Paromomycin adalah obat untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh parasit. Ketahui informasi lebih lanjut mengenai obat ini dari mulai fungsi, efek samping, hingga dosis pemakaiannya.
Rangkuman Informasi Obat Paromomycin
Nama obat | Paromomycin |
Golongan obat | Antibiotik aminoglikosida |
Kategori obat | Obat keras |
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA | C |
Fungsi obat | Mengatasi infeksi parasit |
Kontraindikasi obat |
|
Dosis obat | Sesuai petunjuk dokter |
Sediaan obat | Tablet |
Paromomycin Obat Apa?
Paromomycin—atau paromomisin—adalah obat untuk mengobati infeksi parasit pada usus (amebiasis). Obat ini bekerja dengan cara mengambat pertumbuhan parasit yang menjadi penyebab infeksi. Perlu diketahui, obat sulit terserap ke dalam darah sehingga tidak bisa mengobati jenis infeksi lainnya.
Paromomisin juga dapat berfungsi sebagai obat penunjang untuk mengobati masalah otak serius tertentu seperti ensefalopati hepatik. Kondisi ini terjadi pada penderita penyakit hati (liver). Antibiotik ini hanya mengobati infeksi parasit dan bakteri. Obat tidak akan bekerja untuk infeksi virus.
Fungsi Obat Paromomycin
Paromomycin adalah obat antibiotik yang memiliki fungsi untuk:
- Mengatasi infeksi parasit pada usus.
- Menunjang pengobatan ensefalopati hepatik.
Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan fungsinya. Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan berujung pada reaksi tubuh yang bisa saja berbahaya.
Peringatan dan Perhatian Obat Paromomycin
Dalam menggunakan obat paromomycin, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami.
1. Kontraindikasi Obat Paromomycin
Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan kondisi tertentu. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan akan menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh. Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:
- Hipersensitivitas kandungan obat
- Obstruksi usus
- Radang lambung
- Kolitis
Sementara itu, penggunaan obat harus mendapat izin dari dokter apabila mengalami kondisi-kondisi berikut ini:
- Lesi pada usus besar
- Gangguan fungsi ginjal
- Hamil dan menyusui
Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada apoteker maupun dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi di atas.
2. Peringatan dan Perhatian Obat Paromomycin Lainnya
Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:
- Jangan mengonsumsi obat apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini.
- Hentikan penggunaan obat untuk sementara waktu jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti muntah, vertigo, dan diare.
- Jika gejala efek samping tak kunjung mereda dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter.
- Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit.
Apakah Obat Paromomycin Aman bagi Ibu Hamil dan Menyusui?
Obat ini menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori C untuk tingkat keamanan penggunaan bagi wanita hamil dan menyusui. Kategori C merujuk pada jenis obat-obatan yang berdasarkan penelitian dengan objek hewan, terbukti berisiko.
Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Oleh karena itu, Anda yang sedang hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Interaksi Obat Paromomycin
Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.
Obat-obatan yang berinteraksi dengan paromomycin antara lain sebagai berikut:
- Atracurium
- Metocurine
- Pancuronium
- Rapacuronium
- Succinylcholine
- Tubocurarine
- Vecuronium
Selain obat-obatan tersebut, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Sampaikan pada apoteker atau dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut maupun obat-obatan lainnya agar bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Efek Samping Obat Paromomycin
Obat paromomycin dapat menimbulkan efek samping walaupun jarang terjadi. Efek samping obat yang termaksud adalah sebagai berikut:
- Kram perut
- Mual dan muntah
- Diare
- Nyeri ulu hati (heartburn)
- Sakit kepala
- Vertigo
- Penurunan nafsu makan
Gejala efek samping biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Akan tetapi, segera kunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.
Dosis Obat Paromomycin
Paromomycin masuk ke dalam kategori obat keras. Penggunaan obat HARUS dengan resep dokter. Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.
1. Dalam Bentuk Apa Obat Paromomycin Tersedia?
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral. Obat dapat diperoleh di apotek setelah mendapatkan resep dari dokter.
2. Dosis Obat Paromomycin
Berikut aturan dosis umum untuk obat paromomycin:
Untuk mengatasi infeksi usus:
- Dewasa: 25-35 mg/kg berat badan @3 kali sehari selama 5-10 hari.
- Anak-anak: dosis sama seperti orang dewasa.
Untuk membantu mengatasi ensefalopati hepatik:
- Dewasa: 4 gr per hari selama 5-6 hari.
Dosis obat bisa saja berbeda, tergantung dari keputusan dokter dengan memerhatikan kondisi. Pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan dosis dari dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dosis bisa saja menimbulkan reaksi tubuh yang berbahaya.
Cara Pemakaian Obat Paromomycin
Gunakan obat dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti overdosis. Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat yang perlu Anda ketahui dan pahami:
- Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
- Minumlah obat sesuai dengan dosis.
- Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya yakni setiap 8 jam sekali (untuk dosis 3 kali sehari). Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
- Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal pemakaian obat selanjutnya masih jauh, misalnya 6 jam lagi). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
- Imbangi penggunaan obat dengan minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup.
- Jika dalam kurun waktu beberapa minggu (penggunaan maksimal) kondisi Anda tidak juga membaik, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mencari tahu penyebab serta langkah medis apa yang selanjutnya harus diambil.
Petunjuk Penyimpanan Obat Paromomycin
Obat ini harus disimpan pada tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:
- Simpan obat di tempat bersuhu 15–30 derajat celcius.
- Hindari menyimpan obat pada tempat lembap.
- Hindari menyimpan obat pada tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Obat ini memiliki masa kedaluwarsa. Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa.
- Paromomycin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paromomycin?mtype=generic (accessed on 31 October 2020)
- Paromomycin Drug Interactions. https://www.drugs.com/drug-interactions/paromomycin-index.html?filter=3 (accessed on 31 October 2020)
- Paromomycin Sulfate. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5160/paromomycin-oral/details (accessed on 31 October 2020)
- Pregnancy Safety Guide. https://www.mims.com/indonesia/viewer/html/pregdef.htm (accessed on 31 October 2020)