Terbit: 11 September 2024 | Diperbarui: 12 September 2024
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Papaverine adalah obat untuk mengatasi gejala kram pada otot-otot polos. Ketahui lebih lanjut obat ini mulai dari fungsi, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut ini. 

Papaverine: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Papaverine

Nama obat Papaverine
Golongan obat  Vasodilator
 Kategori obat Obat keras
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA C
Fungsi obat  Mengatasi kejang
Kontraindikasi obat
  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Fibrosis
  • Penyakit Peyronie
  • Myeloma
  • Leukemia
Dosis obat Sesuai petunjuk dokter
Sediaan obat Cairan suntik dan tablet oral

Papaverine Obat Apa? 

Papaverine adalah obat untuk membantu mengatasi otot-otot polos yang kram atau kontraksi terlalu lama. Otot polos ini ada pada sejumlah organ tubuh seperti kandung kemih, usus, dan lambung.

Obat Papaverine bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah sehingga otot yang tegang akan melemas dan gejala kejang pun mereda. 

Papaverine kerap difungsikan untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi pada pria. 

Fungsi Obat Papaverine

Papaverine adalah obat vasodilator yang fungsi utamanya adalah untuk mengatasi kram pada otot polos. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan fungsinya. Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan berujung pada reaksi tubuh yang bisa saja berbahaya.

Selain kondisi di atas, Papaverine mungkin digunakan untuk indikasi penyakit yang tidak tercantum dalam informasi ini. Bicarakan dengan dokter untuk mengetahui fungsi obat. 

Dosis Penggunaan Obat Papaverine

Papaverine masuk ke dalam kategori obat keras, sehingga memerlukan resep dokter untuk menggunakannya. Obat ini tersedia dalam bentuk cairan injeksi (suntik) dan tablet oral. 

Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui. 

  • Cairan suntik: 30-65 mg diberikan selama 1-2 menit, tiap 3 jam sekali.
  • Tablet oral: 100-300 mg, 3-5 kali dalam sehari. 

Dosis obat bisa saja berbeda, tergantung dari keputusan dokter dengan memperhatikan kondisi. Pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan dosis dari dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dosis bisa saja menimbulkan reaksi tubuh yang berbahaya. 

Cara Menggunakan Obat Papaverine

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Papaverine yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri. 
  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan oleh dokter. 
  • Bila obat dalam sediaan injeksi, obat hanya diberikan oleh tenaga medis profesional atau yang diberi wewenang oleh dokter. 
  • Bila obat dalam sediaan tablet, telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan membelah atau menghancurkan obat. 
  • Imbangi penggunaan obat dengan minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup. 
  • Apabila dalam kurun waktu beberapa minggu (penggunaan maksimal) kondisi Anda tidak juga membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mencari tahu penyebab serta langkah media apa yang selanjutnya harus diambil. 
  • Simpan obat di suhu ruang, dalam wadah tertutup, dan terhindar dari paparan sinar matahari. 
  • Jauhi dari jangkauan anak-anak. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Papaverine ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Papaverine. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat hipertensi, hipotensi, glaukoma,  angina, atau gangguan irama jantung. 
  • Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak konsentrasi setelah menggunakan Papaverin. Obat ini dapat menyebabkan pusing pada beberapa orang. 
  • Diskusikan pada dokter bila sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. 

Tingkat Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat ini menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori C untuk tingkat keamanan penggunaan bagi wanita hamil dan menyusui. Kategori C merujuk pada jenis obat-obatan yang berdasarkan penelitian dengan objek hewan, terbukti berisiko.

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Oleh karena itu, Anda yang sedang hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Interaksi Obat Papaverin

Penggunaan obat Nicardipine secara bersamaan dengan obat-obatan tertentu lainnya dapat meningkatkan terjadinya interaksi obat. Obat-obatan yang berinteraksi dengan papaverine antara lain sebagai berikut:

  • Morfin
  • Levodopa
  • Alprostadil
  • Phentolamine
  • Warfarin
  • Heparin

Selain obat-obatan tersebut, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. 

Sampaikan pada apoteker atau dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut maupun obat-obatan lainnya agar bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Efek Samping Papaverine

Obat papaverine dapat menimbulkan efek samping walaupun jarang terjadi. Efek samping obat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Kepala pusing
  • Sakit perut
  • Diare
  • Hipotensi
  • Aritmia
  • Reaksi alergi

Gejala efek samping biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Akan tetapi, segera kunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

 

  1. Anonim. Papaverine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/papaverine?mtype=generic (Diakses pada 11 Januari 2024). 
  2. Anonim. Papaverine. https://www.drugs.com/mtm/papaverine.html (Diakses pada 11 Januari 2024). 
  3. Anonim. Papaverine (Injection Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/papaverine-injection-route/description/drg-20065314 (Diakses pada 11 Januari 2024)
  4. Anonim. Pregnancy Safety Guide. https://www.mims.com/indonesia/viewer/html/pregdef.htm (Diakses pada 11 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi