Terbit: 27 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Obat apa yang Anda siapkan di rumah untuk berjaga-jaga jika anak kesayangan Anda mengalami demam dan nyeri? Anak-anak memang cukup rentan mengalami demam dan nyeri jika terjadi infeksi atau daya tubuhnya sedang menurun. Maka dari itu, orang tua tentunya perlu untuk menyiapkan obat penurun demam dan pereda nyeri di rumah untuk berjaga-jaga. Salah satu obat yang sering dipilih untuk disediakan di rumah adalah obat Paracetamol. Apakah Anda sudah mengetahui Paracetamol obat apa? Obat Paracetamol adalah obat anti nyeri (analgesik) dan penurun demam (antipiretik).

Paracetamol untuk Anak – Dosis, Indikasi, Kontraindikasi, & Efek Samping

Pada dasarnya, obat Paracetamol adalah obat yang cukup mudah untuk ditemukan di pasaran. Anda bisa menemukan obat Paracetamol untuk anak di apotek atau toko obat terdekat. Banyak orang tua yang memilih menyediakan obat Paracetamol untuk anak mereka dengan alasan obat ini efektif untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri, termasuk jika anak-anak sedang mengalami sakit kepala atau sakit gigi.

Komposisi Paracetamol adalah paracetamol. Fungsi Paracetamol sebagai analgesik dan antipiretik ini dianggap memberikan manfaat besar untuk menyembuhkan demam dan meredakan nyeri pada anak. Lagipula, obat Paracetamol adalah obat yang tidak memiliki efek samping serius jika digunakan sesuai anjuran dan dosis.

Yang perlu diingat ketika memberikan obat Paracetamol kepada anak adalah membaca ketentuan penggunaan obat atau petunjuk aturan pakai yang berada pada kemasan obat tersebut. Menggunakan obat sesuai dengan cara pemakaian yang benar akan membantu tubuh mendapatkan manfaat obat secara maksimal.

Nama: Paracetamol atau Acetaminophen
Merk terkenal: Panadol
Nama generik: Asetaminofen, Parasetamol
Sediaan:

  • Tablet 325 mg, 500 mg
  • Kaplet: 325 mg, 500 mg, 650 mg
  • Kapsul: 500 mg
  • Sirup oral (diminum) atau sediaan cair: 160 mg per 5 ml

Penggunaan dan Dosis Paracetamol

Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang (mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, sakit punggung, osteoartritis, atau nyeri karena flu dan batuk) dan untuk menurunkan panas.

Untuk analgesik (pereda nyeri) dan demam pada Anak:
Dosis berdasarkan berat badan jika usia <12 tahun: 10-15 mg/kg/dosis pemberian tiap 4-6 jam, tidak melebihi 5 kali pemberian dosis dalam 24 jam

Dosis tetap:

  • <6 tahun: tanya dokter
  • 6-12 tahun: 325 mg per oral setiap 4 – 6 jam, tidak melebihi 1625 mg/hari dan tidak melebihi 5 hari pemberian kecuali diresepkan langsung oleh dokter
  • >12 tahun:
    • Jika ingin efek biasa: obat diberikan 325 – 650 mg per oral atau per rectal (via dubur) setiap 4 jam bila perlu, jangan melebihi dosis 3250 mg/hari; dan di bawah pengawasan profesional kesehatan, dengan dosis harian maksimal sampai dengan 4 g/hari
    • Jika ingin efek ekstra: 1000 mg per oral setial 6 – 8 jam jika perlu, jangan melebihi 3000 mg/hari, di bawah pengawasan profesional kesehatan, dosis harian maksimal sampai 4 g/hari

Cara penggunaan Obat Paracetamol

Obat diminum langsung secara peroral (ditelan). Ikuti semua petunjuk produk. Jika Anda tidak yakin dengan informasi yang tercantum di penggunaan, konsultasikan dengan dokter atau ahli farmasi.

Peringatan:
Keterlibatan ginjal
Kerja obat yang lebih lama dan penurunan dosis dapat diguakan pada pasien dengan gangguan ginjal berat (dengan kadar CrCl <30 mL/menit)

Keterlibatan hati
Hati-hati penggunaan asetaminofen pada pasien dengan penyakit hati

Efek samping

  • Frekuensi tidak dapat ditentukan
  • Angioedema
  • Disorientasi
  • Bingung
  • Kemerahan makulopapuler pruritik pada kulit
  • Ruam
  • Hiperamonemia
  • Sindrom Stevens Johnson (SSJ)
  • Nekrolisis epidermal toksik (NET)
  • Urtikaria
  • Perdarahan gastrointestinal
  • Edema laring
  • Agranulositosis
  • Leukopenia
  • Netropenia
  • Pansitopenia
  • Trombositopenia
  • Trombositopeni purpura
  • Hepatotoksisitas
  • Gagal hepar
  • Nefrotoksisitas
  • Pneumonitis
  • Anafilaktoid

Penggunaan obat pada ibu hamil

Obat dapat melewati plasenta, namun aman pada setiap fase kehamilan jika digunakan dalam jangka pendek. Keamanan untuk kehamilan: Kategori B.

Jenis kategori obat untuk kehamilan:

  • Kategori A: Secara umum dapat diterima, telah melalui penelitian pada wanita-wanita hamil, dan menunjukkan tidak ada bukti kerusakan janin
  • Kategori B: Mungkin dapat diterima oleh wanita hamil, telah melalui penelitian pada hewan coba namun belum ada bukti penelitian langsung pada manusia.
  • Kategori C: Digunakan dengan hati-hati. Penelitian pada hewan coba menunjukkan risiko dan belum ada penelitian langsung pada manusia
  • Kategori D: Digunakan jika memang tidak ada obat lain yang dapat digunakan, dan dalam kondisi mengancam jiwa.
  • Kategori X: Jangan digunakan pada kehamilan.
  • Kategori NA: Tidak ada informasi

Pada ibu menyusui
Aman untuk ibu menyusui, meskipun obat dapat keluar melalui ASI.

Obat Paracetamol adalah obat yang banyak ditemukan di apotek dan toko obat. Pembelian obat ini juga banyak yang dapat dilakukan secara bebas tanpa harus menggunakan resep dokter. Namun, perlu Anda ingat bahwa penggunaan dosis Paracetamol terbaik untuk meredakan demam dan nyeri yang dialami oleh anak harus disesuaikan dengan anjuran dosis dan cara pakai yang ada pada kemasan.

Jika anak Anda harus menggunakan obat Paracetamol dalam jangka panjang karena kondisi demam atau nyeri tidak kunjung membaik, lebih baik konsultasikan penggunaan obat ini pada dokter untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi