Pil PCC obat apa? Pil PCC adalah obat yang merupakan kombinasi dari 3 (tiga) bahan aktif yakni paracetamol, caffeine, dan carisoprodol. Obat ini sempat menggegerkan publik tanah air ketika menyebabkan puluhan anak di Kendari, Sulawesi Tenggara mengalami kejang bahkan berujung pada kematian! Ketahui lebih lanjut mengenai pil PCC mulai dari kandungan hingga bahayanya berikut ini!
Rangkuman Informasi Obat Pil PCC
Nama obat | PCC |
Kandungan obat | Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol |
Kategori obat | Obat keras |
Manfaat obat |
|
Sediaan obat | Tablet |
Apa Itu Pil PCC?
Pil PCC adalah obat yang pemanfaatannya adalah untuk mengatasi rasa nyeri pada tubuh, terutama nyeri yang dipicu oleh masalah pada otot. Nama PCC diambil dari kandungan tiga bahan aktif di dalamnya yakni paracetamol, caffeine, dan carisoprodol. Ketiganya efektif menghilangkan rasa nyeri dan memberikan efek rileks.
Sayangnya, pil ini kerap disalahgunakan. Pada tahun 2017 lalu, misalnya. Puluhan anak di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara tiba-tiba saja mengalami kejang akut dan halusinasi tingkat tinggi pasca mengonsumsi pil yang tergolong ke dalam obat keras ini. Mirisnya, salah satu di antaranya bahkan harus meregang nyawa!
Cara Kerja Pil PCC
Pil PCC adalah obat anti-nyeri yang di dalamnya terkandung tiga bahan aktif (paracetamol, caffeine, carisoprodol).
Cara kerja pil ini berdasarkan ketiga bahan aktif yang dikandungnya tersebut, yaitu:
1. Paracetamol
Paracetamol (acetaminophen) adalah jenis obat yang peruntukkannya untuk mengatasi rasa nyeri, seperti nyeri di kepala, gigi, dan sebagainya.
Cara kerja paracetamol adalah dengan menghambat aktivitas enzim siklooksigenase, yakni enzim yang berperan dalam memproduksi prostaglandin. Prostaglandin inilah yang menghasilkan rasa sakit pada tubuh.
Selain terkandung di dalam PCC, paracetamol juga dapat Anda temui dalam berbagai varian obat lainnya, dan dapat dikonsumsi dengan atau tanpa resep dokter.
2. Kafein
Kandungan pil PCC selanjutnya adalah kafein.
Kafein adalah senyawa metilsantin yang memiliki mekanisme kerja yaitu menstimulasi sistem saraf pusat, merelaksasi otot tubuh, hingga meningkatkan kadar urine melalui mekanisme dieresis. Sama seperti paracetamol, kafein juga berperan dalam meredakan rasa nyeri terutama di bagian kepala.
3. Carisoprodol
Sementara itu, carisoprodol adalah kandungan dalam obat ini yang bekerja dengan cara merelaksasi nyeri otot dalam tingkatan yang akut.
Hal ini dimungkinkan karena pada carisoprodol dapat memengaruhi sistem saraf pada tulang belakang yang berkaitan dengan rasa nyeri.
Pada carisoprodol juga terdapat senyawa metabolit yang disebut meprobamate. Senyawa ini memiliki tugas untuk meminimalisir rasa cemas.
Kegunaan Pil PCC
Kegunaan pil ini adalah untuk mengatasi nyeri dan kejang otot dalam tingkat akut yang disebabkan oleh adanya masalah tertentu pada otot.
Obat ini pada umumnya akan digunakan dalam kurun waktu sekitar 2-3 minggu karena dalam jangka waktu tersebut nyeri otot sudah sembuh.
Kontraindikasi Pil PCC
Sayangnya, obat PCC tidak dapat dikonsumsi oleh semua orang. Ada kondisi tertentu di mana seseorang tidak dianjurkan (atau bahkan tidak diperbolehkan) mengonsumsi pil ini karena akan menimbulkan kontraindikasi.
Kondisi-kondisi yang dimaksud yaitu:
- Hipersensitivitas terhadap paracetamol, caffeine, dan carisoprodol
- Menderita atau memiliki riwayat porfiria
Dosis Pil PCC
Obat PCC adalah obat keras. Penggunaannya tidak bisa sembarangan dan harus dengan resep dokter.
Dosis obat bisa berbeda-beda di tiap-tiap orang tergantung dari tingkat keparahan nyeri yang dialami. Sebagai gambaran umum, dosis obat PCC adalah:
- Dewasa, 1 tablet x 3-4 kali sehari
Ingat! Dosis di atas hanyalah dosis pada umumnya. Dosis PCC sebenarnya tetap mengikuti aturan dari dokter. Pastikan Anda mengonsumsi obat PCC sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Petunjuk Penggunaan Pil PCC
Berikut adalah petunjuk penggunaan obat PCC yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
- Gunakan obat PCC sesuai dengan dosis yang telah diresepkan oleh dokter
- Minumlah obat secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya. Contoh, setiap 8 jam sekali (untuk dosis 3 kali sehari). Tentukan jadwal minum obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
- Apabila lupa minum obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera minum ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal minum obat selanjutnya masih jauh, misalnya 4 jam lagi). Hindari minum obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat
- Imbangi konsumsi obat dengan minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup
Petunjuk Penyimpanan Pil PCC
Obat PCC harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan PCC:
- Simpan obat di tempat bersuhu 15 – 30 derajat celcius
- Hindari menyimpan obat di tempat lembap
- Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa
Efek Samping Pil PCC
Mengonsumsi pil PCC mungkin akan menimbulkan gejala efek samping. Beberapa contoh efek samping PCC yaitu:
- Kantuk
- Sakit kepala
- Pusing
- Mual
- Insomnia
- Kejang
Apabila dikonsumsi tidak sesuai dosis, dalam hal ini berlebihan, PCC dapat menimbulkan komplikasi serius seeprti:
- Halusinasi
- Euforia
- Gangguan pernapasan
- Gangguan penglihatan
- Gangguan koordinasi otot
Segera larikan diri ke rumah sakit apabila ditemukan gejala-gejala tersebut baik pada diri Anda maupun orang lain di sekitar.
Interaksi Pil PCC
Obat PCC akan berinteraksi dengan sejumlah jenis obat-obatan. Jenis obat-obatan yang dimaksud seperti:
- Benzodiazepam
- Fluvoxamine
- Omeprazole
Peringatan dan Perhatian Pil PCC
Peringatan! Sebelum menggunakan PCC, perhatikan juga hal-hal berikut ini:
- PCC dapat menyebabkan kantuk. Jangan konsumsi obat ini apabila hendak berkendara
- Jangan mengonsumsi PCC apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini
- Jangan mengonsumsi PCC apabila Anda memiliki ketergantungan terhadap alkohol
- Pil PCC tidak dianjurkan untuk dikonsumsi anak-anak
- PCC masuk ke dalam kategori C untuk ibu hamil dan menyusui. Penggunaannya diperkenankan apabila manfaat yang diberikan lebih besar ketimbang risiko yang ditimbulkan
- Hentikan penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti kepala pusing, sakit perut, dan gejala efek samping lainnya sebagaimana telah disebutkan di atas
- Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit
- Anonim. Bisa Bikin Orang Seperti Tidak Waras, Apa Saja Efek PCC? https://sains.kompas.com/read/2017/09/17/210500223/bisa-bikin-orang-seperti-tidak-waras-apa-saja-efek-pcc- (Diakses pada 24 Oktober 2019)
- Anonim. Paracetamol. http://www.webmd.com/drugs/2/drug-57595/paracetamol-oral/details (Diakses pada 24 Oktober 2019)
- Anonim. Caffeine. http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-979-caffeine.aspx?activeingredientid=979#vit_sideeffects (Diakses pada 24 Oktober 2019)
- Anonim. Carisoprodol. https://www.drugs.com/carisoprodol.html (Diakses pada 24 Oktober 2019)