Terbit: 10 April 2020 | Diperbarui: 11 March 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Spiramycin adalah antibiotik jenis makrolida. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi akibat bakteri tertentu dan mengatasi toksoplasmosis pada wanita hamil. Ketahui selengkapnya tentang obat antibiotik ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya melalui artikel ini!

Spiramycin: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Spiramycin

Nama Obat Spiramycin
Kelas Terapi Obat Antibiotik makrolida dan antiparasit
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi infeksi bakteri
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Sediaan Obat Tablet, sirup
Merek Dagang Ethirov, Rovadin, Inamycin, Rovamycine, Ismacrol, Sorov, Spirabiotic, Kalbiotic, Spiradan, Medirov, Spiramisin, Osmycin, Spiranter, Provamed, Spirasin, Varoc, Rofacin, Vipram

Spiramycin Obat Apa?

Spiramycin termasuk ke dalam golongan obat antibiotik makrolida. Obat ini bekerja dengan cara mengikat subunit spesifik ribosom (tempat sintesis protein) pada bakteri yang rentan, sehingga menghambat pembentukan protein bakteri.

Pada sebagian organisme, tindakan ini menghambat pertumbuhan sel, namun dalam konsentrasi tinggi dapat juga menyebabkan kematian sel.

Manfaat Spiramycin

Secara umum kegunaan Spiramycin adalah untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu yang peka terhadap antibiotik ini. Namun selain mengatasi infeksi bakteri, obat ini juga digunakan untuk mengatasi toksoplasmosis pada ibu hamil.

Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan parasit yang disebut Toxoplasma gondii. Obat ini dapat menurunkan risiko kemungkinan janin mengalami infeksi.

Spiramycin merupakan antibiotik, obat ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur dan juga virus.

Dosis Spiramycin

Obat ini hadir dalam sediaan tablet dan juga sirup. Berikut adalah dosis Spiramycin sediaan oral disarankan:

  • Dewasa dan remaja: 1-2 gram (3.000.000-6.000.000 IU), diberikan 2 kali sehari atau 500 mg hingga 1 gram diberikan 3 kali sehari. Dosis untuk infeksi berat ditambahkan menjadi 2-2,5 gram, diberikan dua kali sehari.
  • Anak-anak dengan berat di atas 20 kg: 25 mg per kilogram berat badan, diberikan 2 kali sehari atau 17 mg per kilogram berat badan, diberikan 3 kali sehari.

Dosis di atas adalah dosis yang disarankan. Dosis dapat berganti menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Spiramycin

Penggunaan obat ini sebaiknya digunakan sesuai dengan aturannya. Berikut adalah petunjuk penggunaan Spiramycin:

  • Gunakan obat ini sesuai dengan sediaannya.
  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang disarankan.
  • Gunakan obat ini di waktu yang sama setiap harinya.
  • Apabila dosis terlewat, segera konsumsi obat ini saat ingat atau ambil dosis selanjutnya apabila waktunya sudah terlalu dekat dengan dosis selanjutnya.
  • Jika tidak sengaja menggunakan obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan dengan dokter.
  • Spiramycin adalah antibiotik sehingga semua obat yang telah diresepkan harus dihabiskan meskipun gejala sudah membaik. Jangan hentikan penggunaan obat tanpa izin dari dokter.

Petunjuk Penyimpanan Spiramycin

Simpan obat Spiramycin sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat ini pada suhu antara 25-30°C.
  • Simpan obat ini di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Spiramycin

Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah berbagai efek samping Spiramycin yang mungkin timbul:

  • Ruam kulit dan gatal-gatal
  • Pendarahan atau memar tidak biasa
  • Diare
  • Buang air besar berdarah
  • Sakit dada
  • Demam
  • Heatrburn
  • Detak jantung tidak teratur
  • Mual
  • Pingsan
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Mata atau kulit kuning

Efek samping yang terjadi pada setiap orang mungkin berbeda-beda. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari pasien.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat ini dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan hentikan penggunaan obat.

Interaksi Obat Spiramycin

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Spiramycin:

  • Acecainide
  • Ajmaline
  • Amiodarone
  • Amitriptyline
  • Amoxapine
  • Aprindine
  • Arsenic Trioxide
  • Astemizole
  • Azimilide
  • Bretylium
  • Chloral Hydrate
  • Chloroquine
  • Clarithromycin
  • Desipramine
  • Dibenzepin
  • Disopyramide
  • Dofetilide
  • Dolasetron
  • Doxepin
  • Droperidol
  • Enflurane
  • Erythromycin
  • Flecainide
  • Fluconazole
  • Fluoxetine
  • Foscarnet
  • Gemifloxacin
  • Halofantrine
  • Haloperidol
  • Halothane
  • Hydroquinidine
  • Ibutilide
  • Imipramine
  • Isoflurane
  • Isradipine
  • Lidoflazine
  • Lorcainide
  • Mefloquine
  • Nortriptyline
  • Octreotide
  • Pentamidine
  • Pirmenol
  • Prajmaline
  • Probucol
  • Procainamide
  • Prochlorperazine
  • Propafenone
  • Quinidine
  • Risperidone
  • Sematilide
  • Sertindole
  • Sotalol
  • Sulfamethoxazole
  • Sultopride
  • Tedisamil
  • Telithromycin
  • Trifluoperazine
  • Trimethoprim
  • Trimipramine
  • Vasopressin
  • Zolmitriptan
  • Zotepine
  • Carbidopa
  • Levodopa
  • Vaksin hidup

Daftar di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.

Penggunaan obat-obatan di atas bersamaan dengan Spiramycin masih mungkin dilakukan jika memang dibutuhkan. Dokter akan menyesuaikan penggunaan dan dosis untuk menurunkan risiko dari interaksi obat.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Spiramycin

Spiramycin termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat ini:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap Spiramycin dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini. Hati-hati penggunaan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik lainnya.
  • Obat ini dapat digunakan selama kehamilan jika benar-benar diperlukan.
  • Obat ini dapat diekskresikan ke dalam ASI. Jangan menggunakan obat ini selama masa menyusui, kecuali Anda telah berkonsultasi dengan dokter.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit hati dan juga obstruksi saluran empedu.

Harga Spiramycin

Obat ini hadir dalam beberapa sediaan dengan merek yang berbeda-beda. Harga obat ini beragam, bergantung pada sediaan dan juga mereknya. Harga Spiramycin di setiap toko obat atau apotek juga dapat berbeda-beda.

Anda bisa mendapatkan obat ini di berbagai apotek baik offline maupun online dan harus menggunakan resep dokter.

 

  1. AGENCE. 2013. Rovamycin – SUMMARY OF PRODUCT CHARACTERISTICS. https://www.old.health.gov.il/units/pharmacy/trufot/alonim/Rovamycin-dr_1358683783543.pdf
  2. Anonim. 2019. Spiramycin (Oral Route, Injection Route, Rectal Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/spiramycin-oral-route-injection-route-rectal-route/side-effects/drg-20066104?p=1. (Diakses 8 November 2019).
  3. Encyclopaedia Britannica Editor. Macrolide. https://www.britannica.com/science/macrolide. (Diakses 8 November 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi