Terbit: 3 March 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Ramipril adalah obat dari kelas ACE inhibitor. Obat ini digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi sehingga dapat membantu menurunkan risiko penyakit yang dipicu oleh tekanan darah tinggi seperti stroke dan serangan jantung. Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya melalui artikel ini!

Ramipril: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Ramipril

Nama Obat Ramipril
Kelas Terapi Obat ACE inhibitor
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Menurunkan tekanan darah
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Sediaan Obat Tablet, Kaplet
Merek Dagang Anexia, Cardace, Decapril, Hyperil, Prohytens, Ramixal, Redutens, Tenapril, Triatec, Vivace

Ramipril Obat Apa?

Ramipril adalah obat dari kelas ACE (angiotensin converting enzyme) inhibitor. Obat ini bekerja menurunkan tekanan darah dengan cara merelaksasi pembuluh darah sehingga tekanan pada jantung berkurang dan tekanan darah dapat menurun.

Manfaat Ramipril

Secara umum manfaat Ramipril adalah untuk mengatasi darah tinggi. Obat ini juga dapat digunakan untuk beberapa kondisi medis lainnya. Berikut adalah manfaat obat ini:

  • Mengatasi hipertensi ringan hingga sedang
  • Pengobatan tambahan untuk gagal jantung kongestif
  • Perawatan pada pasien gagal jantung setelah infark miokard (serangan jantung)
  • Pencegahan untuk infark miokard, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya

Dosis Ramipril

Obat ini umumnya hadir dalam sediaan tablet atau kapsul. Dosis pada setiap orang dapat berbeda-beda, bergantung pada kondisi dan kebutuhannya. Berikut adalah dosis yang lazim diberikan:

  • Hipertensi: Jika Anda tidak mengonsumsi diuretik, dosis yang disarankan adalah 2,5-20 mg perhari, diberikan dalam 1 atau 2 dosis terbagi. Jika Anda mengonsumsi diuretik, dosis awal yang disarankan adalah 1,25 mg, diberikan 1 kali sehari.
  • Menurunkan risiko serangan jantung dan stroke: 2,5 mg diminum sekali sehari selama 1 minggu. Setelah itu 5 mg, diminum sekali sehari selama 3 minggu. Dosis maksimumnya hingga 10 mg per hari.
  • Gagal jantung setelah serangan jantung: 2,5 mg, diberikan dua kali sehari (totalnya menjadi 5 mg per hari). Jika tekanan darah terlalu rendah, Anda mungkin akan diberikan dosis 1,25 mg, diminum 2 kali sehari. Setelah satu minggu, dokter kemungkinan akan meningkatkan dosis hingga 5 gram, diminum 2 kali sehari. Dosis dapat terus meningkat setiap 3 minggu apabila diperlukan. Dosis maksimumnya adalah 20 mg.

Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan. Dokter dapat mengubah dosis Ramipril sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Ramipril

Penggunaan obat ini sebaiknya digunakan sesuai dengan aturannya. Berikut adalah petunjuk penggunaan Ramipril:

  • Obat ini dapat digunakan bersamaan maupun tidak bersamaan dengan makanan.
  • Obat ini dikonsumsi dengan cara langsung ditelan bersama air.
  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang disarankan.
  • Gunakan obat ini di waktu yang sama setiap harinya agar dosis tidak terlewat.
  • Jika tidak sengaja menggunakan obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan dengan dokter.

Petunjuk Penyimpanan Ramipril

Simpan obat Ramipril sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan Ramipril yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat pada suhu antara 25-30° C.
  • Simpan obat ini di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Ramipril

Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah berbagai efek samping Ramipril yang mungkin timbul:

  • Pusing atau pingsan akibat tekanan darah rendah
  • Batuk
  • Sakit dada
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Kelelahan
  • Reaksi alergi

Efek samping di atas termasuk ke dalam efek samping yang umum terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari pasien.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat Ramipril

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Ramipril:

  • Kalium klorida
  • Kalium glukonat
  • Kalium bikarbonat
  • Spironolactone
  • Amiloride
  • Triamterene
  • Ibuprofen
  • Diclofenac
  • Hydrochlorothiazide
  • Chlorthalidone
  • Furosemide
  • Bumetanide
  • Metolazone
  • Spironolactone
  • Amiloride
  • Triamterene
  • Sacubitril
  • Obat penurun tekanan darah lainnya

Daftar di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, hingga obat herbal.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Ramipril

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat ini:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap bahan aktif dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini.
  • Obat ini tidak untuk digunakan oleh wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan. Obat ini dapat menyebabkan cacat lahir atau berakibat fatal pada bayi yang belum lahir. Obat ini masuk kategori D menurut FDA, artinya hanya boleh digunakan apabila kondisi mengancam jiwa.
  • Obat ini dapat masuk ke dalam ASI, sehingga sebaiknya tidak digunakan oleh ibu menyusui. Diskusikan dengan dokter tentang penggunaan obat ini apabila Anda sedang dalam masa menyusui.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kondisi gangguan ginjal, gangguan fungsi hati, kadar sel darah putih rendah, dan diabetes.

Harga Ramipril

Obat ini hadir dalam beberapa sediaan dan merek yang berbeda-beda. Harga Ramipril berbeda-beda bergantung pada sediaan dan mereknya. Anda dapat mengecek harga obat ini di berbagai apotek dan toko obat baik offline maupun online.

 

  1. BPOM PIONAS. RAMIPRIL. http://pionas.pom.go.id/monografi/ramipril. (Diakses 2 November 2019).
  2. Sinha, Sanjai. 2018. Ramipril. https://www.drugs.com/ramipril.html. (Diakses 2 November 2019).
  3. University of Illinois-Chicago, Drug Information Group. 2017. Ramipril, Oral Capsule. https://www.healthline.com/health/ramipril-oral-capsule#highlights. (Diakses 2 November 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi