Terbit: 26 July 2024 | Diperbarui: 30 July 2024
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Trichodazol adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu seperti uretritis dan vaginitis. Selengkapnya ketahui manfaat, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan di bawah ini.

Trichodazol: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Trichodazol Obat Apa?

Trichodazol adalah obat dengan kandungan metronidazole untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan parasit tertentu serta mencegah infeksi sebelum, selama, dan setelah operasi tertentu. Obat ini juga dapat digunakan untuk kondisi lain yang diresepkan oleh dokter.

Trichodazol adalah agen antibakteri yang bekerja dengan cara memasuki sel bakteri, bekerja pada beberapa komponen sel, dan menghancurkan bakteri.

Manfaat Obat Trichodazol

Obat Trichodazol dapat diberikan kepada pasien yang mengalami infeksi bakteri vagina dan vulva yang diakibatkan oleh kuman dan bakteri, termasuk berikut ini:

  • Uretritis.
  • Vaginitis (radang vagina). 
  • Amoebiasis intestinal.
  • Amoebiasis Hepar.
  • Giardiasis.
  • Infeksi H. Pylori.
  • Infeksi trikomoniasis.
  • Infeksi saluran kemih.

Obat Trichodazol juga bisa dikonsumsi oleh pasien yang akan dan telah menjalani operasi. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi akibat kuman gram negatif saat pra operasi dan pasca operasi.

Dosis Obat Trichodazol

Obat Trichodazol memiliki dosis yang berbeda-beda tergantung pada usia pasien dan keluhan pasien, berikut di antaranya:

  • Trichodazol oral: dosis 2 gram per hari hingga 2400 mg dikonsumsi 3 kali per hari untuk orang dewasa. Dosis untuk anak usia 1-10 tahun berkisar antara 150 mg – 600 mg per hari atau 7,5 mg/kg bb tiap 8 jam, dikonsumsi 2 kali sehari (usia 3-7 tahun) dan 3 kali sehari (usia 7-10 tahun).
  • Trichodazol infus: dosis secara intravena berkisar antara 1500 mg per hari dengan kecepatan 5 mL/ menit.
  • Suppositoria: Dosis 1 gram untuk orang dewasa, dan 125-250 mg untuk anak-anak. Pemberian obat dilakukan setiap 8 jam sekali.

Cara Menggunakan Obat Trichodazol

Pemberian obat Trichodazol tidak bisa dilakukan secara sembarang. Berdasarkan sediaan obat, Trichodazol harus digunakan sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang dianjurkan oleh dokter, termasuk tablet, injeksi, dan suppositoria. 

Berikut ini beberapa cara penggunaan obat Trichodazol yang perlu diperhatikan, antara lain: 

1. Trichodazol Tablet

  • Minum obat dengan segelas air baik dengan atau tanpa makanan.
  • Minum obat secara teratur dengan waktu yang sama. 
  • Jika melewatkan satu dosis obat, gunakan sesegera mungkin. Jika mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dan kembali ke jadwal pemberian dosis biasa. Jangan gunakan 2 dosis sekaligus.

2. Infus

  • Trichodazol infus hanya diberikan oleh dokter atau tenaga medis di rumah sakit atau klinik.
  • Jika mengeluhkan gejala yang tidak kunjung membaik atau semakin memburuk, segera hubungi dokter.
  • Jangan berhenti mendapatkan infus tanpa berkonsultasi dengan dokter.

3. Suppositoria 

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir baik sebelum dan sesudah menggunakan obat.
  • Pastikan posisi tubuh berbaring menyamping dengan posisi kaki bawah diluruskan, sedangkan kaki bagian atas ditekuk ke arah perut, kemudian angkat bagian atas bokong untuk menjangkau area anus.
  • Obat dalam sediaan suppositoria dimasukan secara perlahan dengan menekan dan menahan menggunakan jari telunjuk sampai masuk dalam anus.
  • Jika obat telah masuk, pastikan berbaring menyamping dengan kedua kaki menutup selama 5 menit.

Pastikan tetap menggunakan obat ini tanpa anjuran dari dokter meskipun Anda merasa lebih baik dalam beberapa hari. 

