Terbit: 1 October 2018 | Diperbarui: 12 May 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pantopump obat apa? Pantopump adalah obat dengan kandungan bahan aktif Pantoprazole. Obat ini umumnya digunakan untuk mengatasi masalah terkait kenaikan asam lambung. Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat sel-sel yang ada pada dinding lambung yang berperan untuk pembentukan asam lambung, sehinggga produksi asam lambung pun berkurang.

Pantopump: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Manfaat Pantopump

Berdasarkan kandungan bahan aktif yang ada dalam obat ini, manfaat Pantopump secara umum adalah untuk mengatasi gangguan yang penyebabnya adalah meningkatnya asam lambung yang biasanya ditandai dengan mual, heartburn, batuk-batuk, dan kesulitan menelan. Berikut aadalah beberapa kondisi spesifik yang dapat diatasi oleh obat ini:

  • Maag atau gastritis atau radang lambung
  • Tukak lambung, peradangan di lambung yang disebabkan oleh kerusakan mukosa lambung
  • GERD (gastroesofageal refluks disease) atau yang dikenal juga dengan penyakit asam lambung, merupakan kondisi di mana terjadi iritasi pada lapisan dalam pencernaan akibat asam lambung atau empedu
  • Infeksi Helicobacter pylori
  • Esofagitis erosif, peradangan pada bagian esofagus atau kerongkongan
  • Mencegah kanker esofagus.
  • Sindrom Zollinger-Ellison

Dosis Pantopump

Pantopump tersedia dalam dua bentuk yaitu tablet dan juga cairan suntik yang bisa diberikan melalui suntik maupun infus. Dosis Pantopump yang diberikan bergantung pada kondisi pasien. Berikut adalah dosis Panpopump yang disarankan:

1. Tukak lambung dan tukak duodenum

  • Dewasa dan anak-anak: 40 mg dalam bentuk tablet maupun melalui intravena, diberikan sekali sehari di pagi hari selama 4-8 minggu untuk tukak lambung. Tukak duodenum hanya perlu diberikan selama 2-4 minggu.

2. GERDi

  • Dewasa: 20-40 mg bentuk tablet, diberikan satu kali sehari di pagi hari selama 4-8 minggu.
  • Anak usia di atas 5 tahun berat badan 15-40 kg: 20 mg tablet diberikan satu kali di pagi hari.
  • Anak usia di atas 5 tahun berat badan di atas 40 kg: 40 mg tablet diberikan sekali sehari di pagi hari.

3. Esofagitis erosif

  • Dewasa: 20-40 mg, diberikan satu kali sehari di pagi hari selama 4-16 minggu.
  • Anak usia di atas 5 tahun berat badan 15-40 kg: 20 mg tablet diberikan satu kali di pagi hari, selama kurang lebih 8 minggu.
  • Anak usia di atas 5 tahun berat badan di atas 40 kg: 40 mg tablet diberikan sekali sehari di pagi hari, selama kurang lebih 8 minggu.

4. Sindrom Zollinger-Ellison

  • Dewasa: 80-240 mg, diberikan melalui injeksi atau infus, dosis di atas 80 mg pemberiannya dibagi menjadi dua kali. Jika sudah membaik obat bisa diganti dengan bentuk tablet dengan dosis yang masih sama.

Dosis di atas hanyalah gambaran dosis yang umumnya disarankan untuk penggunaan obat ini. Jangan mengganti dosis yang diberikan tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker.

Efek Samping Pantopump

Seperti obat pada umumnya, penggunaan Pantopum juga berpotensi menimbulkan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping Pantopump yang mungkin timbul:

  • Diare
  • Konstipasi
  • Nyeri perut
  • Sakit kepala
  • Ruam dan pruritus (gatal-gatal)

Selain efek samping di atas, terdapat juga efek samping yang lebih berat namun memang jarang terjadi seperti sindrom Steven-Johnson, pansitopenia, pankreatitis, hingga gagal hati. Jika Anda merasakan efek samping setelah menggunakan obat ini, segera hentikan penggunaan obat ini dan konsultasikan dengan dokter.

Perhatian dan Peringatan

Sebelum menggunakan obat ini, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap kandungan zat dalam obat ini.
  • Diagnosa untuk penyakit esofagitis erosif harus melalui pemeriksaan endoskopi.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan gangguan ginjal dan gangguan hati.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien yang sedang hamil dan menyusui. Obat ini masuk dalam kategori B untuk ibu hamil yang artinya tidak ada efek samping bagi janin pada studi terhadap hewan, namun belum dilakukan studi terkontrol pada manusia.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada anak usia di bawah 5 tahun dan pasien lanjut usia, beberapa kondisi mungkin mengharuskan adanya penyesuaikan dosis untuk pasien lanjut usia.
  • Penggunaan obat ini bersamaan dengan obat lain seperti Warfarin dan Ketokonazol mungkin menyebabkan adanya interaksi obat yang bisa menurunkan kinerja obat dan meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping. Selalu diskusikan dengan dokter tentang pengobatan lain yang mungkin sedang Anda jalani.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi