Terbit: 27 May 2016 | Diperbarui: 7 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Prednisone obat apa? Obat Prednisone adalah obat yang digunakan untuk mengatasi peradangan akibat kondisi gangguan kesehatan tertentu, misalnya seperti kondisi gangguan darah, kondisi gangguan sistem kekebalan tubuh, penyakit arthritis, bahkan untuk penderita kanker.

Obat Prednisone: Dosis & Indikasi untuk Dewasa

Obat Prednisone adalah obat yang digunakan yang dimasukkan dalam golongan obat kortikosteroid. Fungsi Prednisone adalah untuk mengurangi terjadinya peradangan atau pembengkakan yang disebabkan karena berbagai gangguan kesehatan seperti yang telah disebutkan. Dengan adanya pengurangan radang atau pembengkakan, diharapkan penderita tidak mengalami rasa sakit yang berlebihan akibat adanya kondisi gangguan kesehatan yang diderita.

Fungsi Prednisone untuk mengurangi radang atau pembengkakan berhubungan erat dengan cara kerjanya untuk mengurangi reaksi tubuh terhadap gejala gangguan kesehatan yang tengah diderita. Meskipun manfaat Prednisone cukup besar untuk dapat mengurangi peradangan atau pembengkakan yang menyiksa, Anda tetap harus cermat dalam mengonsumsi obat Prednisone ini.

Kini Anda telah mengetahui Prednisone obat apa. Cari tahu lebih jauh tentang komposisi Prednisone, dosis Prednisone, dan informasi lainnya sebelum Anda memutuskan untuk mengonsumsi obat ini.

Jika Anda penasaran dengan informasi lebih lanjut tentang Prednisone obat apa, Anda bisa menyimak informasinya di bawah ini.

Nama: Prednisone
Nama dagang: Deltasone, Rayos, Prednisone Intensol, Sterapred, Sterapred DS
Kelas: Kortikosteroid
Obat lain dalam kelas kortikosteroid: Betamethasone, Kortison, Dexamethasone, Hidrokortison, Metilprednisolon, Prednisolon, Triamcinolone

Prednisone adalah obat corticosteroid buatan yang digunakan sebagai imunosupresan. Prednisone digunakan untuk mengobati beberapa jenis penyakit peradangan, penyakit autoimun, dan beberapa jenis kanker (memiliki efek samping yang tidak diinginkan)

Dosis dan Indikasi untuk Dewasa

Kondisi Responsif glukokortikoid

  • 5-60 mg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 6-12 jam
  • Pertimbangan dosis
    • Ketika mengkonversi dari immediate-release menjadi bentuk pelepasan-tertunda (delayed-release), diketahui bahwa formulasi tertunda memakan waktu sekitar 4 jam untuk melepaskan zat aktif
    • Perhatikan bahwa obat steroid (steroid eksogen) menekan aktivitas korteks adrenal setidaknya selama aktivitas korteks adrenal alami maksimal (jam 4:00 – 08:00)

Asma akut
40-60 mg/hari PO di dosis tunggal atau dibagi setiap 12 jam untuk 3-10 hari

Arteritis sel raksasa
40-60 mg PO setiap hari (1-2 tahun pengobatan)

Trombositopei Idiopatik Purpura
1-2 mg/kg/hari PO

Cara Pengurangan dosis (tapering)

  • Hari 1: 10 mg PO sebelum sarapan, 5 mg setelah makan siang dan setelah makan malam, dan 10 mg pada waktu tidur
  • Hari 2: 5 mg PO sebelum sarapan, setelah makan siang, dan setelah makan malam dan 10 mg pada waktu tidur
  • Hari 3: 5 mg PO sebelum sarapan, setelah makan siang, setelah makan malam, dan pada waktu tidur
  • Hari 4: 5 mg PO sebelum sarapan, setelah makan siang, dan sebelum tidur
  • Hari 5: 5 mg PO sebelum sarapan dan sebelum tidur
  • Hari 6: 5 mg PO sebelum sarapan

Radang sendi/Rhematoid artritis

  • Rilis-segera : <10 mg/hari PO ditambahkan bersama dengan obat antirematik (DMARDs)
  • Rilis-tertunda: 5 mg/hari PO awalnya; dosis pemeliharaan: dosis terendah yang dapat mempertahankan respon klinis; dapat diambil pada waktu tidur untuk mengurangi kekakuan pagi dengan rheumatoid arthritis

Penyakit paru yang berat/Tuberkulosis ekstrapulmonar
40-60 mg/hari PO, pengurangan dosis sampai 4-8 minggu sampai akhirnya dihentikan

Pneumonia Pneumocystis (carinii) jiroveci pada Pasien AIDS
40 mg PO setiap 12 jam selama 5 hari, kemudian 40 mg PO setiap 24 jam selama 5 hari, kemudian 20 mg setiap 24 jam selama 11 hari

Penyakit Crohn
40-60 mg PO setiap hari sampai berat badan kembali normal (biasanya 7-28 hari)

Hepatitis autoimun
60 mg PO setiap hari selama 1 minggu; KEMUDIAN 40 mg setiap hari selama 1 minggu; KEMUDIAN 30 mg setiap hari selama 2 minggu; diikuti 20 mg setiap hari ; berikan setengah dosis ini jika diberikan sebagai kombinasi dengan azathioprine

Pemberian

  • Konsumsi dengan makanan atau snack
  • Glukokortikoid dosis tinggi dapat menyebabkan insomnia; formulasi rilis-segera biasanya diberikan di pagi hari bertepatan dengan ritme sirkadian
  • Formulasi rilis-tertunda memakan waktu sekitar 4 jam untuk melepaskan zat aktif; dengan demikian, dengan formulasi ini, perhitungkan waktu farmakokinetiknya dan penyakit atau kondisi pasien (misalnya, dapat diambil pada waktu tidur untuk mengurangi kekakuan pagi hari pada rematoid artritis)

Manfaat Prednisone memang cukup besar untuk mengurangi rasa sakit akibat peradangan dan pembengkakan yang disebabkan karena terjadi gangguan kesehatan tertentu. Namun, perlu Anda ingat bahwa konsumsi obat ini harus berada di bawah pengawasan dokter.

Anda tidak diperkenankan untuk menambah dosis Prednisone atau mengurangi dosisnya secara mendadak tanpa sepengetahuan dokter. Konsultasikan dengan dokter Anda kapan Anda harus mengonsumsi obat Prednisone dan kapan sebaiknya Anda menghentikan pengobatan. Dosis Prednisone yang tergantung di informasi penggunaan obat ini hanya dosis umum yang sering digunakan. Tetap konsultasikan dengan dokter Anda tentang dosis obat yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, karena dokter tentunya akan menyesuaikan dosis obat dengan kondisi masing-masing pasien.

Jika Anda masih penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang obat Prednisone, Anda bisa membaca informasi obat ini pada halaman selanjutnya.

Prednisone – Halaman Selanjutnya :   1   2   3   4

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi