DokterSehat.Com – Paramex obat apa? Paramex adalah obat dengan kandungan empat bahan aktif yaitu Paracetamol, Propyphenazone, Caffeine, dan Dexchlorpheniramine maleate. Obat ini digunakan untuk mengatasi kondisi seperti sakit kepala, sakit gigi, hingga flu yang merupakan gejala alergi.
Ketahui lebih lanjut tentang obat Paramex meliputi kandungan, manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya melalui artikel ini!
Kandungan Paramex
Paramex tersedia dalam sediaan tablet. Selain Paramex tablet obat sakit kepala, terdapat juga sediaan Paramex Flu dan Batuk dan Paramex Nyeri Otot. Namun kegunaan dan kandungan Paramex sediaan lain juga tentunya berbeda-beda.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kandungan Paramex meliputi empat bahan aktif Paracetamol, Propyphenazone, Caffeine, dan Dexchlorpheniramine maleate. Berikut adalah sekilas penjelasan tentang kandungan bahan aktif dalam Paramex:
-
Paracetamol
Setiap tablet Paramex mengandung 250 mg Paracaetemol. Obat ini merupakan obat dengan aktivitas antipiretik atau meredakan demam dan analgesik atau pereda nyeri.
-
Propyphenazone
Setiap tablet Paramex mengandung 150 mg Propyphenazone. Tidak jauh berbeda dengan Paracetamol, Propyphenazone juga memiliki aktivitas analgesik dan antipiretik. Selain itu terdapat juga sifat antiinflamasi atau antiperadangan.
-
Caffeine
Setiap tablet paramex mengandung 50 mg Caffeine, yang merupakan obat stimulan sistem saraf yang memberikan efek mencegah rasa kantuk.
-
Dexchlorpheniramine maleate
Setiap tablet Paramex mengandung 1 mg Dexchlorpheniramine maleate. Obat ini memiliki aktivitas antihistamin. Dexchlorpheniramine maleate bekerja menghambat histamin yang merupakan senyawa yang memicu munculnya berbagai gejala alergi.
Manfaat Paramex
Berdasarkan penjelasan tentang berbagai kandungan Paramex, manfaat Paramex yang paling umum adalah untuk mengatasi kondisi kesehatan seperti berikut ini:
- Sakit kepala, migrain
- Sakit gigi
- Demam
- Flu akibat alergi
- Nyeri sendi
Jika gejala tidak membaik, kemungkinan dibutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyakit. Sebaiknya obat ini tidak dikonsumsi berbebihan dan tidak untuk penggunaan jangka panjang.
Dosis Paramex
Dosis Paramex yang umum diberikan untuk dewasa dan anak usia di atas 12 tahun adalah sebanyak 1 tablet yang diberikan sebanyak 2-3 kali per hari. Selain dosis Paramex yang umum diberikan tersebut, dosis lain mungkin harus ditentukan berdasarkan petunjuk dokter.
Gunakan Paramex sesuai dengan dosis yang disarankan dan jangan pernah mengganti dosisnya tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.
Petunjuk Penggunaan Paramex
Obat harus digunakan sesuai dengan petunjuk pengggunaannya. Berikut adalah petunjuk penggunaan obat Paramex:
- Konsumsi obat ini setelah makan untuk menghindari infeksi pada saluran pencernaan.
- Konsumsi obat ini di waktu yang sama pada hari selanjutnya.
- Jika obat tidak memberikan efek atau bahkan memberikan efek negatif, segera hentikan penggunaannya.
Petunjuk Penyimpanan Paramex
Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat Paramex yang perlu diperhatikan:
- Simpan obat Paramex pada suhu ruangan.
- Simpat di tempat kering dan tidak lembap.
- Jauhkan dari sinar matahati langsung.
- Jika produk sudah habis masa berlakunya, jangan disimpan dan minta petunjuk pada apoteker tentang pembuangannya.
Efek Samping Paramex
Setiap obat memiliki potensi untuk menimbulkan efek samping, termasuk juga Paramex dan semua bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah beberapa efek samping Paramex yang muncul muncul:
- Mengantuk
- Mual dan muntah
- Reaksi alergi
Efek samping yang lebih berat juga dapat terjadi jika obat Paramex dikonsumsi untuk jangka panjang. Berikut adalah efek sampingnya:
- Kerusakan hati
- Kerusakan ginjal
- Pendarahan lambung
- Sindrom stevens-johnson
- Peningkatan risiko asma atau memperburuk asma (terjadi pada anak-anak)
- Diskrasia darah
Efek samping yang terjadi bergantung pada kondisi pasien dan bisa juga terjadi karena penggunaan dosis yang kurang tepat. Jika terjadi efek samping berat, segera hentikan penggunaan obat.
Apabila kondisi tidak membaik setelah penggunaan obat dihentikan, segera konsultiasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Interaksi Obat Pamamex
Penggunaan obat Paramex bersama dengan obat lain baik obat resep, non-resep, dan herbal dapat menyebabkan interaksi obat yang dapat menurunkan efektivitas obat dan meningkatkan potensi efek samping.
Beberapa jenis obat yang tidak disarankan untuk dikonsumsi bersama Paramex antara lain seperti:
- Antikoagulan
- Aspirin
- Kloramfenikol
- Fenobarbital
- Fetinoin
- Carbamazepine
- Zat yang menyebabkan hepatotoksik
- Metoclopramide
- Penginduksi enzim hati.
Daftar obat di atas bukan merupakan daftar lengkap. Jika Anda sedang mengonsumsi jenis obat lainnya, diskusikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan Paramex.
Penggunaan alkohol juga dapat meningkatkan risiko efek samping, sehingga sebaiknya diskusikan juga dengan dokter tentang makanan atau minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan penggunaan Paramex.
Peringatan dan Perhatian Penggunaan Paramex
Paramex termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas. Pramex dapat ditemukan dengan mudah dan penggunaannya tidak memerlukan resep dokter. Namun sebenarnya Paramex termasuk ke dalam obat keras sehingga gunakanlah obat ini sesuai petunjuk agar tetap terjaga keamanannya.
Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Paramex:
- Jangan gunakan Paramex pada pasien yang hipersensitf terhadap salah satu kandungan Paramex. Jika timbul reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat.
- Jangan gunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati berat.
- Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan kondisi seperti asma, gangguan fungsi ginjal, dan porfiria akut.
- Penggunaan pada ibu hamil masuk ke dalam kategori B menurut FDA yang artinya pada sebagian penelitian obat Paramex ditemukan tidak berbahaya. Namun hal ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan, sehingga penggunaan pada ibu hamil tetap harus didiskusikan dengan dokter sebelumnya.
- Beberapa bahan aktif dalam Paramex dalah disalurkan melalui ASI, sehingga penggunaan pada ibu menyusui sebaiknya di bawah pengawasan dokter.
- Potensi kerusakan hati lebih tinggi pada pasien yang mengonsumsi alkohol dan menggunakan Paramex untuk jangka panjang.