Rifampicin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk membantu mengobati tuberkulosis (TBC). Lebih lanjut ketahui obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping, dan lainnya dalam ulasan di bawah ini.
Rangkuman Informasi Obat Rifampicin
Nama Obat | Rifampicin |
---|---|
Kandungan Obat | Rifampicin |
Kelas Obat | Antibiotik |
Kategori | Obat keras/obat resep |
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA | Kategori C |
Manfaat Obat | Mengobati tuberkulosis |
Kontraindikasi |
|
Sediaan Obat |
|
Harga Obat | Rp6.500- 15.200 per strip (isi 10 tablet) |
Rifampicin Obat Apa?
Rifampicin adalah obat antibiotik yang dapat digunakan bersama dengan obat lain untuk mengatasi tuberkulosis (TBC). Tuberkulosis adalah penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri. Selain paru-paru, penyakit tuberkulosis juga bisa menyerang usus, tulang, hingga kelenjar tubuh.
Obat ini juga dapat digunakan untuk pasien yang memiliki bakteri meningitis di hidung atau tenggorokan namun tidak menunjukkan gejala infeksi untuk mencegah penyebaran bakteri tersebut ke pasien lain.
Sebagai obat antibiotik, Rifampicin bekerja dengan cara membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri penyebab TBC. Obat ini tergolong obat keras sehingga penggunaannya tidak bisa sembarangan dan harus dengan resep dokter.
Fungsi Obat Rifampicin
Rifampicin adalah obat antibiotik yang difungsikan untuk membantu mengatasi infeksi bakteri pada kasus tuberkulosis. Pastikan untuk menggunakan obat ini sesuai dengan fungsinya. Penggunaan obat yang tidak sesuai kemungkinan dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan berujung pada reaksi tubuh yang bisa saja berbahaya.
Dosis Obat Rifampicin
Rifampicin masuk ke dalam kategori obat keras, sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter. Berikut ini informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan cairan infus. Obat ini bisa didapatkan di apotek setelah mendapatkan resep dari dokter. Berikut ini adalah dosis umum untuk obat Rifampicin:
Obat sediaan oral:
- Dewasa: 8-12 mg/kg berat badan @ 1 kali sehari.
- Anak-anak >2 tahun: 10-20 mg/ kg berat badan per hari.
Obat sediaan intravena (IV):
- Dewasa: 10 mg @ 1 kali sehari.
- Anak-anak >2 tahun: dosis sama seperti orang dewasa.
Dosis obat untuk setiap orang mungkin bisa saja berbeda, tergantung dari keputusan dokter dengan memerhatikan kondisi pasien. Pastikan untuk mengonsumsi obat ini sesuai dengan dosis yang dianjurkan dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dosis bisa saja menimbulkan reaksi tubuh yang berbahaya.
Petunjuk Penggunaan Obat Rifampicin
Gunakan obat sesuai dengan anjuran dari dokter atau petunjuk pada label obat. Hal ini agar efektivitasnya terasa dan untuk menghindari overdosis yang bisa berbahaya. Berikut ini petunjuk atau cara pakai obat yang perlu Anda ketahui dan pahami, di antaranya:
- Sebelum mengonsumsi obat ini, pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
- Minumlah obat sesuai dengan dosis.
- Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya yakni setiap 24 jam sekali (untuk dosis 1 kali sehari). Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
- Apabila lupa menggunakan obat sesuai jadwal, segera gunakan ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal pemakaian obat selanjutnya masih jauh, misalnya 20 jam lagi). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
- Imbangi penggunaan obat dengan minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup.
- Jika beberapa minggu penggunaan obat tetapi kondisi tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Petunjuk Penyimpanan Obat Rifampicin
Simpan obat ini pada tempat yang benar sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Hal ini agar kualitas obat tetap terjaga dan menghindari obat rusak. Berikut ini adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:
- Simpan obat pada tempat bersuhu 15 – 30 derajat celcius.
- Simpan obata pada tempat kering dan hindari menyimpannya pada tempat lembap.
- Hindari menyimpan obat pada tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
- Jauhkan obat dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa. Tanyakan cara membuang obat ini pada apoteker.
Efek Samping Obat Rifampicin
Seperti obat-obatan lainnya, obat Rifampicin dapat menimbulkan efek samping meskipun jarang terjadi. Efek samping obat ini termasuk berikut:
- Sakit kepala.
- Kepala pusing.
- Nyeri tulang.
- Sesak napas.
- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Gangguan siklus menstruasi.
- Otot lemah.
- Perubahan warna urine.
- Reaksi alergi (gatal, ruam, dll).
Gejala efek samping ini biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Jika gejala tidak kunjung mereda setelah beberapa lama, sebaiknya segera mengunjungi dokter.
Dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter mungkin menyarankan untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Interaksi Obat Rifampicin
Interaksi obat dapat terjadi apabila Rifampicin digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain. Interaksi obat dapat menyebabkan efektivitas obat menurun dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Sebaiknya beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.
Berikut ini daftar obat-obatan yang menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Rifampicin, antara lain:
- Quinidine
- Phenytoin
- Theophylline
- Atovaquone
- Ketoconazole
- Enalaprilat
- Antasida
- Isoniazid
- Ritonavir/saquinavir
Selain daftar obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Beri tahu apoteker atau dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut maupun obat-obatan lainnya agar bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Peringatan dan Perhatian Obat Rifampicin
Obat ini termasuk dalam obat keras, sehingga penggunaanya harus berdasarkan resep dokter. Dalam penggunaannya, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami, berikut di antaranya:
1. Kontraindikasi Obat Rifampicin
Penggunaan obat ini tidak disarankan untuk orang-orang dengan kondisi tertentu. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan akan menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh. Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:
- Hipersensitivitas kandungan obat.
- Penyakit kuning (jaundice).
Sementara itu, penggunaan obat ini harus mendapat izin dari dokter apabila mengalami kondisi berikut ini:
- Gangguan fungsi ginjal.
- Lansia.
- Anak usia di bawah 2 tahun.
- Ibu hamil dan menyusui.
Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu ke apoteker atau dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas.
2. Peringatan dan Perhatian Obat Rifampicin Lainnya
Peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:
- Jangan mengonsumsi obat ini apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini.
- Hentikan penggunaan obat untuk sementara waktu jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti nyeri tulang, sesak napas, dan detak jantung tidak beraturan (aritmia).
- Jika gejala efek samping tidak kunjung mereda dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter.
- Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit.
Harga Obat Rifampicin
Obat ini bisa didapatkan di berbagai apotek dan toko obat baik secara online maupun offline. Harga RIfampicin di setiap toko obat dan apotek bervariasi. Biasanya obat ini dijual dengan kisaran harga antara Rp6.500- 15.200 per strip (isi 10 tablet).
Demikian ulasan lengkap tentang obat Rifampicin, obat yang digunakan untuk mengatasi TBC. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.
- Medline Plus. Rifampin. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682403.html (Diakses pada 20 Juni 2024)
- Mayo Clinic. Rifampin (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/rifampin-oral-route/description/drg-20065839 (Diakses pada 20 Juni 2024)
- MIMS. Rifampicin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/rifampicin?mtype=generic (accessed on 7 November 2020)
- MIMS. Pregnancy Safety Guide. https://www.mims.com/indonesia/viewer/html/pregdef.htm (accessed on 7 November 2020)
- WebMD. Rifampin Oral. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1744/rifampin-oral/details (accessed on 7 November 2020)