DokterSehat.Com – Neo Rheumacyl obat apa? Neo Rheumacyl adalah obat pereda berbagai macam nyeri yang hadir dalam berbagai bentuk sediaan mulai dari tablet, krim, koyo, hingga suspensi. Kali ini yang akan kita bahas adalah tentang Neo Rheumacyl sediaan tablet.
Neo Rheumacyl tablet adalah obat dengan kandungan dua bahan aktif yaitu Paracetamol dan Ibuprofen. Paracetamol merupakan obat antipiretik sekaligus analgesik yang digunakan untuk mengatasi demam dan sebagai pereda nyeri. Paracetamol bekerja menghamat enzim yang berpengaruh pada pembentukan senyawa penyabab nyeri yang bernama prostaglandin.
Namun, Paracetamol tidak memberikan efek anti-inflamasi. Sedangkan Ibuprofen merupakan obat yang juga memiliki sifat antipiretik, analgetik, dan juga antiinflamasi. Ibuprofen masuk ke dalam golongan obat NSAIDs. Obat yang satu ini termasuk dalam obat anti-iflamasi yang lemah, namun banyak digunakan karena tidak banyak menimbulkan efek samping.
Manfaat Neo Rheumacyl
Melihat dari kandungan yang ada di dalam Neo Rheumacyl, secara umum manfaat Neo Rheumacyl adalah mengatasi demam dan juga nyeri. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diatasi menggunakan obat ini:
- Demam
- Sakit kepala
- Sakit telinga
- Migrain
- Sakit gigi
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Nyeri haid
- Nyeri pasca operasi.
Dosis Neo Rheumacyl
Neo Rheumacyl tablet hadir dengan komposisi Paracetamol 200 mg dan Ibuprofen 350 mg untuk setiap tabletnya. Dosis Neu Rhemacyl tablet yang disarankan adalah sebagai berikut ini:
- Dewasa: 1 tablet, diberikan 3 hingga 4 kali per hari.
- Anak usia 7-12 tahun: ½-1 tablet diberikan 3 hingga 4 kali per hari.
Gunakanlah obat ini sesuai dengan dosis yang disarankan. Jika terjadi perubahan dosis, maka akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan harus melalui pertimbangan medis oleh dokter. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter sebelumnya.
Efek Samping Neo Rheumacyl
Pada dasarnya, Neo Rheumacyl termasik ke dalam jenis obat yang jarang menimbulkan efek samping, namun bukan berarti obat ini dapat terbebas dari efek samping sama sekali. Berikut adalah beberapa efek samping Neo Rheumacyl yang mungkin muncul:
- Mual dan muntah
- Peradangan lambung
- Diare
- Hematuria
- Gangguan penglihatan
- Hematemesis
- Tekanan darah tinggi
- Meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung
- Gangguan ginjal
- Gangguan hati
- Reaksi alergi
- Sindrom Steven-Johnson
Efek samping di atas tentunya tidak selalu terjadi pada setiap pasien. Efek samping Neo Rheumacyl dapat terjadi akibat dosis berlebihan, penggunaan jangka panjang, atau akibat pasien mengalami kondisi tertentu. Jika Anda mengalami salah satu gejala efek samping di atas, segera hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter.
Interaksi Obat
Interaksi obat yang menyebabkan penurunan kinerja obat atau memicu tingginya risiko efek samping, bisa terjadi jika Neo Rheumacyl digunakan bersamaan dengan obat terterntu. Berikut adalah beberapa daftar obat yang tidak boleh digunakan bersamaan dengan Neo Rheumacyl:
- Obat steroid lainnya
- Lithium
- Methotrexate
- Carbamazepine
- Phenytoin
- Phenobarbital
- Chloramphenicol
- Metoclopramide
- Warfarin
- Kuinolon dan turunannya
Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Jangan lupa untuk memberitahu dokter tentang pengobatan lain yang mungkin sedang Anda jalani untuk menghindari terjadinya interaksi obat.
Perhatian dan Peringatan
Neo Rheumacyl masuk ke dalam golongan obat bebas terbatas yang artinya masuk ke dalam golongan obat keras, namun masih bisa didapatkan tanpa harus menggunakan resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
- Obat ini tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap Paracetamol dan Ibuprofen atau memiliki riwayat alergi pada obat senejisnya.
- Jangan gunakan obat ini pada pasien yang memiliki kondisi seperti tukak lambung, tuka duodenum, gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan jantung, asma bronkial, demam berdarah, atau sedang menjalani operasi bypass jantung.
- Obat ini masuk ke dalam kategori C untuk penggunaan pada wanita hamil pada trimester awal yang artinya hanya dapat digunakan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul. Sedangkan untuk penggunaan pada trimester ketiga, obat ini masuk ke dalam kategori D, yang artinya hanya boleh digunakan jika pasien dalam keadaan yang mengancam jiwa.
- Obat ini dapat disalurkan melalui ASI, sehingga penggunaan untuk ibu menyusui tidak disarankan atau harus di bawah pengawasan dokter.
- Jangan gunakan obat ini melebihi 5 hari berturut-turut, jika dalam kurun waktu tersebut gejala tidak juga membaik, segera hubungi dokter untuk mendapat pertimbangan terapi lainnya.