DokterSehat.Com – Urotractin obat apa? Urotractin adalah merek obat antibiotik dengan kandungan Pipemidic acid atau asam pipemidat yang biasa digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih akibat bakteri. Infeksi yang diobati bisa berupa infeksi monomikrobal (disebabkan satu bakteri) ataupun polymikrobal (disebabkan dua atau lebih bakteri).
Pipemidic acid sendiri merupakan antibakteri turunan dari pyrido-pyrimidin yang bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA pada bakteri sehingga bakteri tidak dapat berkembang dan mati. Umumnya Pipemidic acid aktif terhadap bakteri gram negatif, tapi terdapat juga beberapa bakteri gram positf yang peka sensitif terhadap obat ini.
Manfaat Urotractin
Berdasarkan kandungan Pipemidic acid yang ada di dalam obat ini, manfaat Urotractin adalah untuk mengatasi infeksi saluran kencing baik akut maupun kronis yang disebabkan oleh bakteri gram negatif dan beberapa bakteri gram positif. Infeksi saluran kemih bisa terjadi pada salah satu organ dalam sistem urine yang meliputi ginjal, kandung kemih, ureter, maupun uretra.
Infeksi saluran kemih biasanya ditandai dengan berbagai gejala seperti nyeri pada kandung kemih, selangkangan, atau tulang panggul. Gejala lain yang mungkin bisa mengindikasikan infeksi saluran kemih adalah seperti air seni yang berbau atau berwana tidak biasa, ingin buang air kecil terus atau bahkan tidak bisa buang air kecil, dan bisa juga menyebabkan demam dan lemas atau lelah.
Dosis Urotractin
Dosis tersedia dalam bentuk kapsul yang setiap kapsulnya mengandung Pipemidic acid 400 mg. Dosis Urotractin yang harus melalui resep dokter dengan mempertimbangkan kondisi pasien. Berikut adalah dosis Urotractin yang dianjurkan:
1. Infeksi saluran kemih akut
- Dewasa: 1 kapsul diberikan 2 kali sehari, selama 7 hingga 10 hari.
2. Infeksi saluran kemih kronis
- Dewasa: 1 kapsul diberikan 2-4 kalo sehari, selama paling tidak 14 hari.
Obat ini sebaiknya dikonsumsi ketika perut kosong atau sekitar 2 hingga 3 jam sebelum makan. Dosis di atas merupakan dosis yang lazim diberikan. Dosis bisa berbeda bergantung pada seberapa parah gangguan yang Anda alami. Jangan mengganti dosis baik itu menambahkan maupun mengurangi tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Efek Samping Urotractin
Umumnya obat dengan kandungan Pipemidic acid cenderung aman dikonsumsi dan diterima dengan baik oleh saluran pencernaan. Namun sama halnya seperti obat-obatan pada umumnya, Urotractin juga memiliki risiko efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping Urotractin yang mungkin timbul:
- Mual dan muntah
- Diare atau sembelit
- Mengantuk
- Gangguan keseimbangan
- Kelelahan
- Sakit perut
- Mulut kering dan haus
Selain efek samping di atas, efek samping yang lain yang mungkin terjadi adalah seperti munculnya reaksi alergi, gangguan pada hati, atau gangguan pada ginjal. Jika Anda mengalami efek samping yang sudah disebutkan atau efek samping lainnya, segera hentikan penggunaan obat ini. Jika gejala tidak juga membaik setelah penggunaan obat dihentikan, segera hubungi dokter untuk diberikan penanganan.
Perhatian dan Peringatan
Urotractin masuk dalam golongan obat keras dan hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini, berikut adalah beberapa hal yang harus menjadi perhatian dan peringatan untuk Anda:
- Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap Pipemidic acid atau obat lain yang sejenis.
- Jangan gunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati, ganguan fungsi ginjal, gangguan sistem saraf pusat, stroke, tekanan intrakranial tinggi.
- Penggunaan obat ini pada wanita yang sedang hamil, wanita yang sedang program hamil, dan ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter.
- Penggunaan obat ini pada anak usia di bawah 12 tahun belum terbukti keamanannya sehingga lebih baik tidak dilakukan, kecuali atas pertimbangan medis dari dokter.
- Pasien yang menggunakan obat ini kemungkinan kulitnya akan lebih sensitif terhadap sinar matahari. Jika Anda sedang mengonsumsi obat ini, pastikan Anda sebaiknya menghindari sinar matahari langsung dengan menggunakan baju yang menutup seluruh tubuh ketika keluar rumah.
- Diskusikan dengan dokter tentang kondisi kesehatan dan pengobatan lain yang mungkin sedang Anda jalani. Konsumsi obat ini bersamaan dengan obat resep, non-resep, maupun herbal lainnya bisa memicu interaksi obat yang bisa menyebabkan kinerja obat terganggu dan meningkatkan kemungkinan timbulnya efek samping.