Peringatan Obat Trichodazol

Sebelum menggunakan obat ini, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan diskusikan kepada dokter, antara lain:

  • Pasien atau konsumen yang memiliki gangguan fungsi hati dan hepatic encephalopathy perlu berhati-hati di dalam menggunakan obat Trichodazol.
  • Orang-orang yang memiliki alergi atau hipersensitif terhadap kandungan metronidazol tidak boleh mengonsumsi obat Trichodazol. Ini bisa menyebabkan munculnya tanda-tanda reaksi alergi. 
  • Ibu hamil dan menyusui sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum minum obat Trichodazol agar terhindar dari dosis yang keliru.
  • Jangan pernah memberikan obat Trichodazol kepada anak-anak sebelum mendapatkan resep dokter.
  • Terapi obat Trichodazol harus dihentikan apabila mengalami beberapa efek samping seperti vertigo, halusinasi, ataksia, atau kondisi mental.
  • Obat ini bisa menyebabkan rasa kantuk, pusing, dan gangguan penglihatan sementara. Oleh karena itu, sebaiknya Anda jangan berkendara setelah meminum obat trichodazol karena bisa membahayakan keselamatan jiwa Anda saat berkendara.

Interaksi Obat Trichodazol

Beberapa obat mungkin berinteraksi dengan obat Trichodazol. Sebaiknya beritahu dokter atau tenaga medis jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, terutama obat berikut ini:

  • Disulfiram, jika digunakan secara bersamaan dengan Trichodazol mungkin menimbulkan efek samping, seperti perubahan mental atau suasana hati.
  • Cimetidine karena dapat meningkatkan risiko efek samping metronidazol.
  • Barbiturat atau fenitoin karena dapat menurunkan efektivitas metronidazol.
  • Antikoagulan (misalnya warfarin), busulfan, atau litium karena risiko efek sampingnya dapat ditingkatkan dengan Trichodazol.
  • Kortikosteroid karena risiko efek samping dapat meningkat.

Obatan-obat ini mungkin bukan daftar lengkap semua interaksi yang mungkin terjadi. Sebaiknya tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah Trichodazol dapat berinteraksi dengan obat lain yang Anda gunakan. Tanyakan juga kepada dokter sebelum memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun.

Selain itu, jangan minum obat Trichodazol bersama alkohol karena bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti mual, muntah, sakit kepala, kram perut, dan muka memerah.

Efek Samping Trichodazol

Seperti obat-obatan lainnya, Trichodazol memiliki beberapa efek samping yang perlu Anda perhatikan. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk berikut ini:

  • Kehilangan nafsu makan.
  • Sembelit.
  • Diare.
  • Sakit kepala.
  • Rasa logam.
  • Nyeri.
  • Kemerahan di tempat suntikan.
  • Sakit perut atau kram.
  • Kesulitan tidur.
  • Muntah.
  • Reaksi alergi, termasuk, gatal, ruam, sulit bernapas, mual, pusing, dan bengkak.

Obat Trichodazol juga bisa menimbulkan efek samping yang sangat jarang terjadi seperti agranulositosis, neutropenia, trombositopenia, pansitopenia, kebingungan, halusinasi, ensefalopati, gangguan fungsi berjalan, nystagmus, tremor, leukopenia, angioudema, urtikaria, anoreksia, meningitis aseptik, dan lainnya.

Bila mengalami salah satu atau lebih efek samping tersebut sebaiknya segera beritahu dokter untuk mendapatkan penanganan atau bila perlu dokter mungkin akan mengganti dosis yang aman untuk Anda. Pastikan jangan berhenti atau mengganti dosis tanpa saran dari dokter.

 

  1. Anonim. 2023. Trichodazol. https://www.ndrugs.com/?s=trichodazol#doctor_interactions (Diakses pada 9 November 2023)
  2. Anonim. 2023. Trichodazol. https://www.sdrugs.com/?c=drug&s=trichodazol&ingredient=metronidazole#1%20Trichodazol%20side%20effects,%20adverse%20reactions (Diakses pada 9 November 2023)
  3. Anonim. 2023. Trichodazol. https://www.gmedication.com/?s=trichodazol#Trichodazol%20side%20effects (Diakses pada 9 November 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi