Terbit: 1 November 2020 | Diperbarui: 11 March 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Papaverine adalah obat untuk mengatasi gejala kram (spasme) pada otot-otot polos. Ketahui informasi lebih lanjut mengenai obat ini dari mulai fungsi, efek samping, hingga dosis pemakaiannya.

Papaverine: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll

Rangkuman Informasi Obat Papaverine

 Nama obat  Papaverine
 Golongan obat  Vasodilator
 Kategori obat  Obat keras
 Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui menurut FDA  C
 Fungsi obat  Mengatasi kejang
 Kontraindikasi obat
  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Fibrosis
  • Penyakit Peyronie
  • Myeloma
  • Leukemia
 Dosis obat  Sesuai petunjuk dokter
 Sediaan obat  Cairan suntik dan tablet oral

 

Papaverine Obat Apa?

Papaverine adalah obat untuk membantu mengatasi otot-otot polos yang kram atau kontraksi terlalu lama. Otot polos ini ada pada sejumlah organ tubuh seperti kandung kemih, usus, dan lambung. Obat bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah sehingga otot yang tegang akan melemas dan gejala kejang pun mereda.

Mengonsumsi obat ini juga membantu meredakan gejala seperti kram perut dan nyeri dada. Obat papaverine pun kerap difungsikan untuk mengatasi disfungsi ereksi pada pria.

Fungsi Obat Papaverine

Papaverine adalah obat vasodilator yang fungsi utamanya adalah untuk mengatasi kram pada otot polos. Pastikan untuk menggunakan obat sesuai dengan fungsinya. Penggunaan obat yang tidak sesuai dapat menurunkan efektivitas obat atau bahkan berujung pada reaksi tubuh yang bisa saja berbahaya.

Peringatan dan Perhatian Obat Papaverine

Dalam menggunakan obat ini, ada sejumlah hal penting yang perlu Anda ketahui dan pahami.

1. Kontraindikasi Obat Papaverine

Penggunaan obat tidak disarankan pada orang-orang dengan kondisi tertentu. Pasalnya, hal ini dikhawatirkan akan menurunkan efektivitas obat atau bahkan menimbulkan reaksi-reaksi yang bisa saja membahayakan tubuh. Kondisi-kondisi yang dimaksud meliputi:

  • Hipersensitivitas kandungan obat
  • Fibrosis
  • Penyakit Peyronie
  • Myeloma
  • Leukemia

Sementara itu, penggunaan obat harus mendapat izin dari dokter apabila mengalami kondisi-kondisi berikut ini:

  • Glaukoma
  • Gangguan fungsi hati (liver)
  • Hamil dan menyusui

Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada apoteker maupun dokter sebelum menggunakan obat ini apabila Anda memiliki salah satu dari kondisi-kondisi tersebut.

2. Peringatan dan Perhatian Obat Papaverine Lainnya

Sementara itu, peringatan dan perhatian lainnya yang harus diketahui sebelum mengonsumsi obat ini adalah sebagai berikut:

  • Jangan mengonsumsi obat apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini.
  • Hentikan penggunaan obat untuk sementara waktu jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti hipotensi, diare, dan aritmia.
  • Jika gejala efek samping tak kunjung mereda dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter.
  • Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit.

Apakah Obat Papaverine Aman bagi Ibu Hamil dan Menyusui?

Obat ini menurut United States Food and Drug Administration (USFDA) masuk ke dalam kategori C untuk tingkat keamanan penggunaan bagi wanita hamil dan menyusui. Kategori C merujuk pada jenis obat-obatan yang berdasarkan penelitian dengan objek hewan, terbukti berisiko.

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Oleh karena itu, Anda yang sedang hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

Interaksi Obat Papaverine

Obat ini akan berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan tertentu. Interaksi yang terjadi berdampak pada menurunnya efektivitas kinerja obat maupun menimbulkan reaksi-reaksi tertentu pada tubuh.

Obat-obatan yang berinteraksi dengan papaverine antara lain sebagai berikut:

  • Morfin
  • Levodopa
  • Alprostadil
  • Phentolamine
  • Warfarin
  • Heparin

Selain obat-obatan tersebut, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang akan berinteraksi dengan obat ini apabila digunakan secara bersamaan. Sampaikan pada apoteker atau dokter apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut maupun obat-obatan lainnya agar bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Efek Samping Obat Papaverine

Obat papaverine dapat menimbulkan efek samping walaupun jarang terjadi. Efek samping obat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Kepala pusing
  • Sakit perut
  • Diare
  • Hipotensi
  • Aritmia
  • Reaksi alergi

Gejala efek samping biasanya akan mereda setelah beberapa saat. Akan tetapi, segera kunjungi dokter apabila gejala yang dirasakan tak kunjung mereda setelah beberapa lama guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dokter akan menentukan apakah kemunculan gejala tersebut terkait dengan penggunaan obat atau bukan. Jika ya, dokter bisa menyarankan Anda untuk menghentikan penggunaan obat dan mencarikan obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi.

Dosis Obat Papaverine

Papaverine masuk ke dalam kategori obat keras. Penggunaan obat HARUS dengan resep dokter. Berikut ini adalah informasi mengenai aturan dosis obat yang perlu Anda ketahui.

1. Dalam Bentuk Apa Obat Papaverine Tersedia?

Obat ini tersedia dalam bentuk cairan suntik dan tablet oral. Obat akan diberikan langsung oleh dokter atau perawat yang menangani.

2. Dosis Obat Papaverine

Berikut aturan dosis umum untuk obat papaverine:

  • Cairan suntik: 30-65 mg selama 1-2 menit @3 jam sekali.
  • Tablet oral: 100-300 mg @3-5 kali per hari

Dosis obat bisa saja berbeda, tergantung dari keputusan dokter dengan memerhatikan kondisi. Pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan dosis dari dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dosis bisa saja menimbulkan reaksi tubuh yang berbahaya.

Cara Pemakaian Obat Papaverine

Gunakan obat dengan benar agar efektivitasnya terasa, pun menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti overdosis. Berikut ini adalah petunjuk atau cara pakai obat yang perlu Anda ketahui dan pahami:

  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Minumlah obat sesuai dengan dosis.
  • Pastikan penggunaan obat sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter.
  • Imbangi penggunaan obat dengan minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup.
  • Jika dalam kurun waktu beberapa minggu (penggunaan maksimal) kondisi Anda tidak juga membaik, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mencari tahu penyebab serta langkah medis apa yang selanjutnya harus diambil.

Petunjuk Penyimpanan Obat Papaverine

Obat ini harus disimpan pada tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat yang perlu Anda terapkan:

  • Simpan obat di tempat bersuhu 20-25 derajat celcius.
  • Hindari menyimpan obat pada tempat lembap.
  • Hindari menyimpan obat pada tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Obat ini memiliki masa kedaluwarsa. Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa.

 

  1. Papaverine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/papaverine?mtype=generic (accessed on 1 November 2020)
  2. Papaverine. https://www.drugs.com/mtm/papaverine.html (accessed on 1 November 2020)
  3. Papaverine (Injection Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/papaverine-injection-route/description/drg-20065314 (accessed on 1 November 2020)
  4. Pregnancy Safety Guide. https://www.mims.com/indonesia/viewer/html/pregdef.htm (accessed on 1 November 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi