Terbit: 1 December 2018 | Diperbarui: 12 May 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Vosedon obat apa? Vosedon adalah obat dengan kandungan bahan aktif domperidone. Berdasarkan kandungan bahan aktif yang terkandung di dalamnya, Vosedon masuk ke dalam jenis obat antimuntah atau antiemetik yang dipergunakan untuk mengatasi mual dan muntah akut.

Vosedon: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Manfaat Vosedon

Setelah mengetahui Vosedon obat apa, sekarang saatnya membahas tentang manfaat obat ini. Jika melihat kandungan bahan aktif yang ada dalam Vosedon, manfaat Vosedon secara umum adalah untuk mengatasi mual dan juga muntah. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tidak semua jenis mual dan muntah dapat diatasi oleh obat ini. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diatasi oleh Vosedon:

  • Mual dan muntah akibat dispepsia fungsional. Dispepsia jenis ini merupakan dispepsia yang terjadi tanpa adanya kelainan pada organ lambung. Penyebabnya yang sulit untuk diketahui membuat dispepsia jenis ini lebih rumit dan sulit untuk disembuhkan.
  • Mual dan muntah setelah melakukan operasi. Penggunaan Vosedon pada kondisi yang satu ini umumnya dilakukan sebagai langkah pencegahan.
  • Mual dan muntah akibat efek samping penggunaan obat tertentu.
  • Mual dan muntah akibat kemoterapi dan radioterapi. Penggunaan Vosedon untuk anak-anak tidak umum, kecuali pada kondisi yang satu ini.

Kontraindikasi Obat Vosedon

Vosedon tidak dapat digunakan oleh semua orang. Terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan seseorang untuk menghindari Vosedon seperti berikut ini:

  • Pasien yang hipersensitif terhadap komponen obat yang terkandung dalam Vosedon.
  • Pasien yang mengalami pendarahan pada saluran pencernaan.
  • Pasien dengan gangguan jantung.
  • Pasien dengan gangguan ginjal dan hati.

Dosis Vosedon

Vosedon tersedia dalam dua sediaan yaitu tablet salut film dan juga sirup atau suspensi. Setiap satu tablet Vosedon tablet salut film mengandung domperidone maleate yang takarannya setara dengan domperidone 10 mg. Sedangkan untuk setiap satu sendok takar atau 5 ml Vosedon mengandung domperidone 5 mg. Berikut adalah dosis Vosedon yang lazim diberikan:

1. Vosedon tablet salut film

  • Dispepsia fungsional dewasa: 1 tablet, diberikan 3 kali per hari.
  • Mual dan muntah pada dewasa: 1-2 tablet, diberikan 3-4 kali per hari.
  • Anak-anak: 0.25 mg/kg berat badan, diberikan 3 kali per hari.

2. Vosedon suspensi

  • Dispepsia fungsional dewasa: 1-2 sendok takar, diberikan 3 kali per hari.
  • Mual dan muntah pada dewasa: 2-4 sendok takar, diberikan 3 kali per hari.
  • Anak-anak: 0.25 mg/kg berat badan, diberikan 3 kali per hari.

Vosedon umumnya diberikan pada saat 15-30 menit sebelum makan dan sebelum tidur. Dosis Vosedon di atas merupakan dosis yang lazim diberikan. Dosis bisa berubah sesuai dengan kondisi pasien dan pertimbangan dari dokter. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.

Efek Samping Vosedon

Setiap obat berpotensi untuk menimbulkan efek samping. Umumnya efek samping akan muncul akibat dari penggunaan obat atau akibat kondisi tubuh tertentu. Berikut adalah beberapa efek samping Vosedon yang mungkin muncul:

  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Ruam kulit
  • Kehausan
  • Cemas dan gelisah
  • Kulit gatal
  • Nyeri pada payudara
  • Peningkatan denyut jantung
  • Kenaikan prolaktin serum, menyebabkan galaktorea dan ginekomastia.

Efek samping Vosedon yang sudah disebutkan di atas tidak muncul pada setiap orang, tapi tetap harus diwaspadai. Jika Anda mengalami salah satu gejala efek samping di atas, segera hentikan penggunaan Vosedon. Jika gejala berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatk tindakan lanjutan.

Interaksi Obat Vosedon

Penggunaan Vosedon bersamaan dengan obat herbal, obat resep, maupun obat non-resep lain kemungkinan dapat menyebabkan interaksi obat yang dapat menurunkan efektivitas obat atau dapat meningkatkan risiko efek samping. Obat yang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi bersama Vosedon adalah seperti berikut:

  • Bromocriptine, adanya efek yang berlawanan dengan efek hiperprolaktinemik pada obat ini
  • Analgesik opioid dan antimuscarinics, adanya efek yang berlawanan dengan efek prokinetik (mempercepat pengosongan perut).

Daftar obat di atas bukan merupakan daftar lengkap, sehingga jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu dan sedang mengonsumsi obat tertentu, maka wajib untuk berdiskusi dengan dokter sebelum menggunakan Vosedon.

Peringatan dan Perhatian Penggunaan Vosedon

Vosedon masuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus melalui resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, berikut adalah berbagai hal yang dapat menjadi perhatian dan peringatan bagi Anda:

  • Hati-hati penggunaan obat ini pada lansia karena obat ini dapat menyebabkan reaksi pada jantung.
  • Obat ini masuk ke dalam obat kategori C untuk penggunaannya pada ibu hamil menurut FDA. Ketegori C memiliki arti bahwa obat ini hanya dapat diberikan jika memang manfaat yang didapat lebih besar dibandingkan dengan risiko yang mungkin muncul.
  • Penggunaan obat ini pada anak-anak dan wanita hamil juga tidak disarankan, kecuali berdasarkan pertimbangan medis dari dokter.
  • Obat ini bukan untuk digunakan jangka panjang. Jangan gunakan obat ini lebih dari 12 minggu. Jika setelah waktu tersebut gejala tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter.
  • Hindari untuk berkendara atau mengoperasikan mesin setelah konsumsi obat ini karena kemungkinan munculnya penurunan koordinasi otot.

Ada banyak sekali penyebab mual dan muntah mulai dari gangguan pada sistem pencernaan, kehamilan, hingga akibat gangguan psikologis. Obat Vosedon merupakan obat yang tidak disarankan untuk dikonsumsi untuk jangka panjang, sehingga Vosedon umumnya hanya dapat digunakan untuk mengatasi mual dan muntah yang disebabkan oleh masalah pencernaan.

Cara kerja domperidone dalam mengatasi mual dan muntah adalah dengan cara meningkatkan pergerakan lambung dan juga usus. Ketika kontraksi lambung dan usus meningkat, maka proses pencernaan dapat berjalan dengan lebih cepat. Hal ini akan mencegah menumpuknya makanan di lambung dan usus yang dapat membuat perut terasa penuh sehingga muncul rasa mual.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi