Terbit: 2 October 2018
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Urdafalk obat apa? Urdafalk adalah obat dengan kandungan Ursodeoxycholic acid (UDCA, ursodiol) atau Asam ursodeoksikolat. UDCA pada dasarnya merupakan salah satu jenis asam empedu yang dihasilkan oleh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan.

Urdafalk: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Asam ursodeoksikolat bekerja untuk menurunkan kadar kolesterol yang dihasilkan oleh hati. Kelebihan kadar kolesterol yang masuk dalam kantung empedu bisa menyababkan timbulnya batu empedu. Maka dari itu, Asam ursodeoksikolat dijadikan solusi untuk melarutkan batu empedu.

Tetapi Asam ursodeoksikolat hanya dapat menghancurkan batu radioulusen atau yang tidak terlihat dari dengan sinar X atau rontgen. Sedangkan batu empedu yang terlihat tidak dapat larut oleh  Asam ursodeoksikolat.

Manfaat Urdafalk

Berdasarkan kandungan Ursodeoxycholic acid yang ada dalam Urdafalk, manfaat Urdafalk adalah sebagai berikut ini:

  • Menghancurkan batu empedu radiolusen (terlihat oleh sinar X) yang diameternya tidak lebih dari 20 mm.
  • Mengatasi batu empedu untuk pasien yang tidak ingin atau berisiko tinggi menjalani kolesistektomi (pengangkatan batu empedu dengan prosedur operasi).
  • Mengatasi sirosis bilier primer yang merupakan penyakit autoimun penyebab kerusaan saluran empedu.
  • Hepatitis kolestatis atau terhambanya aliran empedu terhambat.
  • Penyakit hati dan empedu akibat fibrosis sistik yang umumnya terjadi pada anak.

Kontraindikasi

Tentunya tidak semua orang dapat menggunakan obat ini dan tidak semua masalah batu empedu dapat diselesaikan dengan obat ini. Berikut adalah kontraindikasi dari Urdafalk:

  • Pasien hipersensitif terhadap Ursodeoxycholic acid
  • Batu empedu yang mengalami kalsifikasi
  • Batu empedu radiolusen
  • Penyumbatan saluran empedu
  • Infeksi saluran empedu

Selain kondisi yang sudah disebutkan di atas, masih ada kemungkinan kondisi lain yang tidak disarankan untuk menggunakan obat ini. Diskusikan dengan dokter tentang kondisi kesehatan Anda untuk mengatahui keamanan dari penggunaan obat ini.

Dosis Urdafalk

Urdafalk tersedia dalam bentuk kapsul dan setiap kapsulnya mengandung 250 mg Ursodeoxycholic acid. Dosis Urdafalk disesuaikan dengan kondisi pasien dan gangguan yang dialami. Dosis Urdafalk untuk dewasa yang lazim diberikan adalah antara 8-10 mg/kg berat badan dan biasanya dibagi menjadi dua dosis per hari, yaitu pagi dan malam.

Jika pasien mengalami obesitas atau kelebihan berat badan maka bisa ditingkatkan hingga mencapai 15 mg/kg berat badan. Urdafalk harus digunakan secara rutin untuk dapat melihat hasilnya. Pengobatan batu empedu bisa memakan waktu hingga dua tahun atau lebih.

Jangan mengganti dosis yang sudah diberikan tanpa berkonsultasi kembali dengan dokter. Pengehentian terapi obat ini juga sebelumnya harus dikonsultasikan dulu dengan dokter.

Efek Samping Urdafalk

Seperti obat-obatan lainnya, penggunaan Urdafalk juga berpotensi untuk menimbulkan efek samping. Meskipun jarang terjadi, berikut adalah efek samping Urdafalk yang mungkin timbul:

  • Gangguan pencernaan termasuk sakit perut, perut kembung, mual, muntah, diare, atau sembelit
  • Sakit kepala
  • Kelalahan
  • Kulit kering, ruam kulit, hingga kulit melepuh
  • Cemas dan depresi
  • Gangguan tidur atau insomnia
  • Nyeri otot dan nyeri sendi
  • Sakit punggung
  • Kerontokan rambut
  • Gangguan saluran pernapasan (sinusitis, faringitis, bronkitis)
  • Batuk dan bersin-bersin
  • Gangguan saluran kemih
  • Kolesistitis (peradangan kantung empedu)

Efek samping tidak selalu terjadi melainkan bergantung pada kondisi masing-masing pasien. Beberapa efek samping juga mungkin dapat membaik dengan sendirinya dan hanya merupakan reaksi awal penggunaan obat.

Jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejela efek samping di atas maupun raksi negatif lainnya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui haruskah penggunaan obat ini dihentikan atau tidak.

Perhatian dan Peringatan

Demi menjaga keamanan dari penggunaan obat ini, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:

  • Obat ini masuk ke dalam kategori B untuk ibu hamil yang artinya adalah studi pada hewan tidak menunjukkan adanya risiko efek samping, namun belum ada studi terkontrol pada manusia. Penggunaan obat ini pada wanita yang sedang program hamil, wanita hamil, dan ibu menyusuai sebaiknya di bawah pengawasan dokter.
  • Penggunaan obat ini bersamaan dengan obat lainnya mungkin menimbulkan interaksi obat yang bisa menurunkan efektivitas obat atau meningkatkan timbulnya efek samping. Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan lain baik medis maupun herbal untuk menghindari terjadinya interaksi obat.
  • Penggunaan obat ini melebihi jangka waktu 24 bulan tidak disarankan.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi