Morfin obat apa? Morfin adalah obat yang diproduksi khusus untuk mengatasi rasa nyeri, baik nyeri yang memiliki intensitas sedang hingga berat. Nyeri yang dipicu oleh sejumlah penyakit seperti penyakit jantung dan kanker umumnya diatasi dengan menggunakan obat ini. Ketahui lebih lanjut mengenai obat mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini!
Rangkuman Informasi Obat Morfin
Nama obat | Morfin |
Golongan obat | Anti nyeri opioid |
Kategori obat | Obat keras |
Manfaat obat | Mengatasi nyeri tubuh pada tingkatan sedang hingga berat |
Sediaan obat | Tablet dan suntik (injeksi) |
Cara Kerja Obat Morfin
Morfin adalah obat pereda nyeri pada tingkatan sedang dan berat.
Cara kerja obat ini untuk mengatasi rasa nyeri dapat dilihat dari jenis atau golongan obat ini yaitu opioid. Obat anti nyeri dari golongan opioid bekerja dengan cara mengikat atau menghambat reseptor nyeri menuju otak. Melalui mekanisme kerja tersebut, rasa nyeri dapat reda.
Manfaat Obat Morfin
Manfaat morfin adalah untuk mengatasi rasa nyeri pada tubuh, mulai dari yang bersifat sedang hingga berat sekalipun.
Ada 2 (dua) jenis nyeri—berdasarkan tingkat keparahan—yang dapat diredakan dengan menggunakan morfin, yaitu:
- Nyeri akut, yakni nyeri yang terjadi secara tiba-tiba. Contoh nyeri akut seperti nyeri akibat gangguan pernapasan dan tulang rusak
- Nyeri kronis, yakni nyeri yang berlangsung dalam waktu cukup lama. Kanker dan jantung adalah contoh penyakit yang menyebabkan nyeri kronis pada penderitanya
Kendati bermanfaat, obat ini dapat menimbulkan ketergantungan yang bisa berujung pada penyalahgunaan obat. Oleh sebab itu, gunakan obat ini secara bijak dan tetap mengikuti aturan dari dokter.
Kontraindikasi Obat Morfin
Penggunaan obat untuk mengatasi nyeri tidak disarankan (atau bahkan dilarang sama sekali) apabila Anda mengalami sejumlah kondisi. Kondisi yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:
- Menderita ileus paralitik
- Gangguan pernapasan obstruktif
- Depresi respiratori
- Hipersensitivitas terhadap morfin
- Penyakit gagal jantung
- Penyakit paru-paru
- Kecanduan alkohol
Apabila Anda hendak menggunakan obat ini namun mengalami salah satu dari kondisi-kondisi di atas, segera beritahukan pada dokter agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman untuk digunakan.
Dosis Obat Morfin
Morfin termasuk ke dalam kategori obat keras. Artinya, penggunaan obat ini tidak bisa sembarangan melainkan harus dengan resep dari dokter. Dosis obat mungkin akan berbeda-beda pada tiap orang, tergantung dari penyebab nyeri hingga tingkat keparahan dari nyeri itu sendiri.
Berikut ini adalah gambaran dosis obat yang perlu Anda ketahui.
1. Oral (nyeri sedang hingga berat)
- Dewasa: 5-20 mg setiap 4 jam sekali (dosis awal yang disarankan 1-2 mg setiap 12-24 jam sekali).
- Anak-anak: 5 mg, setiap 4 jam sekali (usia 1-5 tahun). 5-10 mg, setiap 4 jam sekali (6-12 tahun). Anak-anak di atas 13 tahun, dosis sama seperti orang dewasa
2. Intraspinal (nyeri sedang hingga berat)
- Dewasa: dosis awal 5 mg, dapat ditambahkan hingga 10 mg setiap 24 jam sekali apabila dibutuhkan
3. Intraspinal (nyeri pasca operasi)
- Dewasa: 10-20 mg, dapat disesuaikan lagi sesuai kebutuhan atau kondisi pasien
4. Intravena (nyeri sedang hingga berat)
- Dewasa: 1-10 mg (dosis maksimal 15 mg) melalui infus per 4-5 menit
- Lansia: Dosis mengikuti aturan dokter
5. Parenteral (nyeri berat)
- Dewasa: 10-20 mg tiap 4-6 jam sekali tergantung kebutuhan
- Lansia: Dosis mengikuti aturan dokter
6. Rectal (nyeri berat)
- Dewasa: 10-20 mg setiap 4 jam sekali
Pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter. Pun demikian jika obat yang diberikan berupa cairan infus.
Petunjuk Penggunaan Obat Morfin
Berikut adalah petunjuk penggunaan obat yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
- Gunakan obat sesuai dengan dosis yang telah diresepkan oleh dokter
- Minumlah obat secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya. Contoh, setiap 8 jam sekali (untuk dosis 3 kali sehari). Tentukan jadwal minum obat dan lakukan setiap hari secara konsisten.
- Apabila lupa minum obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera minum ketika ingat (berlaku jika jarak dengan jadwal minum obat selanjutnya masih jauh, misalnya 4 jam lagi). Hindari minum obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat
- Imbangi konsumsi obat dengan minum air putih yang banyak, istirahat yang cukup, dan kegiatan lainnya yang disarankan oleh dokter
Petunjuk Penyimpanan Obat Morfin
Obat harus disimpan di tempat yang benar untuk agar kualitas obat tetap terjaga. Berikut adalah petunjuk penyimpanan ini:
- Simpan obat di tempat bersuhu 20 – 25 derajat celcius
- Hindari menyimpan obat di tempat lembap
- Hindari menyimpan obat di tempat yang terpapar sinar matahari langsung
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Segera buang obat apabila sudah memasuki masa kedaluwarsa
Efek Samping Obat Morfin
Penggunaan obat mungkin akan menimbulkan gejala efek samping, termasuk ketika obat ini tidak digunakan secara tepat. Beberapa contoh efek samping dari morfin adalah sebagai berikut:
- Penurunan tekanan darah (hipotensi)
- Sakit kepala
- Pusing kepala
- Gangguan penglihatan
- Mual
- Muntah
- Mulut kering
- Sakit perut
- Diare
- Penurunan libido
- Insomnia
- Ruam kulit
Segera hentikan pemakaian obat dan bila perlu kunjungi dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas pasca menggunakan obat ini guna dilakukan penanganan medis lebih lanjut.
Interaksi Obat Morfin
Morfin akan berinteraksi dengan sejumlah jenis obat-obatan. Obat-obatan yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
- Anti depresan
- Anti hipertensi
- Analgesik
- Cimetidine
- Rifampicin
- Ritonavir
- Cisapride
Sebelum menggunakan obat ini, sampaikan pada dokter terlebih dahulu apabila di saat bersamaan Anda juga sedang mengonsumsi salah satu dari obat-obatan di atas agar dokter bisa mencarikan alternatif obat pengganti yang lebih aman.
Peringatan dan Perhatian Obat Morfin
Peringatan! Sebelum menggunakan obat, perhatikan juga hal-hal berikut ini:
- Jangan mengonsumsi obat apabila Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan yang berinteraksi dengan obat ini
- Jangan mengonsumsi obat apabila Anda memiliki ketergantungan terhadap alkohol
- Obat ini masuk ke dalam kategori C untuk ibu hamil dan menyusui. Penggunaannya diperkenankan apabila manfaat yang diberikan lebih besar ketimbang risiko yang ditimbulkan
- Hentikan penggunaan obat jika dirasa mengalami sejumlah efek samping seperti kepala pusing, sakit perut, dan gejala efek samping lainnya sebagaimana telah disebutkan di atas
- Beritahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, memiliki alergi obat, atau memiliki riwayat suatu penyakit
- Morphine. http://mims.com/indonesia/drug/info/morphine/?type=brief&mtype=generic (Diakses pada 4 Desember 2019)
- What is Morphine? https://www.drugs.com/morphine.html (Diakses pada 4 Desember 2019)