma dan kadar puncak dalam plasma tercapai 1-2 jam setelah pemberian. Pada ibuprofen oral (minum), adanya makanan akan memperlambat absorbsi, tetapi tidak mengurangi jumlah yang diabsorbsi.

Metabolisme terjadi di hati dengan waktu paruh 1,8-2 jam. Ekskresi bersama urine dalam bentuk utuh dan metabolit inaktif akan sempurna dalam 24 jam.

Telah diketahui bahwa Proris Ibuprofen adalah obat yang bermanfaat untuk menangani demam dan nyeri. Tentu saja, untuk merk obta Proris sendiri, obat ini lebih dikenal sebagai obat demam yang diberikan khususnya kepada anak-anak.

Jika Anda ingin menerapkan konsumsi obat Proris pada anak-anak Anda ketika mereka mengalami demam, sangat penting untuk Anda memerhatikan dosis Proris Ibuprofen sesuai dengan berat badan anak Anda. Mulailah dengan memberikan dosis terendah dan lihat perkembangan kondisi kesehatan anak.

Selain itu, Anda juga perlu ingat bahwa penggunaan obat Proris Ibuprofen sebaiknya tidak dilakukan secara terus-menerus dalam jangka panjang. Konsumsi obat Proris Ibuprofen selama 3 hari dan lihat apakah ada perubahan pada perkembangan kondisi kesehatan. Apabila tidak ada perkembangan pada kondisi kesehatan pasien, dalam artian demamnya semakin memburuk atau rasa nyeri yang dialami tidak kunjung hilang setelah mengonsumsi obat, Anda perlu untuk memeriksakan pasien ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat agar kondisi kesehatan segera membaik.

Meskipun obat Proris lebih cenderung diberikan untuk mengobati demam dan nyeri pada anak, sebenarnya obat Proris Ibuprofen ini dapat pula diberikan kepada orang dewasa. Untuk orang dewasa yang mengalami demam, nyeri, sakit kepala, maupun sakit gigi, penggunaan obat Ibuprofen yang sesuai dengan anjuran konsumsi obat dapat membantu kesembuhan untuk penyakit yang diderita.

Penggunaan obat Proris Ibuprofen untuk dewasa tentunya harus disesuaikan dengan gejala yang timbul dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Agar kondisi demam dan nyeri yang dialami tidak menjadi semakin memburuk, konsumsi obat ini perlu untuk dibarengi dengan istirahat yang cukup, menjaga asupan pola makan dan konsumsi air putih, serta hindari stres atau pekerjaan yang berat untuk sementara waktu.

Interaksi Proris Ibuprofen dengan Obat Lain

Kadang-kadang, satu obat dapat mengganggu efek dari yang lain. Ini dikenal sebagai interaksi obat.

Obat-obatan yang mungkin berinteraksi dengan obat Ibuprofen termasuk:

1. Obat antihipertensi

Obat-obatan yang digunakan untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi. Ibuprofen kadang-kadang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah jika digunakan bersama antihipertensi.

2. Anti-inflamasi penghilang rasa sakit

Ibuprofen tidak boleh digunakan dengan diklofenak (Voltarol), indometasin, atau naproxen karena ada peningkatan risiko pendarahan perut. Ibuprofen seharusnya tidak diperlukan dengan obat-obatan ini, karena mereka sudah penghilang rasa sakit.

3. Aspirin

Ibuprofen dan aspirin secara bersamaan meningkatkan risiko perdarahan lambung. Pasien yang mengonsumsi aspirin dosis rendah untuk pengenceran darah seharusnya tidak mengambil Ibuprofen karena efek pengencer darah akan berkurang.

4. Digoxin

Ini sering digunakan untuk mengobati fibrilasi atrium. Obat Ibuprofen dan digoxin bersama-sama dapat meningkatkan tingkat tekanan darah.

5. Lithium

Obat ini digunakan untuk beberapa gangguan mental. Ibuprofen dapat membuat lebih sulit bagi tubuh untuk menghilangkan lithium, menghasilkan tingkat lithium yang berpotensi berbahaya di dalam tubuh.

6. Methotrexate

Ini digunakan untuk mengobati kanker dan beberapa penyakit auto-imun. Ibuprofen dapat membuat lebih sulit bagi tubuh untuk menghilangkan methotrexate. Tingkat metotreksat yang berpotensi berbahaya dapat menumpuk di dalam tubuh.

7. Tacrolimus

Obat ini terutama digunakan setelah transplantasi organ, untuk menghentikan sistem kekebalan tubuh menolak organ baru. Obat Ibuprofen dengan tacrolimus dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

8. Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)

Jenis obat antidepresan, seperti citalopram, fluoxetine, paroxetine dan sertraline, yang digunakan dengan Ibuprofen dapat meningkatkan risiko pendarahan.

9. Warfarin

Obat antikoagulan atau pengencer darah, yang menghentikan darah dari pembekuan. Obat Ibuprofen yang diminum dengan warfarin dapat mengurangi efek antikoagulan obat.

Siapa pun yang menggunakan obat-obatan ini atau lainnya harus bertanya kepada dokter atau apoteker, apakah aman untuk menggunakan ibuprofen.

Selama pengguna mematuhi panduan, Ibuprofen dapat digunakan dengan aman di sejumlah pengaturan. Itu bukan pembentuk kebiasaan atau kecanduan.

Efek samping yang parah biasanya hanya terjadi dengan penggunaan jangka panjang.

Dalam menghadapi epidemi overdosis opioid saat ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendesak dokter dan pasien untuk mempertimbangkan obat non-opioid, seperti Ibuprofen, sebelum beralih ke opioid sebagai pengobatan untuk nyeri.

Efek Samping Proris bagi Ibu Hamil

Obat proris ibuprofen adalah obat pilihan pertama karena memiliki efek samping yang lebih ringan. Berikut ini efek samping Proris Ibuprofen:

  1. Efek samping Proris Ibuprofen relatif ringan, di antaranya sakit kepala, gelisah dan muntah.
  2. Diare, muntah darah, hematuria, penglihatan kabur, ruam kulit, gatal dan bengkak.
  3. Meningkatkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi, serangan jantung, dan stroke bila digunakan terus menurus dan dosis lebih tinggi.
  4. Kulit lebih sensitif terpapar cahaya namun efeknya paling lemah di antara NSAID lainnya. Sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik, yang dapat berakibat fatal, selama pemakaian NSAID termasuk Proris Ibuprofen meskipun sangat jarang. Pengobatan harus dihentikan jika gejala seperti ruam atau timbulnya hipersensitivitas.
  5. NSAID termasuk Proris Ibuprofen dapat menyebabkan gangguan saluran gastrointestinal, di antaranya perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus. Efek samping meningkat bila penggunaan dalam dosis tinggi dan waktu yang lama, pada pasien merokok dan minum minuman beralkohol.
  6. Penyakit kuning dan hepatitis, bisa terjadi pada dosis tinggi dan penggunaan yang lama.

Bila Anda masih penasaran dengan obat Proris Ibuprofen ini, Anda dapat membaca informasi selengkapnya pada halaman selanjutnya.

Obat Proris Ibuprofen – Halaman Selanjutnya: 1  2  3


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi